Articles by "Analisis"

Jejak hubungan Yahudi dan Amerika dimulai bersamaan dengan perjalanan Christopher Columbus menemukan benua Amerika. Pada 2 Agustus 1492, diperkirakan lebih dari 300 ribu orang Yahudi diusir oleh orang-orang Spanyol. Suatu hari, di bulan yang sama, Columbus mengarungi lautan Barat. Secara kebetulan, beberapa orang Yahudi ikut bergabung dalam rombongan tersebut. Melihat kelompok pengungsi itu, membuat hati Columbus berubah menjadi simpati. Saat itulah pergaulannya dengan orang-orang Yahudi menjadi dekat. Orang Yahudi yang kemudian menjadi teman akrab dalam ekspedisi Columbus itu antara lain; Luis de Torres (juru bahasa); Marco, (ahli bedah); Bernal (ahli fisika); Alonzo de la Calle, dan Gabriel Sanchez. Luis de Torres adalah orang pertama yang ikut mendarat dalam ekpedisi yang kemudian menemukan manfaat tembakau. Dia kemudian mendiami Kuba dan menjadi `god father' Yahudi dalam menguasai bisnis raksasa tembakau hingga hari ini.

Kontak pertama antara AS dan Eropa dengan Zionis dimulai tahun 1921 ketika Chaim Weizmann mengunjungi AS. Terutama saat hubungan Inggris dan Zionis memburuk tahun 1939. Dampak paling penting dari hubungan keduanya adalah lahirnya `Biltmore Program' tahun 1942 yang membiarkan kaum Zionis merampas tanah sah negara Palestina tahun 1948.

Hubungan keduanya menjadi sangat `spesial' saat AS di bawah kendali pemerintahan Ronald Reagan di awal tahun 80-an. Dilanjutkan dengan kerjasama dalam perjanjian perdagangan bebas 1985 yang isinya, Israel ikut berpartisipasi dalam Prakarsa Keamanan Strategis (Star War Project). Boleh dikatakan, sejak itu pula, bantuan AS terus mengalir menuju Israel. Sekitar tahun 1949-1965 bantuan AS mencapai sekitar 63 juta USD. Tahun berikutnya meningkat menjadi 102 juta USD (periode 1966-1970). Tahun berikutnya (1971-1975) meningkat menjadi 1 milyar USD. Tahun 1976-1984 meningkat lagi menjadi 2,5 milyar USD. Menurut Sunshine Press Service, yang pernah melacak aliran dana ke sarang Capitol Hill, dana bantuan untuk Israel ternyata sudah berlangsung sejak tahun tahun 1949. Umumnya, bantuan AS kepada Yahudi berupa hibah tanpa ada ikatan apa-apa. Ini jauh berbeda dengan bantuan AS ke Philipina atau ke Indonesia, yang selalu pakai em
Yahudi di AS mempunyai organisasi yang sangat berpengaruh di Capitol Hill, Washington, namanya AIPAC (The American Israel Public Affairs Committee). Organisasi ini jaringannya luas, karenanya sangat berpengaruh dalam penetapan arah kebijakan AS, siapapun presiden dan pejabatnya. AIPAC atau sering dipanggil `The Lobby' mampu mengendalikan orang-orang kuat di pemerintahan AS. Misalnya; presiden dan semua staf, angkatan bersenjata, Pentagon, Gedung Putih, menteri luar negeri, dan departemen penting lainnya.

Tidak hanya presiden dan anggota parlemen terpilih, tokoh-tokoh yang diperkirakan akan menjadi calon presiden sudah dipengaruhi. Koran The New York Times (1987) pernah menyebut AIPAC sebagai basis kekuatan utama dalam menyusun kebijakan AS, terutama yang menyangkut masalah Timur Tengah.

Jadi, harap maklum bila hampir semua kebijakan Israel yang merugikan Timur Tengah dan Islam, pemerintah AS sering bungkam. Kelompok kecil ini bahkan dikenal seenaknya mendikte --kalau perlu-- menjatuhkan seorang presiden AS jika dianggap merugikan misi Zinonisme. Sampai hari ini, `The Loby' memiliki anggota sekitar 60 ribu yang bekerja untuk kepentingan Zionis. Tidak ada satupun kebijakan AS tanpa melalui AIPAC hingga hari ini.

Tidak heran di sebuah radio lokal Israel di Tel Avivi, 3 Oktober 1991, Ariel Sharon dengan lantang berteriak, "...I want to tell you something very clear: Don't worry about American pressure on Israel. We, the Jewish people, control America, and the Americans know it".

Bukti lebih nyata, lambang freemansonry dijadikan lambang mata uang dollar AS dengan mencantumkan gambar segitiga pyramid dan di tengahnya tercantum lukisan 'sebelah mata'. Logo mata uang AS ini serupa dengan lambang freemansonry yang simbolnya menggambarkan bintang David yang diapit dua pilar bertuliskan Iakin (kanan) dan Zahob (sebelah kiri). Di atas bintang David dan dua penyangga itulah segitiga bergambar 'sebelah mata' dikelilingi lingkaran. Simbol bergambar `sebelah mata' inilah yang bentuknya sama persis dengan logo mata uang AS. Kabarnya, gambar sebelah mata ini oleh ummat Islam diyakini sebagai simbol Dajjal.

Cengkraman Yahudi terhadap AS itu sudah dirancang dengan matang 80 tahun lalu, tepatnya sejak ditemukan buku kecil berjudul, The Protocols of the learned elders of zion. "The Protocols" itu sebuah masterplan Zionisme Yahudi dalam mengendalikan dunia dengan cara-cara licik. Diantaranya, mengendalikan tatanan dunia baru melalui jalan ekonomi, politik, dan media massa. Untuk yang satu ini, kaum Yahudi --kalau perlu-- harus menyelewengkan ilmu pengetahuan. Dalam buku Dajjal—The AntiChrist (diterjemahkan ke Indonesia dengan judul Sistem Dajjal), seorang Inggris, Ahmad Thomson, menulis bahwa mantan Presiden Amerika Henry Ford di tahun 1921 mengakui adanya rencana licik gerakan Yahudi, yang tertuang dalam The Protocols of the learned elders of zion.

Henry menyebut kemiripan dari rencana jahat The Protocols tersebut dengan apa yang terjadi dunia saat ini. Antara lain; adanya Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), sebagai usaha menciptakan tatanan dunia baru. Penciptaan ekonomi yang impoten dengan penerapan sistem bunga dan pajak yang melilit masyarakat, teori kekacauan dan propaganda cabul melalui media massa, menerapkan teori politik dan sosial yang menyesatkan di tengah masyarakat goyim (non-Yahudi) baik melalui perorangan, organisasi atau serikat olah raga. "Buku itu cocok dengan keadaan dunia saat ini," kata Henry seperti dikutip Thomson. Diantara kelicikan Zionis termasuk menyelewengkan ilmu pengetahuan sejarah dan peradaban. Salah satu teori utama dunia yang mengandung unsur penipuan dan penyesatan diantaranya lahirnya teori asal usul manusia yang dikenal dengan Teori Darwin. Teori ini menjelaskan bahwa asal usul manusia itu hewan kera, bukan Nabi Adam.

Menurut Ahmad T. Thomson, tata cara pengendalian dunia cara Yahudi itu merupakan Dajjal seperti yang banyak diungkap al-Qur'an tentang tanda dan kehadirannya. "Tata cara pelaksanaan, proses produsen-konsumen dan tata cara sistem-sistem pendukung yang digunakan untuk mengendalikan dan memanipulasi masyarakat yang diperbudak sistem produsen-konsumen adalah bukti nyata bahwa pengambilalihan oleh Dajjal sebagai kekuatan ghaib sudah dan sedang berlaku. Kini sistem kafir, yaitu sistem Dajjal telah menjajah hampir semua negara di dunia, maka kedatangan si Dajjal sendiri tinggal masalah waktu saja".

REPUTASI Yudas Iskariot sebagai salah satu penjahat paling terkenal dalam sejarah berada dalam keraguan dengan munculnya terjemahan sebuah naskah kuno.

Injil Yudas, yang berupa sebuah dokumen papirus dari abad ke 3 atau 4 Masehi, menempatkan Yudas, salah seorang murid Yesus, sebagai sosok yang baik hati, yang membantu Yesus menyelamatkan umat manusia.

Gereja Kristen perdana mengecam ajaran-ajaran semacam itu sebagai sesat (heretik).

Dokumen rapuh setebal 31 halaman itu, yang diduga merupakan salinan dari sebuah teks yang bahkan lebih tua, ditemukan di Mesir tahun 1970-an

National Geographic Society di AS menerbitkan terjemahan pertama teks dalam bahasa Koptik itu ke bahasa Inggris, Kamis (15/11), dan memperlihatkan  beberapa halaman papirus itu untuk pertama kalinya.

Sekte

Selama 2.000 tahun, umat Kristen menggambarkan Yudas sebagai rasul pengkhianat yang mengkhianati Yesus, Sang Guru, dengan sebuah kecupan, yang menuntun ke penangkapan dan penyaliban Yesus. Menurut teks Perjanjian Baru,  Yudas menerima 30 keping perak untuk tindakan itu, tetapi ia meninggal segera setelah itu.

Namun, Injil Yudas mengidentifikasi Yudas sebagai murid kesayangan Kristus dan menggambarkan pengkhianatannya sebagai pemenuhan misi ilahi untuk memungkinkan penyaliban - dan dengan demikian menjadi dasar kekristenan - berlangsung.

Injil itu mengutip Yesus saat mengatakan kepada Yudas, "Kamu akan melampaui mereka semua (para murid yang lain) karena kamu akan mengorbankan orang yang memanteli aku." Dalam sebuah pernyataan, National Geographic Society mengatakan, hal ini menunjukkan bahwa Yudas, dengan membantu Yesus menyingkirkan daging fisiknya, membantu membebaskan diri spiritual atau ilahi yang berada di dalam.

Pandangan ini mirip dengan yang dimiliki kaum Kristen Gnostik - orang Kristen abad kedua yang menjadi saingan Gereja perdana.  Mereka berpikir, Yudas merupakan orang yang paling tercerahkan diantara para rasul, yang bertindak agar umat manusia dapat ditebus oleh kematian Kristus.

Maka, mereka menghargai dia dan memberinya rasa hormat yang pantas.

Debat Sengit

Para penulis Gnostik diyakini telah menulis laporan mereka yang kontras tentang peran Yudas 'dalam bahasa Yunani pada sekitar tahun 150, dan beberapa orang yakin bahwa naskah ini mungkin salinan dari teks para penulis Gnostik itu. Sejumlah catatan menunjukkan bahwa para pemimpin Gereja Kristen perdana mencela versi itu sebagai sesat pada sekitar tahun 180.

Pater Donald Senior, presiden Catholic Theological Union di Chicago mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa ia berpikir InjilYudas tidak mungkin akan menyaingi Perjanjian Baru. Tapi "biarkan perdebatan sengit tentang pentingnya teks kuno yang menarik ini dimulai," tambahnya.

Injil Yudas ditemukan di dekat Beni Masar di Mesir. Tahun 2000, Yayasan Maecenas untuk Seni Kuno di Basel, Swiss menguasai dokumen itu dan terjemahan dimulai segera setelah itu.

National Geographic mencapai kesepakatan publikasi dengan yayasan tersebut tahun lalu, yang diperkirakan menelan biaya 1 juta dollar AS. Selain sebuah artikel majalah, National Geographic Society mempublikasikan dua buku tentang Injil Yudas, dan saluran National Geographic TV akan menyiarkan dokumenter berdurasi dua jam khusus tentang naskah itu pada hari Minggu tanggal 9 April mendatang.
Sumber : BBC


Baru-baru ini diumumkan foto Obama tahun 1980-an sudah memakai cincin yang menjadi cincin pernikahan pada 1992. Pasalnya, menurut para ahli di bidang tulisan Arab, cincin yang dipakai Obama lebih dari 30 tahun itu memuat satu ayat yang sering dikumandangkan umat Islam, “Tidak ada tuhan selain Allah.” Kalimat ini merupakan kalimat syahadat dari lima pilar Islam, yang menjadi dasar percaya umat Islam dengan diikuti oleh kata-kata, “dan Muhammad adalah Nabi Allah”.
Dilansir oleh wnd.com, Mark A. Gabriel PhD adalah orang yang meneliti cincin tersebut. “Tidak ada keraguan bahwa seseorang yang memakai kata-kata ‘tidak ada tuhan selain Allah’ sangat dekat hubungannya dengan kepercayaan Islam, agama Islam, dan masyarakat Islam dimana pernyataan itu sangat erat kaitannya dengan mereka,” kata Gabriel.

Gabriel lahir dari orangtua Muslim di Mesir dan besar di lingkungan Islam. Dia mengingat Al-Quran pada usia 12 tahun dan lulus program Master-nya tahun 1990 di universitas terkemuka Al-Azhar University di Kairo. “Umat Kristen tidak pernah menggunakan pernyataan seperti itu. Dengan memakai kalimat syahadat sebagai perhiasan, orang itu mengartikan bahwa Allah memegang kendali dalam setiap keadaan. Allah mengontrol Anda; Allah adalah satu-satunya.” jelas Gabriel.
“Umat Muslim melakukan Syahadat ketika mereka bangun di pagi hari dan sebelum mereka tidur. Kalimat itu dikatakan lima kali sehari saat mereka berdoa sholat lima waktu. Syahadat juga digunakan saat seseorang mau memeluk agama Islam,” katanya lagi. Gabriel percaya bahwa Obama tidak mungkin tidak tahu apa yang ditulis di cincin tersebut.
Sebelumnya, Joel Gilbert, seorang pembicara Arab dan ahli di bidang Asia Tengah sudah menyatakan bahwa cincin Obama mengandung tulisan Islam. Sampai saat ini Obama belum mengkonfirmasi mengapa dia memakai cincin tersebut di jari tempat seharusnya cincin pernikahan berada, bahkan sebelum dia menikahi Michelle.
Di samping itu, sudah berkali-kali juga Obama mengungkapkan bahwa dirinya seorang Kristen dan setiap minggu menghadiri ibadah di gereja. Namun, semuanya ini jangan membuat kita cepat mengambil kesimpulan.

Ustadz Abdullah Nashih Ulwan
Yahudi Zionis , semoga Allah melaknat mereka, menggunakan tipu daya dan makar untuk mencapai tujuan dan mengembangkan sayap kekuasaan di dunia. Untuk mencapai apa yang mereka inginkan, mereka  menjalankan dua macam taktik:
Pertama, memecah-belah bangsa-bangsa bumi ini, menciptakan suasana saling bermusuhan, dan mengobarkan api peperangan di antara mereka,
Kedua,  merusak akidah, menghancurkan paham, etika, dan peraturan mereka, serta menjauhkan mereka dari jalan Allah. Cara ini dimaksudkan agar bangsa-bangsa kehilangan kekuatan dan keagungannya. Dengan demikian mereka selamanya akan berada  di bawah kekuasaan lain selain kekuatan Yahudi. Usaha mereka untuk memecah-belah bangsa adalah dengan mendirikan perkumpulan-perkumpulan rahasia. Dan yang paling penting dari perkumpulan ini adalah Freemasonry.
Ustaz Abdurrahman Habanakah, dalam bukunya, Makaa-id Yahudiyah (Tipu Daya Yahudi), halaman 219, mengatakan,”Sejarah perkumpulan ini-yang tujuan-tujuan pokoknya tertutup rahasia yang luar biasa-telah menetapkan bahwa perkumpulan ini adalah perkumpulan rahasia internasional paling berbahaya yang memegang peranan penting dalam perkembangan sejarah umat manusia. Disamping itu, secara langsung memberikan pengaruh terhadap kelangsungan kebanyakan bangsa-bangsa. Dengan kuat organisasinya telah menerobos dunia politikus kebanyakan Negara. Negara-negara itu tidak menyadari bahwa dirinya telah menjadi mangsa tipu daya Yahudi. Mereka masuk ke perangkap itu lewat perkumpulan-perkumpulan Freemasonry yang dikendalikan oleh tangan-tangan keji Yahudi, yang bekerja secara tersembunyi. Mereka juga pengendali utama praktik-praktik pemikiran, politik, ekonomi, sosial, urusan perang, dan lainnya di negara-negara yang dimasuki perkumpulan Freemasonry.
Jika di Negara ini Yahudi tidak mempunyai antek-antek dalam jumlah besar , mereka tidak dapat berbuat apa-apa untuk kepentingan Yahudi Internasional. Di puncak pimpinannya duduk tokoh-tokoh penting dan para cendekiawan Yahudi. Mereka memperalat antek-anteknya tanpa mengetahui akan dibawa kemana dan untuk siapa mereka bekerja.”
Para ahli peneliti sangat terkejut ketika mengetahui bahwa perang dunia yang memporakporandakan bumi ini ternyata diledakkan oleh orang-orang Yahudi lewat perkumpulan Freemasonry dengan berbagai sistem kelembagaan yang dikoordinasi dan tersebar di seluruh dunia. Amat disayangkan bahwa Freemasonry telah memasuki masyarakat Arab dan  Islam. Prinsip-prinsipnya dianut oleh orang-orang kaya, orang-orang terhormat, orang-orang berwibawa dan mempunyai kekuasaan. Kita tidak mengetahui bahwa apa yang tersingkap di hari-hari yang akan datang tentang peranan yang akan dimainkan Fremasonry Internasional di bawah tangan para penganutnya yang terdiri atas orang-orang kaya dan penguasa dalam memberikan pengakuan terhadap Israel, dan tunduk kepada perdamaian yang diserukan oleh Negara-negara besar pada masa sekarang ini untuk menyelesaikan masalah Palestina.
Jika pada masa yang akan datang, pengakuan terhadap Israel telah tercapai  – seperti sekarang telah tampak gejala-gejalanya – kita akan berada di balik kejadian yang penting ini dalam menyelesaikan masalah Palestina. Sebagai pelaksana perencanaan  ini adalah penguasa-penguasa  durhaka yang menjual harga dirinya kepada setan, menghianati perjanjian dan tanggung jawab. Mereka telah membuktikan perbuatannya yang jahat itu, bahwa mereka mempunyai hubungan yang erat dengan Freemasonry Internasional. Atau mereka adalah antek-anteknya, baik disadari maupun tidak. Yang penting, sejarah akan mencap mereka sebagai pengkhianatan besar. Kutukan Allah akan turun kepada mereka. Generasi muslim tidak akan pernah melupakan pengkhianatan ini hingga tiba hari dibangkitkan manusia dari kubur.

Jakarta - Begitu luar biasa gencarnya media kristen dan sekuler membuat opini yang sangat destruktif terhadap Islam dan umat Islam. Tujuannya hanya bagaimana membuat phobia dikalangan bangsa Indonesia yang 240 juta penduduknya, dan 85 persen beragama Islam.
Pertama, media kristen dan sekuler, secara konsisten dan terus-menerus mengangkat tentang toleransi dan pluralisme.
Media kristen dan sekuler secara konsisten dan terus menerus memberikan "covered" terhadap kelompok-kelompok yang diberi lebel sebagai moderat. Kelompok moderat itu, mendapatkan pencitraan sebagai kelompok yang sangat toleran dan berpaham inklusif.
Di sisi lain,  media kristen dan sekuler itu, secara konsisten dan terus-menerus menciptakan opini, kelompok-kelompok yang ingin mengupayakan tegaknya nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam, kemudian diberi lebel sebagai militan, fundamentalis, ekstrim, dan tidak toleran.
Kemudian, kelompok yang ingin  menegakkan nilai-nilai Islam itu, diberi sebagai kelompok yang anti toleransi dan eksklusif, dan umat didorong menjadikan kelompok yang ingin menegakkan nilai-nilai Islam itu, bukan hanya eksklusif, tetapi membahayakan keutuhan  NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), serta bhineka tunggal ika.
Langkah berikutnya, melakukan adu-domba antara kelompok moderat dengan kelompok fundementalis yang dianggap ekstrim, secara terbuka.
Adu domba itu, tujuannya hanya satu menghancurkan dan melemahkan pengaruh kelompok-kelompok yang dituduh fundamentalis.
Sehingga, terbentuk opini yang bersifat menyeluruh bahwa Islam fundamentalis dan kelompok militan itu, sangat tidak toleran, dan membahayakan persatuan bangsa, serta keutuhan negara.
Media kristen dan sekuler menghancurkan kalangan Islam dan kelompok yang dituduh fudamentalis itu, menggunakan cara yang sangat sistmatis dan terencana secara rapi. Penghancuran itu dilakukan secara gradual (bertahap), tetapi mempunyai dampak jangka panjang yang sangat serius, terutama terkait dengan kepercayaan umat dan bangsa terhadap nilai-nilai Islam sebagai sistem nilai.
Media kristen dan sekuler itu, menghancurkan Islam dan umat Islam dengan menggunakan : "pikiran", "mulut", dan "tangan", orang Islam sendiri. Tentu, yang paling terkenal, dan paling hafal mereka itu, menggunakan teori atau tehnik, "war by proxy", perang dengan menggunakan tangan orang Islam sendiri, guna menghancurkan umat Islam.
Seperti dalam menggalang opini yang bertujuan menghancurkan kalangan fundamentalis itu, media kristen dan sekuler itu, menggunakan tokoh-tokoh Islam, tokoh-tokoh ormas Islam, tokoh lembaga pendidikan Islam, yang dipandang memeliki legitimasi yang kuat di mata masyarakat. Sehingga masyarakat percaya dan seakan meyakinkan, bahwa tokoh yang menghantam mereka yang dituduh fundamentalis itu, mereka tokoh yang benar dan jujur.
Media kristen dan sekuler itu, mereka menggunakan tokoh yang berasal dari kampus semacam UIN, yang dahuulunya dikenal dengan IAIN, yang berpikiran sekuler.
Tetapi, karena dikalangan awam, banyak tidak tahu, bahwa Universitas semacam UIN itu, sejatinya menjadi gudangnya pemikir-pemikir sekuler, produk pendidikan Barat,  tetapi dikalangan umat masih dipandang memiliki kapasitas, dan legitimasi guna berbicara atas nama Islam, atau menganggap pemikir Islam. Padahal, tidak ada sedikitpun yang mereka sampaikan itu, dapat dikatakan mewakili kepentingan Islam dan umat Islam.
Media kristen dan sekuler dengan sangat pandainya memainkan kartu "cendekiawan muslim", yang diberi covered begitu hebat, seperti Nurcholis Madjid, Muslim Abdurrahman, Abdurrahman Wahid, Syafi'i Maarif, Said Agil Siraj, Bachatiar Effendi, Azzumardy Azzra, Johan Effendi, Utomo Dananjaya, Ahmad Wahib, Abdul Mukti, dan sejumlah tokoh lainnya, yang terang-terangan sudah menelanjangi prinsip Islam sebagai "cendekiawan muslim".
Tokoh-tokoh seperti itu yang banyak pernyataannya dikutip melalui laporan khusus, wawancara, dan berbagai pendapat, yang digunakan sebagai "war by proxy", menggebuki mereka yang dianggap fundamentalis. Tentu, yang paling terkenal sepanjag sejarah Republik ini, pernyataan Nurcholis Madjid, yaitu "Islam Yes, Partai Islam No". Pemikiran Nurcholis Madjid inilah yang sampai sekarang terus bergema.
Pernyataan Nurcholis itu, tak lain, hanyalah menguatkan posisi rezim Orde Baru, yang dipimpin Soeharto di awal pemerintahannya, yang baru tahap konsolidasi. Pernyataan Nurcholis Madjid, yang sangat sekuler itu, sesungguhnya menjadi bagi media kristen dan sekuler, terutama bagi menggebuk para kelompok Islam politik.
Media Kristen dan sekuler itu, menghadapi kalangan fundamentalis, yang sudah masuk dalam "red notice", kelompok-kelompok yang sudah dianggap bagian dari gerakan radikal, yang menggunakan senjata, alias "teroris", maka kelompok media kristen dan sekuler, mereka menggunakan "tokoh-tokoh" yang alumni dari pesantren yang dicap sebagai gudangnya teroris.
Tetapi, tokoh-tokoh yang menjadi alumni pesantren gudangnya toreris itu, sesungguhnya tokoh sudah kehilangan integritas, sudah murtad, dan karena sejatinya mereka itu, orang upahah aparat keamanan, yang digunakan membentuk opini negatif terhadap kelompok-kelompok yang dituduh teroris.
Tentu, sangat memprihatinkan sekali, umat Islam di mana saja, seperti di Solo, Ambon, Poso, yang sudah menjadi korban tindakan semena-mena aparat, tidak ada satupun kalangan tokoh Islam, yang berani mengangkat dan berbicara tentang masalah penzaliman itu. Seakan kalau sudah diberikan lebel teroris itu, sudah sifatnya "given" kalau dibunuh  atau ditembak oleh aparat keamanan.
Maka, sekarang ini yang ada hanyalah tokoh-tokoh Islam yang sudah "koplo" alias "dayus", karena otak mereka sudah dicuci habis oleh media kristen dan sekuler, sampai tak berani lagi mengatakan, "Isyhadu bi anna muslimun".
Mereka tidak berani menyatakan jati dirinya, tidak berani lagi menyatakan dirinya sebagai pejuang penegak Islam. Mereka telah dihinggapi penyakit wahn, di mana mereka telah mengalami "collective fears" (ketakutan massal). Mereka seperti melihat hantu disiang bolong. Sembari mulutnya komat-kamit membuat mantera bagi legitimasi rezim yang zalim itu.
Umumnya, tokoh-tokoh Islam itu perutnya sudah kenyang, tak berani lagi melawan kemungkaran, dan terlalu banyak menikmati yang haram dan subhat, dan bergelimang dengan kehidupan duniawi. Maka Allah Azza Wa Jalla mencabut dari dada mereka sifat sajaah, dan yang ada hanya sikap yang menjad pembebek.Wallahu'alam.

Paris Tak aneh kalau para Uskup di lingkungan Katolik, yang belum lama ini berkumpul, di Roma menjadi sangat resah dengan pertumbuhan Muslim di negeri mode itu. Begitu gelisahnya para Uskup Katolik, yang melihat pertumbuhan agama Katolik, yang terus menyusut terus menerus setiap tahunnya.
Sementara itu, jauh diatas perbukitan dan hutan yang lebat, kota Burgundy, yang terletak di Perancis tengah, sebuah lembaga yang tidak lazim di negara sekuler itu, lahir sekolah,  "Imam Perancis". Di mana para mahasiswanya sesudah lulus akan melaksanakan kegiatan dakwah dan melayani populasi  Muslim terbesar di negara itu.
Pagi-pagi, sekitar 200 mahasiswa dari seluruh negara mode itu, mereka pergi  ke Institut Eropa Human Sciences de Saint-Leger-de-Fougeret, di mana mereka belajar membaca dan menghafal Quran dan belajar nilai-nilai aqidah Islam dan sastra Arab.
Setelah tujuh tahun mereka belajar secara intensif, dan  hanya 10 siswa yang lulus setiap tahun, kemudian mereka menjadi imam atau khatib, serta berkhotbah di masjid-masjid di seluruh Perancis. Sekolah ini didirikan karena di Perancis sangat dirasakan kurangnya imam dan khatib, yang mendidik Muslim di negeri mode memahami Islam.

Perkiraan jumlah pemeluk Islam di seluruh Perancis berdasarkan statistik, jumlah  mencapai 6,0 juta. Ini merupakan jumlah Muslim terbesar di benua Eropa. Langkah mendidik dan melatih imam dan khatib itu, menjadi sangat mendesak, mengingat jumlah populasi Muslim di seluruh Perancis terus meningkat.
Memang, hubungan antara Pemerintah Perancis dengan imigran Muslim, yang sekarang sudah memasuki generasi kedua atau ketiga, dan mereka umumnya  banyak dari Afrika Utara, semakin penting. Gerakan dakwah di seantero Perancis semakin marak,sekalipun pemerintah terus mengawasi mereka dengan berbagai dalih, yang selalu dikaitkan dengan isu terorisme.
Tidak dapat dipungkiri beberapa kalangan muda Muslim mulai tergoda oleh pandangan kelompok jihadis, dan Perancis menerapkan larangan yang kontroversial terhadap perempuan mengenakan cadar. Larangan menggunakan cadar ini telah  menimbulkan ketegangan antara pemerintah Perancis dengan Muslim di negara itu.
Sekalipun, selama sembilan tahun terakhir, pemerintah Perancis  mendorong pelatihan tenaga imam dan khatib secara profesional dari para pemimpin agama setempat. Menteri Dalam Negeri yang baru, Manuel Valls, mendukung kegiatan yang diselenggarakan oleh Muslim, yaitu sekolah imam dan khatib. Namun, pemerintah sangat hati-hati mengakui mereka yang telah lulus menjadi imam dan khatib.
Sebenarnya, inisiatif ini  sudah ada sejak 20 tahun lalu, ketika Organisasi Uni  Islam di Perancis, yang memiliki hubungan dekat dengan Ikhwanul Muslimin. Organisasi ini melakukan pelatihan disaat menjelang lliburan sekolah atau musim panas. Banyak sudah imam dan khatib yang lulus dari sekolah ini. Semuanya itu, merupakan kerjasama antara Uni Muslim Perancis dengan Ikhwanul Muslim. Tujuannya adalah melatih para imam yang dilengkapi "dengan pengetahuan Islam dan realitas sosial-budaya Eropa."
Idenya adalah memberikan alternatif untuk perekrutan orang-orang asing yang akan menjadi imam, yang sering tidak bisa berbahasa Perancis dan memiliki sedikit  pengetahuan dari gaya hidup Perancis.
"Pelatihan imam yang merupakan produk dari masyarakat Perancis sangat penting. Hari ini 70 persen Muslim Perancis tidak berbicara bahasa Arab," kata lembaga itu Direktur Zuhair Mahmoud.
Awalnya sekolah ini dibiayai oleh negara-negara Teluk, dan sekolah sangat bergantung pada bantuan biaya, karena membutuhkan dana sekitar 3.400 Euro ($ 4.400) per tahun, yang akan digunakan biaya akomodasi dan pemondokan.

"Sejak saya masih kecil saya telah bermimpi untuk menjadi seorang imam," kata Wahib, 18 thaun,  yang tidak ingin memberikan nama terakhirnya. Wahib mengatakan sudah, "tujuh tahun yang tidak ada hibah", cetusnya.
Nampak hampir semua siswa laki-laki berjenggot, dan perempuan semua mengenakan jilbab. Para wanita dapat mengikuti 20 jam kursus dalam seminggu, dan mereka para Muslimah itu, nantinya akan menjadi  mubalighah, dan da'iyah,yang mengajarkan anak-anak perempuan di Perancis.

Ada seorang siswa tidak ingin memberikan nama terakhirnya, lahir di Maroko dan sekarang tinggal di Nice di Perancis selatan. Dia mengambil kursus selama dua tahun dan kini telah meninggalkan keluarganya untuk "memperdalam pengetahuan tentang Islam" dan "jika saya berhasil, menjadi imam."
"Ini panggilan saya," katanya. "Saya akan senang untuk menyampaikan pengetahuan tentang Islam  kepada orang lain", cetusnya. Ada sekitar 10 orang di kelasnya. Mereka mendengarkan pengajara tafsir surat Quran, atau bab, sebagai bagian dari kursus nilai-nilai Islam, memasuki tahun ketiga, yang juga mencakup pengenalan hukum Perancis. Mereka kemudian membacakan ayat dari Al-Quran.
"Menjadi imam, itu belum pernah terjadi selama 33 tahun", ujar seorang peserta kepada AFP. "Ini adalah tanggung jawab yang nyata, kita harus perlindungan." Dia menyesalkan fakta bahwa "imam moderat diabaikan oleh orang-orang di tengah krisis identitas."
Secara tradisional, jemaah akan memilih imam mereka, yang menjalankan tugasnya sebagai relawan. Mereka memimpin di masjid-masjid besar dapat memperoleh uang sebesar € 1.500 ($ 1.950) per bulan. Mereka diklasifikasikan sebagai pendidik atau guru, tetapi tidak pernah sebagai imam.

Perlahan-lahan Islam dan Muslim di Perancis terus mengukir sejarah di tengah-tengah kehidupan sekuler di Perancis, dan kuatnya sikap phobi terhadap Islam, yang dihembuskan para musuh-musuh Islam di negeri mode itu. af/ah

oleh: Setiadi R. Saleh, S.Sos
MEMPERHATIKAN  aktivitas gaya hidup serta pola makan manusia dari hari ke hari semakin mengerikan saja. Manusia menjadi makhluk pemakan segala hewan, sungguh keji!
Ada yang memakan otak monyet, sebelumnya monyet dibiarkan berlari-lari berloncatan di atas pemanggang panas yang bulat datar. Monyet kecil itu dibiarkan tegang kepanasan, ia berkelojotan, melonjak-lonjak sampai darahnya naik ke otak dan kemudian mati.
Ada pula yang mengonsumsi babi dengan cara ditusukkan dari liang lubang dubur sampai ke mulut. Babi dewasa tidak dipotong atau disembelih karena babi tidak memiliki leher pembuluh sebagaimana hewan ternak selembihan pada umumnya. Tidak cukup demikian, manusia memakan “babi susu,” yakni babi kecil alias bayi babi yang belum lagi cukup umur.
Kemudian ada yang memakan katak dengan cara lehernya dipotong setengahnya saja tidak dipenggal sampai putus. Lalu sebilah bambu yang telah diruncingkan ditusukkan tepat di saraf katak sampai ia tersentak mati meregang.

Ada pula yang mengonsumsi kucing, kura-kura, kuda, jangkrik, kelelawar, musang, hati harimau, paus, lumba-lumba, ular, biawak, ulat, cacing, kadal, lipan, kalajengking, cicak, tikus, janin bayi [sup plasenta], kotoran sapi, darah beku [marus], sup darah bebek, ekor babi, lebah madu, belalang, semut, iguana. Benarkah semua itu ataukah hoax berita bohong belaka. Tidak, itu benar adanya!
Sebagian manusia sudah tega memakan sembarang hewan [binatang] dengan pelbagai alasan dan tujuan, baik untuk tujuan kesehatan maupun alasan yang dibuat-dibuat seperti mengonsumsi “babi susu” yang katanya menambah stamina dan bikin awet muda. Bahkan kita pun sudah melihat ada manusia kanibal bernama Sumanto, pemangsa sesama manusia. Sumanto bukan satu-satunya manusia kanibal di bumi yang kita diami sekarang ini.
Sedangkan manusia yang suka memakan daging anjing.  Terlebih dahulu anjing hidup dimasukkan ke dalam karung [goni], lalu dipukuli sampai mati. Alasannya supaya darah anjing yang mati mengental lebih enak dan lezat. Lebih tega dan menyedihkan lagi ada sebuah program televisi yang menyuguhkan tayangan “extreme kuliner.” Ini secara tidak langsung adalah bentuk dukungan sekaligus mendorong orang lain berbuat hal yang sama yakni ingin mencoba dan coba-coba.
Tradisi memakan makanan yang bagi sebagian orang terkesan “jijik” seram dan tidak mengundang faedah. Pada sebagian orang lagi barangkali berfaedah sesuai tradisi turun-temurun. Tidak ada pula maksud untuk menyinggung golongan tertentu. Melainkan memandang dari sisi manusianya saja. Haruskah manusia menghabisi seluruh makhluk hidup yang bernyawa terutama hewan yang lahir melalui rahim? Apa hewan yang lahir melalui rahim tersebut? Sebagian hewan ada yang seperti manusia. Lahir melalui jalan rahim bukan menetas dari telur. Sama-sama mengandung sebagaimana manusia mengandung seperti monyet, babi, kuda, sapi, lembu, dan seterusnya.

Hakikat Makan

Hakikat makan adalah menyerap energi. Makanan yang cocok ke tubuh akan diserap dengan baik oleh tubuh. Sesuai pengajaran Nabi Muhammad saw. “Makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang. 1/3 makanan, 1/3 air, dan 1/3 lagi untuk oksigen. Dan makanlah makanan yang baik lagi menyehatkan bagimu.
Sementara dalam falsafah Master Cheng Yen, Pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi terdapat prinsip “kenyang cukup 80%, dan 20% untuk sumbangsih.”
Mengapa orang yang berpostur tubuh, tingginya sama, berat badannya sama, usianya sama, pola makannya berbeda? Semua karena kebiasaan [habit] dan selera. Jadi, suatu makanan pun dapat mengundang selera sehingga menyebabkan makan jadi berlebihan. Setiap orang akan berbeda di dalam memperlakukan makanan.
Perhatikan bagaimana terkadang ada orangtua yang masih semangat bekerja sekalipun makannya sedikit. Sementara orang muda yang makannya banyak, lebih banyak mengkhayalnya ketimbang bekerjanya. Tentu tidak selalu demikian keadaannya. Prinsip yang selalu kita ingat adalah makan untuk hidup bukan hidup untuk makan.

Anjuran Vegetarian

Peminat dan pelaku vegetarian semakin hari semakin bertambah. Di kota-kota besar kaum vegetarian tidak lagi kesulitan mencari rumah makan yang khusus berbahan sayuran. Mereka yang memilih cara hidup vegetarian pada mulanya lebih kepada dorongan kesehatan dan kepedulian terhadap hewan, khususnya hewan ternak yang diperlakukan secara tidak manusiawi-hewani.
Sebagian hewan ternak dipaksa untuk cepat bertelur setiap hari dengan diberi pakan kimiawi, lalu ada pula sapi disuntikkan dan dimasukkan air serta banyak lagi kasus-kasus yang sungguh menyedihkan. Sekalipun Allah SWT sudah menciptakan hewan untuk dikonsumsi manusia. Allah juga memperingatkan agar memperlakukan secara baik hewan tersebut.
Allah SWT berkata:

وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِي الأَرْضِ وَلاَ طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلاَّ أُمَمٌ أَمْثَالُكُم مَّا فَرَّطْنَا فِي الكِتَابِ مِن شَيْءٍ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ

“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.” [QS Al-An’am (6):38]

Dalam ayat lain disebutkan;

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ

“Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.” [QS An-Nur (24):41]
Karena alasan inilah sebagian kaum vegetarian lebih memilih memakan tumbuhan daripada hewan. Sering juga kita mendengar mereka yang vegetarian lebih sehat. Pendapat ini tidak selalu benar. Sebab, intinya adalah jangan berlebihan di dalam mengonsumsi sesuatu dan hiduplah dalam pola yang seimbang.
Berdasarkan kumpulan catatan sebagaimana yang sudah sering ditulis tipe vegetarian antara lain:
Vegan, sama sekali tidak makan daging merah dan putih, termasuk ikan dan produk turunan olahannya seperti keju, susu, keju, minyak dan seterusnya. Tidak ada keterangan pasti apakah kaum vegan ini tidak menggunakan sabun mandi, dan lain sebagainya. Pendek kata, semua yang terbuat dari hewan dan olahan ditolak.
Lacto Vegetarian, tidak mengonsumsi daging merah, daging putih, telur. Tetapi mengonsumsi susu.
Lacto Ovo Vegetarian, tidak makan semua jenis daging dan masih makan telur dan minum susu.
Pesca Vegetarian, tidak makan daging merah dan masih mengonsumsi telur, susu dan ikan.
Flexitarian, sesekali makan daging dan produk olahannya.
Frutarian, khusus mengonsumsi buah-buahan, biji-bijian seperti kacang-kacangan yang kaya vitamin E yang terdapat pada kacang kedelai yang berguna untuk kecantikan kulit.
Raw Foodist, mengonsumsi makanan mentah karena beranggapan bahan makanan yang dimasak sudah tidak alami dan merusak makanan itu sendiri.

Mari kita cerna sedikit istilah “vegetarian” berasal dari "vegetas" yang bermakna “sehat dan segar.”  Dalam kamus Bahasa Inggris Oxford, vegetarian adalah orang yang berpantang dari makanan hewani.

Tulisan ini tidak bermaksud ditujukan untuk suatu kaum/agama tertentu. Kita tidak dapat mengatakan agama Buddha penganut vegetarian. Orang yang beragama Nasrani ada yang bervegetarian, orang Muslim pun ada yang bergevetarian. Bahkan orang miskin pun ada yang “flexitarian” sesekali makan daging dan produk olahannya. Jadi, bukan karena kepercayaan atau iman yang menyebabkan vegetarian melainkan faktor ekonomi.
Sudah terlanjur ada pandangan bahwa orang vegetarian adalah orang baik. Benarkah demikian? Sebaliknya orang yang non-vegetarian dianggap agresif dan permissif. Karena untuk menjadi orang baik bukan karena kelahiran ataupun karena makanan melainkan karena latihan, melatih diri.
Apakah orang Islam boleh menjadi vegetarian? Boleh. Landasannya apa? Bisa karena alasan kesehatan, bisa pula karena alasan memang ia tidak cocok makan daging sekalipun daging adalah sesuatu yang sangat dihalalkan. Semisal ada orang yang tidak bisa makan nenas, nangka, durian karena alasan kesehatan. Padahal nangka,  nenas, durian [king of fruits] adalah selain enak juga dibolehkan/halal. Jadi, tidak serta-merta orang Muslim yang bervegetarian dianggap “sesat” telah menyimpang dari ketentuan agama. Begitulah kira-kira gambaran seseorang yang memilih bervegetarian.
Tentu ada lagi alasan-alasan lainnya seperti ingin ikut melestarikan bumi karena misalnya beranggapan satu di antara sekian banyak terjadinya penggundulan hutan dan penebangan pohon karena dibukanya lahan baru untuk peternakan [farm].
Islam hanya melarang makan daging yang disembelih bukan atas nama Allah dan binatang yang dicekik, dipukul, jatuh, ditanduk, binatang yang telah dimakan binatang buas, dan binatang persembahan untuk berhala.
Ada juga anggapan dan sudah terlanjur keliru bahwa orang yang tidak suka makan daging dianggap aneh dan tidak biasa sekalipun itu dihalalkan. Bagaimana dengan orang yang tidak makan jenis tumbuhan/tanaman/sayur tertentu.
Apakah dapat dipandang aneh orang yang tidak suka makan salad, padahal salad isinya sayur semua. Sebuah campuran salad besar umumnya tersusun dari bahan: daun bayam segar mentah, tomat, wortel, mentimun, bawang merah, bawang putih segar, biji bunga matahari, biji wijen, biji labu, biji rami, kacang pinus sedikit panggang, saus minyak zaitun organik, cuka, lezat!
Allah SWT berkata:
وَهُوَ الَّذِيَ أَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِراً نُّخْرِجُ مِنْهُ حَبّاً مُّتَرَاكِباً وَمِنَ النَّخْلِ مِن طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِّنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهاً وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ انظُرُواْ إِلِى ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ إِنَّ فِي ذَلِكُمْ لآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” [QS Al-An’am (6):99].

Saat ini hampir setiap hari setidaknya kita memiliki pola makan daging. Sebagai seorang Muslim yang telah memilih untuk menjadi seorang vegetarian mungkin akan menghadapi pertanyaan yang membingungkan karena sebelumnya tidak ada ulama yang memperkenalkan konsep vegetarian. Kalau soal bagaimana Islam harus memenuhi hak-hak binatang [hewan], kesehatan dan kesejahteraan hewan itu jelas disebutkan dalam Al-Quran dan sejumlah hadits.

Karena itu, apabila ada saudara-saudara kita yang Muslim menganut pola hidup vegetarian lalu kita respons negatif.  Seakan memilih tidak makan daging disamakan dengan 'haram' [terlarang]. Tentu hal ini tidak baik dan keliru juga. Hal ini sama jika ada pertanyakan apakah bisa kita mengharamkan semua sayuran dan buah-buahan yang kita tidak pernah makan dan tidak suka memakannya?*
Penulis pemerhati masalah kesehatan

Saat Topan Sandy menerjang wilayah Pantai Timur AS, termasuk New York yang padat, orang-orang menggunakan media sosial dan internet untuk menerima dan mengirim informasi tentang peristiwa badai yang disebut paling dahsyat dalam 100 tahun terakhir.

Seperti halnya yang terjadi saat bencana melanda, khususnya di era dijital ini, foto-foto yang menggambarkan kedahsyatan Sandy menyebar di dunia maya. Namun sayang, tak semua informasi juga foto nyata adanya, beberapa di antaranya palsu atau direkayasa.

Berikut 5 foto palsu paling tenar yang beredar di internet selama Sandy menerjang dan memporakporandakan apapun yang ia lewati.

1. Awan mengerikan di atas Patung Liberty
Foto palsu awan mengerikan di atas Patung Liberty menyebar di situs jejaring sosial, Twitter. Meski masih kalah mengerikan dengan adegan di Film Independence Day. Foto tersebut direkayasa menggunakan Photoshop, dengan cara menggabungkan foto Pelabuhan New York dengan foto awan badai yang melanda Nebraska tahun 2004 lalu, yang diambil oleh Mike Hollingshead.

2. Makam tentara tak dikenal
Foto palsu topan Sandy
NPR men-tweet dan memposting foto tiga tentara yang menjaga Makam Prajurit Tak Dikenal di tengah badai, di Arlington National Cemetery. Dan menyebutnya sebagai, "salah satu foto paling menakjubkan yang bisa dijumpai saat ini".

Namun foto itu nyatanya diambil September lalu. NPR lalu mengklarifikasi lewat blognya, bahwa foto tersebut "tidak diambil selama Sandy menerjang". Washington Post, Daily Beast, Talking Points Memo dan sejumlah media lain juga memuat foto yang sama lalu mengklarifikasinya.

3. Awan menakutkan mengancam Empire State Building
Foto palsu topan Sandy
Foto ini beredar di Twitter dan Facebook, serta media sosial lain. Meski foto ini nyata, namun tidak diambil saat Sandy melanda. Melainkan foto yang pernah dimuat dalam Wall Street Journal pada 2011.

4. Gelombang menerjang Patung Liberty

Foto palsu topan Sandy
Ini tidaklah nyata. Melainkan wallpaper dari film The Day After Tomorrow.

5. Awan hitam menutupi Jembatan George Washington
Foto palsu topan Sandy
Awan gelap dan menakutkan menutupi landmark Kota New York. Gambar ini seolah nyata diambil saat Sandy "mengamuk", padahal faktanya foto itu diambil pada tahun 2009. (Sumber: Discovery | umi)


Dan inilah bonus photo palsu tersebut::



Lalu bagaimana dengan photo yang di bawah ini::

Apakah ini photo palsu atau imitasi :D :D


Oleh: Rizki Lesus*

“Anda adalah teroris!” teriak seorang di sudut sana. “Pokoknya anda adalah teroris,! nggak mau tau!.”  Yang saya bilang teroris ia harus menjadi teroris. Karena saya berkuasa. Lihat saja! Jutaan mata tertuju pada saya, hebat bukan. Saya berhak berbicara apapun. Anda hanya diam di sana. Pokoknya, kalau saya bilang anda teroris anda harus setuju.
Jika ada yang nggak setuju, anda adalah musuh kami. Kok bisa? Kata Noam Chomksy, Guru besar dari MIT itu mengutip pernyataan G.W. Bush  dalam ‘Maling Teriak Maling, Amerika sang Teroris’, “Setiap bangsa di semua kawasan kini harus memutuskan: Apakah Anda bersama kami, atau anda bersama teroris. Sejak hari ini, bangsa manapun yang masih menampung atau mendukung teroisme akan diperlakukan oleh Amerika serikat sebagai rezim musuh
Jadi sekarang pilihannya, anda mau ikut kami atau tidak! Anda mau menjadi kader kami atau tidak. Anda ingin jadi penikmat kami atau tidak. Itu semua pilihan anda! Kalau nggak mau, maka anda kami cap bibit-bibit ‘teroris muda’. Sedangkan kami, di sini sedang melakukan kaderisasi. Kami sebar dengan gencar, masuk lorong-lorong kota. Sudut-sudut desa. Kami sebar dengan jangkauan kami.
Semua mata teruju kepada kami, hingga tiap rumah kami memasukinya. Pagi, siang malam. Begitu hebatnya kami. Kami mendidik kader-kader kami. Kami sebar opini-opini itu. Lihat saja, sekutu kami tersebar di belahan bumi ini. BBC, AFP, Times, dll mungkin bisa jadi kolega kami di luar sana. Di dalam sini masih banyak sekali kolega kami. Lihat saja di layar tabung di dalam rumah-rumah kalian.
Jadi, anda memilih mana? Teroris atau menjadi bagian dari kami. Mungkin anda tak sadar, anda menjadi kader setia kami. Anda perhatikan kami setiap harinya. Opini-opini kami, tersebar begitu meluas. Anda tak perlu datang ke surau-surau di sana. Cukup anda diam di dalam rumah saja. Menekan tombol remote itu. Cukup ikuti, anda menjadikan kader kami.
Jika anda ingin menjadi kader inti kami, pun itu mudah. Anda dukung kami, bahwa kami selalu benar. Saat di Filipina kami menulis ‘AS Mulai perangi Teroris Filipina”. Sekutu-sekutu kami menulis ‘gerombolan’. Atau ‘gerilyawan’. Atau ‘pemberontak’. Tapi, semuanya di belakang kami sisipi tulisan ‘Islam’.
Semua harus sepakat dengan definisi teroris kami. Sejak 11 tahun lalu, sesepuh kami mengumandangkan ‘Perang terhadap Terorisme’.  Sejak saat itu, kami harus mengikuti arahan Bos besar di sana. Sebab, sekarang eranya era sana!. Kalau nggak, sudah taulah kalian. Kami bisa di stop kiriman uang segar!
 Dulu, kami sempat  sukses menjadikan kisah ‘pesantren sarang teroris’. Sekarang, kami harus bertambah. Teroris harus masuk ke sekolah-sekolah. Organisasi di ‘dekat’ Mesjid adalah sarana rekrutmen teroris. Cuman, doakan kami. Kami masih mencari celah, suapaya bisa tanpa sisipan ‘Islam’. Cukup tunggal saja ia sendiri.
Semua kawan-kawan kami mungkin sepakat. Sebab kami mainstream. Kami masih malu-malu. Walau pernah kami sorot buku Ibnu Katsir sebagai barang bukti. Begitu menyenangkan. Selangkah lagi, kami sedang berusaha supa Kitab Suci-nya  menjadi barang bukti. Bukti yang begitu manis.
Kami ,memang punya segalanya. Kami semua selalu bersepakat tentang definisi teroris. Lihat saja. Tak pernah kami menulis ‘teroris RMS,’ teroris Papua,’. Sebab menurut definisi kami. Teroris harus mengarah ke sana. Ke sisipan –sisipan itu. Kepada orang yang belajar kitab sucinya dengan baik. Kepada siswa berseragam manis yang berprestasi itu. Pokoknya, saat dia terlihat ‘Islami’ dia harus jadi ‘teroris’
Nggak boleh mereka mengaji ayat-ayat sambil melingkar. Yang boleh hanya kami. Kami saja yang harus melakukan kaderisasi. Kami berikan doktrin kepada calon kader kami bahwa jangan mendekat organisasi ekskul Mesjid, Sebab mereka bisa menjadi baik, benar , dan ramah. Mereka menjadi bermanfaat, mereka masuk PTN favorit, mereka berbuat baik pada sesama.
Itu semua tidak boleh!. Kami tak rela kader-kader kami direbut. Kami doktrin mereka lewat mesin-mesin kami. Pokoknya yang mendekat kepada ‘Islam’ kami berusaha lawan. Kami rekrut pemuda-pemuda dengan budaya-budaya titipan dari Bos kami di sana. Senang sekali, banyak yang terekrut oleh kami.
Kami ajari dengan program bahwa kebebasan adalah segalanya. Bebas! Nggak perlu belajar agama dengan baik, karena mereka itu ‘Teroris’. Semua harus versi kami. Tak pernah kami berteriak ‘teroris zionis Israel’. Atau ‘Teroris dll’ kecuali ia harus berhubungan dengan ‘Islam’. Coba saja cek ‘The Crisis Islam-nya Bernard Lewis , atau Francis Fukuyama dalam Newsweek (2002). ‘Taking The Hard Road-nya Time (2002) malah bilang “Indonesia menghadapi pilihan sulit mengulung kaum ‘ekstrimis’ atau mengundang kemarahan Amerika.”.
Kalau menyerang Negara dengan Full senjata. Itu adalah hak bos kami. Ia bukan teroris. Tapi kalau anda ada yang ‘terduga’. Ia harus dihabisi. Tak tahulah, padahal baru terduga. Kalau mengacak-acak negeri orang atas mencari senjata pemusnah masal, itu tak masalah. Tapi kalau anda masuk Mesjid. Sstt. Hati-hati! Anda bisa-bisa jadi ‘Fundamentalis’ ‘radikalis’ ‘teroris’. Walau, kami sendiri terpaksa harus mengikuti atasan kami.
Untungnya ini zaman sekarang. Sebab, julukan tersebut tersemat pada Bung Tomo, Imam Bonjol, Cut nyak Dien, Jendral Soedirman, dll. Pastinya, cap gerombolan dan gerliyawan tersemat pada mereka oleh para orang-orang Bule itu. Orang yang berjuang membela kemerdekaan itu, tak perlu diajari arti dari nasionalisme, pancasila dan sebagainya sudah berjuang, malah tersemat jargon-jargon demikian,
Jadi, sejarah berulang. Cuman beda masa saja. Sejarah selalu berulang. Bertubi-tubi kami bersama seluruh sekutu berusaha memadamkan ‘’. Huntington dalam Clash of Civilization menjelaskan berhadapan-nya kita dengan meeka. Benar juga kata Prof. Al Attas “This confrontation is by nature a Historcally permanent one”. Pokonya kami yang selalu benar.
Hanya kami yang boleh mengkader dengan tayangan-tayangan kami. Hanya kami yang boleh menentukan anda bersama kami atau tidak. Hanya kami yang berhak memberikan pandangan. Kalau kata  Goenawan Mohamad dalam Caping-nya (TEMPO, 27 Januari 2002) bilang ‘Fundamentalisme memang aneh dan keras dan menakutkan: Ia mendasarkan diri pada perbedaan, tetapi pada gilirannya membunuh perbedaan.”
Bisa jadi kami sendiri yang tak sadar. Kami paksakan mereka menjadi kader kami. Kami propagandakan mereka untuk mendekati simpul-simpul kebaikan. Pokoknya, ga boleh kalau yang tak sependapat dengan kami itu yang benar! Walau kami masih mencari celah, supaya kitab suci dan agamanya dengan leluasa kami sebut ‘Teroris’. Bahkan Tuhan-pun kami Teror! Tak boleh ikut campur.. SARA!! Sejatinya, kami baru sadar, ternyata bisa jadi kami yang menjadi Fundamentalis, Radikal, bahkan Teroris itu sendiri… Wallahua’lam.

 *penulis adalah seorang Jurnalis dan Peneliti Institut Pemikiran Islam dan Pembinaan Insan --PIMPIN Bandung

Roma – Seorang sarjana dari Universitas Harvard, AS, mengemukakan bukti dari sebuah papirus abad ke-4 bahwa umat Kristiani awal meyakini Nabi Isa pernah menikah.

Profesor ahli Kristen di Harvard Divinity School bernama Karen King mengemukakan temuannya pada kongres internasional kajian Koptik di Roma awal pekan ini. Teks yang ditulis dalam bahasa Koptik dan mungkin diterjemahkan dari bahasa Yunani abad ke-2, Yesus dalam dialog menyebut “isteri saya,” yang diidentifikasi sebagai Maria (Magdalena).

Makalah King menjadi head line di media AS dan serta merta menjadi topik pembicaraan pada konferensi pers di Roma pada esok harinya, Rabu, seperti yang dikabarkan Associated Press.

Dalam tradisi Kristen sejak lama diyakini Nabi Isa atau Yesus tidak menikah, meskipun tidak ada bukti sejarah yang mendukung keyakinan itu, tutur King. Apa yang dikemukakan King tentu bakal menimbulkan gelombang perdebatan, betulkah Yesus pernah menikah ataukah punya seorang murid perempuan bernama Maria Magdalena

Stephen Emmel, seorang pengajar Coptology di University of Muenster, Jerman, yang duduk dalam dewan penasihat internastional Coptology, terakhir kali mengungkapkan Injil Yudas pada 2006, mengatakan Yesus menyebut “isteri saya”. Tapi Emmel tak yakin benar apakah dokumen itu otentik, asli.

Perserta kongres Alin Suciu, seorang ahli papirologi di University of Hamburg, Jerman, lebih konyol lagi. “Saya akan bilang teks itu palsu. Teks tidak terlihat otentik bila dibandingkan dengan sampel lainnya dari naskah papirus Koptik dari abad ke-4,” katanya.

Sementara King berpendapat, cerita apakah Yesus punya isteri, masih diperlukan tes kimia yang akan bisa membuktikan tinta yang digunakan sama dengan tinta pada abad awal Masehi itu. “Tapi inilah pertama kali ada kasus yang menyatakan umat Kristian mengklaim Yesus beristeri,” tambahnya.

Jika teks itu otentik, kata King, tidak memberikan bukti sejarah bahwa Yesus benar-benar menikah. Sebagian umat Kristen pada dua abad setelah Yesus meninggal, percaya Nabi Besar itu beristeri.

Wolf-Peter Funk, ahli bahasa Koptik dari Universita Lava, Quebec, Kanada, mengatakan, tidak ada cara untuk menilai signifikansi dari cerita Yesus beristeri itu katena tidak punya konteks. Ini adalah teks parsial dan kecil, hanya berukuran 4 cm x 8 cm, seukuran telfun genggam.

Fragmen kecil papirus sering ditemukan dipotong-potong pedagang barang antik demi keuntungan yang besar. Ceritanya, seorang kolektor anonim datang kepada King pada Desember 2011. King kemudan membawanya ke dua ahli papirus di atas untuk membuktikan keasliannya.

Harcard Divinity School telah mengumumkan temuan menghebohkan itu, dan media mengabarkan King akan menerbitkan pada Ulasan Teologi Harvard pada Januari mendatang. Menurut Harvard, kemungkinan papirus ini berasal dari Mesir dan sejak 1980-an diyakini sebagai dokumentasi awal yang membuktikan Yesus beristeri.

King mengatakan sang kolektor berminat menjual papirus itu kepada Harvard. Namun menurut David Gill, profesor purbakala dari Universitas Suffolk yang rajin mengikuti perdagangan gelap barang antik, mempertanyakan etika profesor Harvard ini. “Akademisi semestinya menjaga jarak dengan urusan uang,” katanya.

Namun Anne Marie Luijendijk dari Universitas Princeton, yang ditanyai King ihwal otentisitas papirus, mengatakan bahwa fragmen papirus ini sesuai dengan aturan dan kriteria yang ditetapkan International Association of Papyroligists. Banyak fragmen papirus yang tidak diketahui asalnya, hanya karena begitu banyak yang raib dari Mesir sebelum isu-isu menjadi perhatian. “Bukankah Anda tidak akan membiarkan teks temuan baru yang penting ini tersia-siakan?,” tanya Anne Marie Luijndijk.

Sedangkan Dirjen Museum Koptik di Kairo, Hany Sadek, menyatakan bahwa fragmen “Isteri Saya” itu sudah diketahui pemerintah Mesir sebelum diusung ke Harvard.

*Sumber: INILAH

Kenaikan suhu yang ekstrim dan meningkatnya air muka laut akibat global warming (pemanasan global), mengancam sejumlah wilayah di Indonesia. Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) merupakan salah satu wilayah yang sangat rentah terhadap peningkatan curah hujan.
 
Berdasarkan proyeksi curah hujan jangka pendek dan jangka panjang untuk daerah Jakarta hingga tahun 2030. Pada proyeksi curah hujan jangka pendek, terdapat sedikit perubahan pada pola sebaran curah hujan, meski belum ada perubahan nilai curah hujan maksimum dari tahun ke tahun yaitu tetap 340 mm.

"Pada proyeksi jangka pendek memperlihatkan terjadinya kenaikan jumlah curah hujan di Jakarta, khususnya bagian selatan. Curah hujan pun akan semakin mengalami peningkatan sebesar 20 milimeter setiap lima tahun," papar ahli perubahan iklim dari Institut Teknologi Bandung, Dr. rer.nat. Armi Susandi, MT, dalam orasi ilmiah yang dilakukan pada peresmian penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2010/2011 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Bandung.

Sedangkan pada proyeksi curah hujan jangka panjang, terjadi penyebaran peningkatan curah hujan ke arah utara. Sehingga Jakarta Pusat dan sebagian Jakarta Selatan, akan kerap terjadi banjir bandang yang jauh lebih besar pada tahun-tahun sesudah 2030.

Anomali cuaca dan iklim ini akan menimbulkan dampak yang lebih dramatis seperti yang akan terjadi pada Pulau Bali. Luas Pulau Bali kini 5.632 kilometer persegi, pada 2050 akan terendam seluas 489 kilometer persegi. Rendamannya akan semakin luas pada 2070, hingga mencapai 557 kilometer persegi.

Dan yang lebih mencengangkan, kerendaman wilayah ini akan mengakibatkan terpisahnya Pulau Bali menjadi dua bagian. Tanah genting yang selama ini menjadi penghubung sebagian besar Pulau Bali dengan Nusa Dua, diantaranya terdapat Pantai Kuta dan Sanur, akan ternggelam.

"Nusa Dua akan menjadi pulau tersendiri yang terpisah dari Pulau Bali. Maka dari itu, puas-puaslah bepergian di Pantai Kuta dan Sanur sebelum tenggelam," selorohnya kepada ratusan mahasiswa baru ITB angkatan 2010/2011.

SAAT-SAAT Hari Raya Qurban (Idul Adha), para penginjil getol menyerang syariat qurban. Seorang penginjil yang mengaku bernama Kalangi menulis artikel berjudul “Syariat Qurban Di Hari Raya Haji, Kini Perlu Dipertanyakan Muslim” di website http://www.###ring-islam.org.
Kalangi menuding umat Islam salah kaprah merayakan hari Idul Qurban karena konsep qurban dalam Al-Qur'an tidak jelas, sedangkan konsep Alkitab (Bibel) sangat jelas dan rasional. Demikian kutipannya:
“Adakah dikatakan di dalam Alkitab dan Al-Qur’an bahwa Ismael itu anak pengorbanan? Banyak Muslim belum tahu, bahwa jawabannya adalah tidak ada! Alkitab menegaskan anak itu adalah Ishak, Ishak, dan tak lain daripada Ishak! Sebaliknya Qur’an ragu-ragu, dan hanya berkata dalam kekaburan bahwa anak itu adalah “anak” Ibrahim. Kisah Ishak sebagai anak-pengorbanan telah tertulis di Kitab Taurat 2600 tahun sebelum Muhammad dilahirkan. Semua nabi-nabi Tuhan tahu bahwa Ishak itulah anak-yang ingin dikurbankan, tak ada ceritanya sama sekali tentang Ismail yang “punah” dari sejarah.”
Kemudian Penginjil Kalangi mengutip Al-Qur'an surat Ash-Shaffat 100-109 yang menjelaskan asal-usul qurban. Menurut Kalangi, ayat-ayat Al-Qur'an tersebut sama sekali tidak menyebutkan bahwa anak Nabi Ibrahim yang akan dikurbankan adalah Ismail, demikian kutipannya: 
“Apa yang dapat Anda lihat? Benar, tak ada muncul nama “Ismail” di situ sebagai anak sembelihan. Kosong! Dan di manapun di Qur’an, nama anak-pengurbanan itu dikosongkan oleh Muhammad. Yang ada disebut cuma “sang anak”. Tentu hal semacam ini bukan hal yang kebetulan, melainkan dengan sengaja atau terpaksa.”
Kesimpulan Penginjil Kalangi itu seratus persen salah, akibat mengutip Al-Qur'an surat Ash-Shaffat tak utuh, hanya sampai ayat ke-109. Seharusnya, jika mengkaji secara benar dan fair, dia harus mengutip utuh hingga ayat 112.
Bila dibaca utuh ayat 100-112, terutama dengan pemahaman kaidah bahasa yang benar, maka akan terasa betapa indahnya sastra Al-Qur'an dalam mengisahkan keteguhan Nabiyullah Ibrahim dan putranya Nabi Ismail. Keteguhan iman dua orang nabi ayah dan anak yang diabadikan dalam syariat Idul Qurban.
Bacalah dengan teliti ayat 99-111, dikisahkan tentang tahapan ujian Allah kepada Ibrahim untuk menyembelih anak kandung yang shalih. Singkat kata, karena keikhlasan, kesabaran dan kepatuhan Ibrahim kepada Allah sudah teruji, maka ketika hendak disembelih, Allah menggantikannya dengan seekor sembelihan (kambing) yang besar (bi dzibhin ‘adhim).
Memang, dalam kisah penyembelihan itu sama sekali tidak disebutkan secara tekstual siapa nama anak shalih yang hendak dikurbankan Nabi Ibrahim. Tapi jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa anak yang disembelih itu bukan Nabi Ismail. Semakin keliru pula kesimpulan Penginjil Kalangi bila dari ayat-ayat ini disimpulkan bahwa anak Ibrahim yang hendak dikurbankan adalah Ishaq. Bukankah dalam ayat-ayat tersebut juga tidak terdapat nama Ishaq?
Setelah membaca ayat 100-111 yang mengisahkan kronologis pengurbanan, teruskan membaca hingga ayat 112. Setelah proses pengorbanan selesai dilakukan Nabi Ibrahim, surat Ash-Shaffat 112 memberitakan kelahiran Nabi Ishaq.
“Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran Ishaq seorang Nabi yang termasuk orang-orang yang saleh” (Qs As-Shaffat 112).
Jika Nabi Ishaq lahir setelah terjadinya peristiwa penyembelihan, maka dapat disimpulkan secara otomatis anak shalih yang hendak dikurbankan Ibrahim itu pastilah Nabi Ismail. Mustahil Nabi Ibrahim mengorbankan Ishaq, karena saat prosesi qurban dilakukan, Ishaq belum lahir.
Kesimpulan ini semakin jelas bila dibaca dalam nas Al-Qur’an dalam bahasa aslinya: “wa basy-syarnaahu bi ishaaqa nabiyyan minas-shalihin.” Huruf “wawu” dalam kata “wa basy-syarnaahu” (Dan Kami beri dia kabar gembira), dalam ilmu nahwu disebut wawu ‘athaf littartiibi bil-ittishaal, yaitu huruf wawu penghubung (conjunction) antara dua kalimat yang menunjukkan urutan kronologis dua peristiwa yang terjadi secara berurutan.
Sebuah hadits riwayat dari Al-Hakim dalam Al-Manaqib meneguhkan kesimpulan ini. Rasulullah SAW bersabda: “Aku adalah keturunan dari dua orang bapak yang hampir disembelih” (ana ibnu adz-dzabiihain).
Dalam silsilah Rasulullah, dua orang yang hampir disembelih itu antara lain: pertama, Nabi Ismail yang hampir disembelih ayahandanya, Nabi Ibrahim. Kedua, Abdullah, ayahanda Nabi yang hampir disembelih karena adar jahiliyah.
Disebutkan dalam sejarah bahwa Abdul Muthalib, kakek Rasulullah, pernah bernazar kalau diberi karunia 10 anak laki-laki maka akan menyembelih satu sebagai qurban. Lalu jatuhlah undian kepada Abdullah, ayah Rasulullah. Mendengar itu kaum Quraisy melarangnya agar tidak diikuti generasi setelah mereka, akhirnya Abdul Muthalib sepakat untuk menebusnya dengan 100 ekor onta.
Karena dua kisah inilah, maka suatu hari seorang Baduy memanggil Rasulullah SAW, “Hai anak dua orang sembelihan” beliau hanya tersenyum. Dua orang sembelihan itu adalah Ismail dan Abdullah bin Abdul Muthalib.


KISAH QURBAN DALAM BIBEL TERBALIK-BALIK

Setelah puas menghina Al-Qur'an salah kaprah dan tidak jelas dalam kisah Qurban, Penginjil Kalangi memuji-muji Bibel sebagai kitab yang rasional dalam kisah qurban. Menurutnya, Bibel secara tegas, jelas dan tidak ragu-ragu menyatakan dalam Kitab Kejadian 22:1-19 bahwa anak Abraham (Ibrahim) yang hendak dikurbankan adalah Ishak, bukan Ismael. Kalangi menulis:
“Kita telah menyaksikan di atas betapa buruk dan rancunya ‘wahyu’  Allah SWT (Al-Qur'an, pen.) ketika Ia harus mewahyu-ulang apa-apa yang telah diturunkan dengan segenap otoritas kedalam Taurat Musa, seperti yang termaktub dalam Alkitab 2600 tahun sebelumnya.
Simaklah Kitab Kejadian 22: 1-19. Tampak betapa lancar, utuh, logis dan penuh otoritasnya pasal tersebut  sebagai buah Firman, ketimbang ayat-ayat Quran yang berantakan dalam kisah “korban sembelihan.”
Baiklah, mari kita baca ayat-ayat Bibel tersebut dibaca dengan teliti. Pada ayat 22:2 tertulis sebagai berikut:
“Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” (Kejadian 22:2).
Atas dasar ayat inilah umat Kristen mengklaim bahwa anak yang hendak dikorbankan Abraham adalah Ishak, bukan Ismael. Benarkah kesimpulan ini? Mari kita kritisi!
Nama Ishak dalam Kejadian 22:2 yang disebut sebagai “anak tunggal Abraham” itu patut dipertanyakan. Karena fakta-fakta dalam Bibel menyebutkan bahwa Ismael dalam Alkitab berusia lebih tua 14 tahun dibandingkan adiknya, Ishak. Karena Ismael dilahirkan ketika Abraham berusia 86 tahun (Kej 16:16) dan Ishak dilahirkan ketika Abraham berusia 100 tahun (Kej 21:5).
Secara otomatis, Ismael pernah jadi anak tunggal Abraham selama 14 tahun. Sedangkan Ishak tidak pernah jadi anak tunggal Abraham, karena sampai akhir hayat Abraham, Ismael dan Ishak sama-sama masih hidup. Buktinya, mereka berdua bersama-sama menguburkan Abraham ke pemakamannya di gua Makhpela di padang Efron bin Zohar (Kej. 25:9).
Jika faktanya Ismael pernah jadi anak tunggal Abraham selama 14 tahun, sedangkan Ishak tidak pernah menjadi anak tunggal Abraham, kenapa ada ayat yang menyebut Ishak sebagai anak tunggal Abraham?
Jika Penginjil Kalangi ingin memaksakan pendapatnya bahwa anak tunggal Abraham yang hendak dikurbankan adalah Ishak, maka Bibel harus direvisi. Nama Ismail dalam Kej 16:16 harus diganti menjadi Ishak, kemudian nama Ishak dalam Kej 25:9 harus diganti dengan Ismael.
Jika Penginjil Kalangi ingin memaksakan pendapatnya bahwa anak tunggal Abraham yang hendak dikurbankan adalah Ishak, maka Bibel harus direvisi. Nama Ismail dalam Kej 16:16 harus diganti menjadi Ishak, kemudian nama Ishak dalam Kej 25:9 harus diganti dengan Ismael. Dengan demikian, tepatlah sebutan bahwa Ismael adalah “anak tunggal Abraham.” Tentunya, harus diikuti dengan revisi banyak ayat menyangkut tukar guling nama Ismael dan Ishak.
Untuk menutupi kekeliruan ayat tersebut, Kalangi ngotot menyatakan Ishak sebagai anak tunggal Abraham karena Ismael bukan anak sah Abraham, tapi anak rekayasa. Kalangi menulis sbb:
“Di mata Tuhan, Ia sendiri malahan menetapkan Ishak  sebagai anak tunggal, artinya satu-satunya anak Abraham yang sejati!... Maka di hadapan Allah, Ismail bukanlah betul-betul keturunan Abraham yang hakiki, melainkan seorang “anak-rekayasa” kedagingan hasil akal-akalan Sara.”
Pernyataan ini justru menambah ruwet masalah teologi kristiani. Soal status anak tunggal belum selesai, malah ditambah dengan masalah baru tuduhan keji terhadap Siti Sarah sebagai wanita licik yang pandai main rekayasa dan akal-akalan. Secara tidak langsung pernyataan itu juga melecehkan Abraham sebagai suami tidak cerdas yang mudah diakal-akali istrinya.
Berdasarkan Bibel sendiri, tidak benar tuduhan penginjil bahwa Ismael adalah anak rekayasa yang tidak sah sebagai anak tunggal Abraham. Kitab Kejadian 16:1-4 mengakui bahwa Ismael lahir dari pernikahan resmi/sah antara Abraham dan Hagar atas restu istri pertamanya, Sara.
Selain itu tak ada satu ayat pun dalam Bibel yang menyebut Ismael sebagai anak rekayasa yang tidak sah. Faktanya, Bibel sama sekali tidak membeda-bedakan antara Ismail dan Ishak, keduanya sama-sama diakui sebagai putra sah Nabi Ibrahim. “Anak-anak Abraham ialah Ishak dan Ismael” (I Tawarikh 1:28).
Bila penginjil menuduh Ismael sebagai anak rekayasa dan anak yang tidak sah dari Nabi Ibrahim, otomatis mereka menghina Ibrahim sebagai nabi yang pernah mengalami kecelakaan iman sehingga menurunkan anak rekayasa yang tidak sah.
Al-Qur'an membersihkan Nabiyullah Ibrahim dari tuduhan keji penginjil ini, dengan menggaransi Ibrahim sebagai nabi yang shalih (Al-’Ankabut 27) yang bergelar “Khalilullah” (kesayangan Allah) dalam An-Nisa’ 125. Betapa hebatnya konsep Al-Qur'an! [A. Ahmad Hizbullah MAG/Suara Islam]

Bagaimana mereka membukukan injil dengan berbagai versinya itu? Dan kenapa pula injil banyak versinya? (Baca: versi. Bukan bahasanya). Sbg info aja, sampai hari ini, ada salah satu versi injil yg terus direvisi isinya. Yaitu: Injil versi King James. Bahkan injil versi ini telah diautorisasi (authorised version) dan akan terus direvisi. Dalam buku The Choise Bab 2.3.3: Berbagai Versi Injil, karya Ahmad Deedat disebutkan, Sebagaimana yang dikatakan Sir Winston, Injil ini per-tama kali diterbitkan pada tahun 1611 dan kemudian direvisi pada tahun 1881 (RV). Setelah direvisi kembali pada tahun 1952 menjadi versi standar yang telah direvisi (RSV=Revised Standard Version), Injil tersebut
direvisi lagi pada tahun 1971 (singkatannya masih tetap RSV). Lihatlah opini dunia Kris-ten tentang Injil yang telah direvisi tersebut (RSV):
l. "Versi terbaik yang telah diterbitkan dalam abad seka-rang." (Surat kabar Church of England)
2. "Terjemahan yang secara keseluruhan terbaru karya para sarjana termahsyur." - (Tambahan Literatur Times)
3. "Karakteristik terbaik dari versi yang telah diautorisasi yang dikombinasikan dengan keakuratan terjemahan yang baru." - (Life and Work)
4. "Terjemahan yang paling akurat dan dekat dengan asli-nya." - ( The Times)

Penerbitnya sendiri (Collins), dalam catatan pada Injil di akhir produksinya, berkata dalam halaman I0, "Injil ini (RSV), adalah produk tiga-puluh-dua sarjana, dibantu oleh komite penasehat yang mewakili limapuluh golongan yang bekerjasama."


De Arameesche tekst van het Mattheus-evengelie is reeds vroegtijdig gegaan. De andrere drie evangelien, zijn in het Grieksch geschreven. De boeken van de Heilige Schrift, zelfs de evengelien, zijn niet volkomen in de zelfds toestand bewaard gebleven, waarin zijoorspronkelijk zijn geschreven. Daar de boekdrukkeenst niet bestond, warden zij eeuwen long telkens overgeschreven en hijdat overschrijoen werden soms woorden uitgelaten, verwisseld of verkeerd geschreven ... Artinya : Injil Matius yang berbahasa Arami telah lama hilang. Tiga Injil lainnya ditulis dalam bahasa Yunani. Buku-buku dari Kitab Suci juga injil-injilnya tidak tersimpan dengan sempurna dalam keadaan yang sama, dalam mana itu asalnya ditulis. Karena tidak adanya cetak-mencetak buku maka seringkali dilakukan pemindahtulisan berabad-abad lamanya, dan dalam memindahtuliskan itu kadang-kadang terjadi penghapusan kata-kata, penukaran kata-kata atau penulisan terbalik ... (Het Evangelie, 1929, Badan Perpustakaan Petrus Canisius)


Beberapa injil yang tidak dikanonkan meskipun mempunyai keserupaan dalam hal sebagian isi dan gaya bahasa, dibandingkan dengan injil-injil kanonik. Kebanyakan (yang lainnya) adalah gnostik dalam hal isi dan gaya bahasa, mempresentasikan / mengemukakan ajaran-ajaran dari sudut pandang yang sangat berbeda dan dalam beberapa kasus dicap sebagai bid'ah.
Injil-injil ini termasuk dalam tulisan-tulisan apokrif :
Kitab yang sering disebut sebagai Injil Barnabas adalah pemalsuan abad ke-16 M. Penulisannya menggunakan bahasa Italia. karena tidak satupun injil kanon yang ditulis menggunakan bahasa Italia, Injil kanon hanya umumnya ditulis dalam Bahasa Ibrani, Yunani, dan Aram kuno. selain itu hanya berupa kitab terjemahan
Terjemahan dalam bahasa Indonesia yang beredar di Indonesia diterjemahkan dari buku yang ditulis oleh Laura dan Racc namun komentar-komentar kritisnya tidak diterjemahkan

Alkitab terdiri dari 66 bagian yang disebut dengan kitab atau buku, 39 termasuk dalam Perjanjian Lama dan 27 dalam Perjanjian Baru yang diakui oleh seluruh denominasi Kristen, serta kitab tambahan Deuterokanonika yang jumlahnya bervariasi menurut denominasi Kristen (kaum Protestan hanya mengakui ke-66 kitab non-Deuterokanonika).
Berdasarkan isinya dan gaya penulisan, Perjanjian Lama dapat dikelompokkan menjadi 5 bagian utama yaitu Kitab Taurat (5 kitab), Kitab Sejarah (12 kitab), Kitab Puisi (5 kitab), Kitab Nabi-nabi Besar (5 kitab) dan Kitab Nabi-nabi Kecil (12 kitab). Sementara pengelompokan untuk Perjanjian Baru adalah Kitab Injil (4 kitab), Kitab Sejarah (1 kitab), Surat-surat Rasuli (21 kitab) dan Kitab Wahyu (1 kitab).
Masing-masing kitab atau buku dibagi lagi menjadi beberapa pasal (mulai dari yang paling pendek 1 pasal: Obaja, Filemon, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas; dan yang paling panjang 150 pasal: Mazmur) dan masing-masing pasal dibagi menjadi beberapa ayat (mulai dari yang paling pendek 2 ayat: Mazmur 117; dan yang paling panjang 176 ayat: Mazmur 119).
"Alamat Alkitab" adalah cara yang digunakan untuk memudahkan pencarian lokasi ayat di dalam Alkitab. Kejadian 1:1, misalnya, menunjuk pada ayat pertama pada pasal pertama pada kitab Kejadian, yaitu kitab pertama dalam Alkitab.
Kitab-kitab di Alkitab disusun secara semi-kronologis. Semi-kronologis karena beberapa kitab tidak diketahui waktu penulisannya, dan beberapa lainnya merupakan kumpulan tulisan yang dikelompokkan menurut gaya penulisannya. Kitab Amsal yang ditulis oleh Salomo, misalnya, tidak ditempatkan setelah kitab 1 Raja-raja yang membahas riwayat Salomo, namun dikelompokkan bersama-sama dengan kitab-kitab puisi lainnya. (Ayub, Mazmur, Pengkhotbah, Kidung Agung). Kitab nabi Yeremia yang hidup di zaman raja Yosia, contoh lainnya, tidak ditempatkan setelah kitab 2 Raja-raja yang membahas riwayat raja Yosia, namun bersama-sama dengan kitab-kitab nabi nabi besar lainnya (Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel, dan Daniel. Kitab-kitab lainnya, terutama kitab-kitab sejarah, disusun secara kronologis dan urutannya memengaruhi cara pembacaan agar tidak membingungkan. Kitab Keluaran, misalnya, tidak dapat dibaca sebelum membaca kitab Kejadian karena pembaca tidak akan mengerti latar belakangnya. Demikian juga kitab Kisah Para Rasul tidak dapat dibaca sebelum membaca keempat kitab Injil, karena kitab-kitab itu merupakan latar belakang penulisan Kisah Para Rasul. Namun beberapa kitab, seperti Amsal dan Pengkhotbah, dapat dibaca secara lepas, walaupun pembaca akan lebih memahaminya jika mengetahui riwayat penulisnya, Salomo, yang dibahas di kitab-kitab sebelumnya (1 & 2 Raja-raja dan 1 & 2 Tawarikh).
Pembagian Alkitab ke dalam buku, pasal, dan ayat, dan pengurutannya merupakan hasil dari kanonisasi oleh bapak gereja mula-mula. Struktur tersebut tidak berubah selama ratusan tahun, namun beberapa terjemahan Alkitab kadang-kadang memiliki konvensi yang sedikit berbeda, misalnya dalam kitab Mazmur Alkitab bahasa Indonesia nama penggubah Mazmur dan judul lagu dijadikan ayat yang pertama dalam suatu pasal, sedangkan dalam bahasa Inggris tidak. Oleh karena itu Alkitab bahasa Indonesia memiliki beberapa puluh ayat lebih banyak dari bahasa Inggris.
Selain itu setiap terjemahan Alkitab memiliki bagian sub-pasal yang disebut dengan perikop, yaitu yang membahas suatu topik tertentu.
Selain itu semenjak dahulu ada diskusi tentang kanon Alkitab: buku apa saja yang bisa dianggap bagian dari Alkitab. Pada abad ke-3 SM, Alkitab Ibrani atau Tanakh diterjemahkan dalam bahasa Yunani. Terjemahan ini disebut Septuaginta, tetapi memuat sejumlah buku yang tidak terdapat dalam versi Yahudi. Buku-buku ini disebut buku-buku Deuterokanonika




Daftar Kitab dalam Alkitab

Alkitab terdiri dari:
  • 39 kitab Perjanjian Lama atau kitab-kitab bahasa Ibrani; karena 97% isinya ditulis dalam bahasa Ibrani dan sisanya dalam bahasa Aramaik.
  • 27 kitab dan surat Perjanjian Baru atau kitab-kitab bahasa Yunani; karena ditulis dalam bahasa Yunani oleh para pengikut Kristus (disebut sebagai orang Kristen).
  • Kitab-kitab Deuterokanonika atau Apokrif (hanya dipakai oleh gereja Katolik Roma dan Ortodoks dan jumlahnya berbeda-beda menurut denominasi. Kristen Katolik memakai 7 kitab dan 2 tambahan pada kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya.)
Perjanjian LamaDeuterokanonikaPerjanjian Baru
Kitab Kejadian Kitab TobitInjil Matius
Kitab KeluaranKitab YuditInjil Markus
Kitab ImamatKitab 1 Makabe Injil Lukas
Kitab BilanganKitab 2 MakabeInjil Yohanes
Kitab UlanganKitab Kebijaksanaan Salomo Kisah Para Rasul
Kitab YosuaKitab Yesus bin SirakhSurat Paulus kepada Jemaat di Roma
Kitab Hakim-HakimKitab BarukhSurat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus
Kitab RutSurat YeremiaSurat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus
Kitab 1 SamuelTambahan DanielSurat Paulus kepada Jemaat di Galatia
Kitab 2 SamuelTambahan EsterSurat Paulus kepada Jemaat di Efesus
Kitab 1 Raja-raja
Surat Paulus kepada Jemaat di Filipi
Kitab 2 Raja-raja
Surat Paulus kepada Jemaat di Kolose
Kitab 1 Tawarikh
Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Tesalonika
Kitab 2 Tawarikh
Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Tesalonika
Kitab Ezra
Surat Paulus yang Pertama kepada Timotius
Kitab Nehemia
Surat Paulus yang Kedua kepada Timotius
Kitab Ester
Surat Paulus kepada Titus
Kitab Ayub
Surat Paulus kepada Filemon
Kitab Mazmur
Surat kepada Orang Ibrani
Kitab Amsal
Surat Yakobus
Kitab Pengkhotbah
Surat Petrus yang Pertama
Kitab Kidung Agung
Surat Petrus yang Kedua
Kitab Yesaya
Surat Yohanes yang Pertama
Kitab Yeremia
Surat Yohanes yang Kedua
Kitab Ratapan
Surat Yohanes yang Ketiga
Kitab Yehezkiel
Surat Yudas
Kitab Daniel
Wahyu kepada Yohanes
Kitab Hosea

Kitab Yoel

Kitab Amos

Kitab Obaja

Kitab Yunus

Kitab Mikha

Kitab Nahum

Kitab Habakuk

Kitab Zefanya

Kitab Hagai

Kitab Zakharia

Kitab Maleakhi

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget