Articles by "Mujahidin"

Istri seorang yang dituduh sebagai agen ganda, yang telah membunuh tujuh perwira CIA dalam sebuah serangan bom syahid di Afghanistan, pada tahun 2010 lalu,  mengatakan bahwa suaminya menganggap Amerika Serikat sebagai musuh umat Islam dan ia sangat bangga atas misi yang dilakukan suaminya dengan melakukan aksi Isytihad dengan membunuh tujuh perwira CIA.
Defne Bayrak asli Turki dan merupakan istri dari Hammam Abu Khalil al-Balawi, mengatakan bahwa ia meragukan suaminya bekerja untuk CIA.
“Saya bangga dengan suami saya. Dia telah melakukan misi yang sangat penting dalam perang seperti itu,” kata Bayrak yang saat ini tinggal di Istanbul, kepada wartawan.
“Saya pikir tidak mungkin ia seorang agen Amerika. Dia terlalu memusuhi Amerika. Dia hanya mempergunakan Amerika dan Yordania untuk mencapai tujuannya tersebut.”
“Dia memiliki karakter yang sangat kuat. Jika ia melakukannya, dia pasti melakukannya sesuai dengan kehendaknya sendiri. Tidak ada yang dapat memaksanya melakukan sesuatu,” kata Bayrak kepada surat kabar Sabah.
Mengenakan kerudung hitam, Bayrak mengatakan ia sebelumnya di telepon oleh salah seorang teman suaminya yang berasal dari Yordan yang saat ini di Pakistan yang mengatakan bahwa suaminya telah meledakkan dirinya di sebuah pangkalan AS di Afghanistan pada tanggal 30 Desember 2010. Teman suaminya itu juga mengatakan ia akan mengirimkan pesan terakhir dan surat wasiat suaminya kepadanya.
Balawi meledakkan dirinya di dalam pangkalam militer AS Chapman, di provinsi Khost tenggara dekat perbatasan dengan Pakistan.
Sayap Al-Qaidah Afghanistan mengaku bertanggung jawab atas aksi bom syahid tersebut, dan serangan itu merupakan serangan kedua yang paling mematikan dalam sejarah CIA, dan Al-Qaidah mengatakan bahwa serangan bom syahid tersebut sebagai aksi balas dendam atas kematian pemimpin mereka.
Bayrak sendiri merupakan seorang wartawan yang telah menulis beberapa buku termasuk satu buku berjudul “Usamah bin Laden: Che Guevara dari Timur”, sebelumnya ia mengatakan kepada surat kabar “Sabah” bahwa ia percaya suaminya bukan pergi ke Afghanistan namun ke Pakistan untuk melanjutkan studi medisnya dan ia sangat terkejut mendengar berita kematian suaminya.
Mantan pejabat intelijen mengatakan bahwa Balawi adalah seorang dokter, kemudian direkrut oleh intelijen Yordania untuk mencoba menyusup ke jaringan al-Qaidah dan Taliban.
Balawi telah dikaitkan dengan kelompok Islamis di masa lalu, namun AS dan badan intelijen Yordania percaya ia telah berhasil di “de-radikalisasi.”
Bayrak mengatakan dia bertemu suaminya ketika ia sedang belajar kedokteran di Universitas Istanbul. Mereka tinggal di Yordania, di mana saat ini mereka mempunyai dua anak perempuan, sebelum pindah kembali ke Turki pada Oktober 2009.(fq/aby)

Ini adalah nasheed dari tim nasheed Firqtul Wa'd. Nasheed ini menggambarkan semangat tembakan roket Izuddin Al-Qassam yang meluluhlantakkan Israel. Nasheed ini populer di tahun 2009. Namun, tanggal 14 November 2012, Nasheed ini kembali diunggah di YouTube.





Berikut adalah lirik dari Nasheed tersebut:

"اضرب صاروخ القسامي"

اضرب صاروخ القسامي اقذف في كبد الظلام
اضرب رعبك رد قادم يعصف يهدل بالألغام
اضرب فالعز ينادينا زلزل أوكار أعادينا
لا تجزع قد حان الرد فأعدو الصاروخ أعدو
اضرب اضرب اضرب
اضرب صاروخ القسامي
اضرب صاروخ القسامي اقذف في كبد الظلام
اضرب رعبك رد قادم يعصف يهدل بالألغام
هذا من صنع أيادينا والله الواحد حامينا
يا غاصب شعبي لن يركع صاروخي قد فاق المدفع
اضرب اضرب اضرب
اضرب صاروخ القسامي
اضرب صاروخ القسامي اقذف في كبد الظلام
اضرب رعبك رد قادم يعصف يهدل بالألغام
سل غزة عنا سل عنا هان المحتل وما هنا
هيئ أكفانك يا غاصب سيباغتك الرد الضارب
اضرب اضرب اضرب
اضرب صاروخ القسامي
اضرب صاروخ القسامي اقذف في كبد الظلام
اضرب رعبك رد قادم يعصف يهدل بالألغام
صهيوني إن عدتم عدنا ما سدتم لكنا سدنا
فاسجد يا ضارب وتقدم صاروخ العزة قد حمحم
اضرب اضرب اضرب
اضرب صاروخ القسامي اقذف في كبد الظلام
اضرب رعبك رد قادم يعصف يهدل بالألغام
يعصف يهدل بالألغام يعصف يهدل بالألغام

Serangan 9/11 pada tahun 2001 telah menyisakan kenangan buruk bagi Amerika Serikat (AS), sekitar 3.000 orang telah tewas dalam serangan tersebut dan AS harus menderita kerugian materi yang sangat besar karena pusat Ekonomi nya dihancurkan. Begitu banyak pro dan kontra atas serangan 9/11 yang dilakukan oleh beberapa Mujahidin pemberani. Sebagian orang sepenuhnya percaya pada teori konspirasi Barat, sebagian orang (kaum Muslimin dalam hal ini) masih percaya dan mau mendengarkan penuturan saudara-saudara mereka akan fakta 9/11. Yazid Sufaat, suami dan seorang ayah, ahli biokimia, pengusaha sekaligus mantan kapten Angkatan Darat yang dituduh membantu serangan 11 September 2001 di AS, yang ditahan di penjara politik Internal Security Act (ISA) Malaysia sejak 2002, kemudian dibebaskan pada tahun 2008. Malaysiakini melakukan wawancara eksklusif dengan Yazid Sufaat dalam oleh Fathi Aris Omar, Aidila Razak dan Salhan K Ahmad, yang diterbitkan oleh Malaysiakini pada (20/3/2012).  Berikut ini adalah terjemahan wawancara terkait serangan 9/11 sambungan dari wawancara awal yang membahas pengalaman Yazid Sufaat di Afghansitan dan bertemu dengan Syaikh Usamah bin Laden rahimahullah. Wawancara kali ini membahas tentang 9/11 dan penyebaran Islam:
***
PBB mengatakan bahwa Yazid Sufaat telah bertemu Zakaria Mousaoui pada bulan Oktober 2000 – yang dijatuhi hukuman seumur hidup pada tahun 2006 oleh pengadilan karena termasuk diantara yang merencanakan serangan 9/11 terhadap World Trade Centre (WTC) – dan didakwa telah memberikan sedikitnya 35.000 USD untuk mendanai serangan tersebut.
Yazid mengakui bahwa Zakaria adalah seorang karyawan perusahaan software.Yazid mengatakan bahwa ia telah membayar gaji Zakaria untuk memasarkan produk software, yang menghubungkan komputer ke telepon, terutama untuk tujuan call-centre, di Eropa dan AS.
Apartemen yang sama, diinfakkan untuk organisasi Islam Persatuan Al-Ehsan yang dituduh untuk digunakan aktivitas-aktivitas perencanaan serangan 9/11 yang PBB katakan sebagai "KTT Al-Qaeda 2000".
Namun, Yazid tetap mengaku bahwa ia tidak berada di Malaysia pada saat itu dan tidak mengetahui tentang hal itu.
"Mousaoui tidak pernah memberitahu saya bahwa dia pergi untuk belajar bagaimana cara menerbangkan pesawat. Orang ini tidak pernah bercerita apa-apa kepada saya. Apakah saya memberinya uang untuk mendanai 9/11? Biarlah pembaca-pembaca kalian berpikir sendiri," katanya.
Saya tidak percaya Demokrasi
Yazid Sufaat (48), memiliki sebuah jawaban yang sederhana atas serangan yang menewaskan sekitar 3.000 jiwa pada 9/11, "Jika apa yang dilakukan para penyerang 9/11 adalah salah, Allah telah memperlihatkan tanda-tandanya".
"Niat mereka murni. Apa yang mereka lakukan adalah sebagai bentuk ibadah, dan mereka dapat melakukan kesalahan di sana dan di sini. Tetapi keimanan mereka, keyakinan mereka pada Tuhan yang Esa adalah benar," katanya.
"Jika mereka berbuat kesalahan, dalam amalan mereka, insyaAllah, Allah akan mengampuni mereka," tambah Yazid.
"Apa yang tidak diampuni? Untuk orang-orang yang menegakkan hukum terhadap yang melawan firman-Nya," kata Yazid.
Inilah mengapa, kata Yazid, ia tidak memiliki keyakinan terhadap pemilihan politik (demokrasi). Ia meyakini sistem Khilafah.
"Saya tidak percaya Demoksrasi. Bahaya demokrasi adalah, memilih para wakil rakyat menjadi pembuat hukum. Al-Quran berkata bahwa tidak ada hukum kecuali hukum Allah, jadi mereka tidak dapat membuat hukum sendiri melawan apa yang Allah tetapkan" ujar Yazid.
"Kami tidak ingin mempersekutukan diri-diri kami dengan mereka (yang membuat hukum-hukum yang melawan Firman Allah). Kami tidak ingin memberikan hak-hak Allah kepada mereka yang akan berbuat sesuka hati mereka dan menandingi Allah," tegas Yazid.
Kutipan lengkap dari wawancara sebagai berikut:
Malaysiakini: Apakah 11 september sebagai langkah defensif atau pembalasan?
Yazid: Saya tidak tahu, tetapi apa yang saya pikir, Mereka menyerang WTC, dimana pusat Ekonomi AS adalah jantung Pentagon, tidak di Pentagon tetapi di WTC.
Kekuatan Ekonomi dan intelijen mereka berada di WTC. Kami ingin melumpuhkan mereka, kami harus membawa semangat juang mereka jatuh. Perang adalah semua tentang semangat juang. Kalian pikir kalian besar? tidak ada yang dapat memukul kalian?!
Malaysiakini: Jadi anda mengatakan ini adalah serangan pertama, dari dunia Muslim terhadap Kapitalis Barat dalam sejarah terakhir?
Yazid: "Menjatuhkan semangat juang mereka. Kalian ingin menang, jatuhkan semangat mereka. Jatuhkan semangat mereka, kalian akan menang dalam perang. Jatuhkan semangat mereka, jatuhkan semangat mereka," Yazid mengulangi kata-kata itu berulangkali.
 
Yazid: Begini, Saya telah menjadi Muslim selama 48 tahun, tetapi saya tidak percaya diri bahwa sholat saya benar 100 persen. Apalagi (para penyerang ini). Niat mereka adalah murni. Apa yang mereka lakukan adalah sebuah bentuk ibadah, dan mereka dapat melakukan kesalahan di sana dan di sini.
Tetapi iman mereka, keyakinan mereka terhadap Tuhan yang Esa adalah benar. Jika mereka berbuat salah, dalam amalan mereka, Insya Allah, Allah akan mengampuni mereka.
Malaysiakini: Ini terkait pemboman di Jakarta atau Bali?
Yazid: Saya tidak ingin mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah. Saya tidak ingin berbicara demikian. Kesalahan apapun hanya dalam amalan, tidak membatalkan iman mereka.
"Hal yang terpenting adalah tidak kehilangan iman (murtad). Jika kalian melakukannya (murtad), ya Allah…lebih baik untuk mati dalam keadaan Muslim bahkan jika kalian mati dalam keadaan berdosa, Insya Allah, Dia akan mengampuni kalian, selama kalian tidak menyembah kepada selainNya"
Malaysiakini: Secara khusus, bagiamana hal ini cocok dengan seperti (militan-militan yang telah almarhum), Nurdin Muhammad Top dan Azahari Husin?
Yazid: Saya ingin menanyai kalian satu hal, Siapa yang telah melakukan penyebaran Islam? Siapa yang menyebarkannya? Kalian jawab saya. Siapa yang melakukan melakukan penyebaran?
Malaysiakini: Maksud anda mempopulerkan Islam?
Yazid: Baiklah, Orang-orang mengatakan bahwa ini adalah cara yang buruk. Tetapi lihatlah statistik, orang-orang yang memeluk Islam di Eropa dan AS setelah serangan 9/11.
9/11…mungkin benar apa yang mereka lakukan. Orang-orang seperti itu (Mujahidin yang melakukan operas syahid -red) ingin mengorbankan diri mereka sendiri demi cinta mereka untuk Allah, harapan dan surga.
Pasti ada sesuatu yang benar. Atau jika tidak, setiap orang akan membenci Islam dan tingkat mualaf akan turun. Kalian harus berpikir dengan cara ini.
Saya tidak ingin kalian setuju dengan saya, tetapi saya sedang mengajukan sebuah pertanyaan retoris, jadi kita dapat berpikir Siapa yang melakukan penyebaran Islam?
Malaysiakini: Azhahari dan Noordin, termasuk orang-orang yang menjadi sorotan di media internasional, dianggap menyebarkan Islam?
Yazid: Mereka melakukan penyebaran Islam. Para pencela kami ingin menggambarkan kami sebagai yang buruk, tetapi lihatlah hasilnya.
Malaysiakini: Apakah karena konflik semacam ini, memicu orang tertarik untuk mempelajari Islam?
Yazid: Kalian mempelajari sejarah? Kami tidak pernah memulai hal ini, ini perang.
Malaysiakini: Kami, maksudnya kelompok kalian, atau Umat Islam?
Yazid: Umat Islam. Mereka (musuh) memicunya, umat Islam harus mempertahankan diri sendiri. Kembali lah ke sejarah….Umat Islam tidak pernah memicu konflik apapun. Ketika mereka (musuh) memulainya, kami harus mempertahankan diri sendiri, oke?
Saya pergi ke Afghanistan untuk memulai apa yang disebut proyek karena kami harus mempertahankan diri sendiri. Untuk mempertahankan diri sendiri, kami harus mengetahui apa yang mereka (musuh) lakukan.
Ketika kami pelajari…kemudian mereka (musuh) akan menganggap kalian sebagai ancaman bagi mereka. Mereka tidak akan pernah membiarkan kalian untuk satu langkah di atas mereka. Mereka tidak akan membiarkannya, tetapi umat Islam tidak menyadarinya.
Saya memulai proyek itu sebelum 9/11 dan ketika 9/11 terjadi, laboratorium saya (di Kandahar) dibom, rumah sakit saya di bom. Apa yang terjadi kemudian? Mereka (musuh) akan membunuh kalian sebelum kalian dapat merangkak. Mereka tidak akan membiarkan kalian untuk tumbuh.
Malaysiakini: Bagaimana anda membenarkan kematian orang-orang tak bersalah? Bahkan di dalam Al-Quran, menyatakan bahwa kalian tidak boleh membunuh perempuan dan anak-anak.
Yazid: Mempelajari Fikih Jihad, apa yang kalian dapat lakukan dan apa yang kalian tidak dapat lakukan. Di dalam fikih apapun, Ulama cenderung berbeda dalam pendapat mereka, bahkan dalamhal-hal yang sangat sederhana, apalagi yang besar ini.
Ketika orang-orang ini (Mujahidin) melakukan pemboman, tentu saja mereka menimbangkan hal-hal ini. Yang harus dilakukan, tidak dilakukan, boleh dan tidak boleh dilakukan. Pilihan apa yang mereka miliki, mayoritas ulama mengatakan tidak, tetapi sebagian kecil mengatakan ya, itu boleh dilakukan. Setelah jatuhnya Kekhalifahan Abbasiyah pada 1258, tidak ada lagi Syariah (Hukum Islam), jadi ini adalah kewajiban kami untuk membawa ini (Khilafah) kembali.
Malaysiakini: Bagaimana anda memutuskan apakah penyebab ini pantas?
Yazid: Sebelum kalian melakukan sesuatu, kalian membutuhkan ilmu. Beberapa orang melakukan Haji tanpa mengetahui kenapa, tetapi tidak dalam Jihad. Jika kalian ingin mengetahui tentang ilmu pengetahuan, kalian harus pergi ke professor dengan gelar PhD. Jika kalian ingin mengetahui tentang Jihad, tanyakan kepada Ulama yang pergi berjihad. Bukan Ulama yang mengajar di dalam ruang kelas.
Ulama yang melakukan Jihad mengatakan kita boleh berjihad, tetapi kita harus meminimalisir segala jenis kerusakan. Itula apa yang orang-orang ini (Pelaku 9/11) lakukan. Meminimalisir kerugian. Berapa banyak kerusakan yang mereka perbuat? Para musuh membunuh 1 juta, kami membunuh 3.000. apakah pembunuhan (yang di lakukan musuh –red) dibenarkan? Tidak pernah dibenarkan, kami tidak ingin melakukan hal itu. Tetapi jika mereka melakukannya terhadap kami…ini sulit. Saya tidak memaksa orang-orang untuk setuju dengan saya.
Malaysiakini: Pernahkah anda mengunjungi murid-murid anda di Teluk Guantanamo, atau keluarga mereka? Apakah anda merasa bersalah?
Yazid: Setiap perbuatan memiliki resikonya sendiri, orang-orang di Guantanamo, mereka mengetahui ini. jika mereka tidak tahu, maka mereka tidak diberitahu dengan baik. Tetapi ini adalah bagian dari ilmu yang mereka harus pahami.
Ketika mereka (musuh) menempatkan saya jauh dari keluarga saya, saya pikir "Hey! jika kalian pergi ke Singapura, dan kalian melihat tanda keluar ke Batang Kali, Taiping, Penang, artinya kalian tidak pergi ke arah yang benar bukan?"
Sebuah ayat di dalam Al-Quran mengatakan bahwa untuk pergi ke surga, kalian harus menemukan belenggu (borgol), penjara, pengasingan. Semua itu adalah tanda-tanda yang kalian harus temukan. Dalam perjalanan saya ke surga, saya melihat tanda-tanda.
Mengapa harus takut? Kalian pikir orang-orang di Teluk Guantanamo bersedih?
Malasyiakini: Bagaimana tentang keluarga orang-orang yang tewas dalam pemboman?
Yazid: Bagaimana tentang saudara-saudara kita yang dibunuh para musuh? Pernahkah kalian berpikir tentang itu?
Malaysiakini: Jika kita tidak ingin ini terjadi kepada kami, mengapa kita melakukan hal yang sama? Sejak 9/11, serangan terhadap umat Islam di negara-negara Barat telah meningkat. Mereka mungkin tidak memenangkan perang, tetapi begitu banyak orang yang mati karena itu.
Yazid: Jika kami tidak melakukan ini (menyerang mereka), bagaimana kalian yakin bahwa mereka tidak akan melakukan ini kepada kita? Ini adalah hal yang sama saja. Biarlah kami mati berjuang, Jihad adalah sebuah pencarian untuk kehidupan, bukan kematian. Sejarah telah membuktikkan bahwa mereka (musuh) akan terus menyerang. Jika orang-orang kafir adalah baik, maka Al-Quran salah Allah berfirman jika kita memerangi kembali, para musuh akan menjadi lemah. (membaca Firman Allah dalam AL-Quran, ayat 76 surat An-Nisa)
"Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah."
Allah memberitahu kita untuk berperang melawan orang-orang kafir yang berjalan di atas jalan setan. Jika kita tidak memerangi mereka kembali, mereka akan menjadi kuat dan kalian bisa disingkirkan. Itu adalah sebuah ayat. Bagiamana kalian dapat menentang Al-Quran? Dalam surat At-Taubah, Allah berfirman bahwa, jika kita tidak pergi di jalan Allah, Dia akan menggantikan kita dengan orang-orang yang lain.
Malaysiakini: Sejak anda mengatakan anda terhubung dengan kelompok Taliban, apakah anda pikir kematian Usamah akan mengarah pada kebangkitan Taliban?
Yazid: Agama kami akan menang bukan karena Usamah Laden atau Yazid Sufaat. Jika Allah menghendaki, kami akan berhasil, jika kami melakukannya dengan benar. ini ditakdirkan. Nabi telah menetapkan caranya untuk melakukan ini, ikuti saja.
Kemenangan ini tidak akan datang dalam kenyamanan kita atau ketika ini sesuai dengan jadwal kita. Kita harus mengingat itu. Ini bukan sebuah perlombaan, dimana mayoritas yang akan menang.
Terkadang, kita tidak yakin kepada Allah. Lihatlah Nabi. Ketika beliau pergi berperang, beliau berhasil di  level yang terbaik, tetapi tidak pernah bisa menyamai kemampuan musuh dalam hal kekuatan, kualitas persenjataan, dan sebagainya. Tetapi mengapa beliau menang?
Ketika saya memberitahu "para petugas unit khusus" itu, mereka berkata, "Itu adalah Nabi. Siapakah anda dibandingkan? (tertawa). Jika itu sikap kita, lalu apa yang dapat kita lakukan?
***

Penjara seharusnya digunakan untuk menahan orang-orang yang berbuat kejahatan. Tetapi penjara telah berubah menjadi kurungan bagi mereka yang benar-benar tidak sepantasnya ditahan. Ditahan tanpa pengadilan dan tuduhan yang sah. Yazid Sufaat, Mujahid asal Malaysia, yang dituduh ikut membantu serangan 9/11 dan beberapa tuduhan lainnya, adalah salah satu saksi mata yang hidup yang ditahan dengan tuduhan yang tidak sah dan tanpa pengadilan.
Berikut ini, adalah Wawancara Malaysiakini dengan Yazid Sufaat fokus pada ISA pada (20/3/2012) oleh Fathi Aris Omar, Aidila Razak dan Salhan K Ahmad, menjelang pencabutannya, yang diperkirakan akan diajukan dalam sidang sedang berlangsung Parlemen. Sebelumnya, yang kedua, telah dibahas mengenai Wawancara eksklusif dengan Yazid Sufaat, serangan 9/11 meningkatkan pemeluk Islam. Dalam bahasan yang ketiga ini, Yazid bercerita pengalamannya ditahan di penjara thaghut di bawah Internal Secuirty Act (ISA).
***
"Suatu hari di penjara, saya merasa seperti melihat bintang-bintang bersinar. Saya tidak pernah melihatnya selama tiga tahun pada saat itu, karena saya tidak dapat melihat langit dari sel saya. Melihat bintang-bintang adalah sebuah hadiah," kata Yazid.
"Saya berdo'a, ‘Ya Allah, biarkan saya melihat beberapa bintang'. Terkadang kita harus menerima beberapa hal agar do'a dikabulkan," katanya, mengingat tujuh tahun masa tahanannya di kamp Kamunting di Perak, di bawah Internal Security Act 1968.
Yazid Sufaat dikirim ke balik jeruji tanpa pengadilan karena ia terlibat dalam kegiatan jihad pada bulan Desember 2001, termasuk dakwaan terlibat serangan 9/11 di New York, Yazid ditahan di dalam kurungan isolasi selama lima tahun.
Di sana, ia biasa menggunakan darah dari sekawanan nyamuk yang menyerangnya di sel untuk menulis ayat-ayat Al-Quran di dinding-dinding, di mana ia merasa kepanasan pada malam hari, membuat ia basah kuyup setelah melakukan sholat.
Itulah sedikit pengalaman Yazid di Kamunting. Yazid ragu janji pemerintah mengenai pencabutan ISA.
"Jika ini (ISA) bekerja dengan baik untuk mereka (pemerintah), mengapa mereka harus menghapuskannya? Mungkin mereka akan mengubah namanya, tetapi isi dari yang baru (hukum pengganti) akan sama saja, atau bahkan lebih buruk," katanya.
Program senjata biologis
Di antara tahanan di bawah ISA yang paling lama, Yazid, yang diberi sangsi oleh PBB telah melakukan perjalanan, aset dan kesepakatan senjata, meyakini bahwa penahanannya ada hubungannya dengan keahliannya.
Dilatih sebagai seorang ahli biokimia dengan beasiswa pemerintah di Amerika Serikat, mahasiswa top dari Royal Military College ini yang sekaligus pensiunan kapten Angkatan Darat pernah jadi bagian dari program senjata biologis Departemen Pertahanan.
Berbeda ketika menceritakan pengalamannya bersama Syaikh Usamah bin Laden (rahimahullah), Yazid ragu-ragu untuk mengungkapkan rincian tentang "program rahasia pemerintah", dan menggambarkannya sebagai "cerita yang panjang".
"Ketika mereka (polisi) pertama membawa saya, saya tidak memberitahu mereka tentang program pemerintah. Saya tidak ingin mereka tahu, saya tidak ingin pertanggungjawaban jatuh ke pemerintah, untuk mengeluarkan uang untuk orang lain."
"Akhirnya mereka berhasil mendapatkan laporan dari ‘teman' mereka dan mereka menginginkan saya untuk memperjelas segala sesuatu. Saya tidak ingin memperjelas apapun, maka mereka membawa istri saya," ujar Yazid.
Istrinya, Sejahratul Dursina, ditahan dibahwa ISA selama dua bulan dan setelah itu ia dipindahkan dibawah pengawasan gerak-gerik yang ketat selama enam tahun.
"Jika kalian ingin bebas dari ISA, ikuti saja apa yang mereka katakan dan mengakui semua tuduhan, saya menolak untuk melakukan itu dan mereka menahan saya selama tujuh tahun, karena saya tidak ingin bernyanyi (Negara-ku).
"Saya tidak ingin bernyanyi. Mengapa saya harus bernyanyi ketika negara ini mengkhianati saya?" kata Yazid.
Para pembantu Thaghut (Setan)
Yazid bangun pada jam 4 pagi setiap hari untuk membaca Al-Quran, dan tentu saja dengan cahaya yang sangat minim, hanya 15 watt bohlam lampu yang kemudian hanya diganti dengan sebuah lampu neon di luar sel, setelah para tahanan banyak yang mengeluh.
Ketika sel-sel penjara dibuka pada jam 8 pagi, Yazid mengatakan bahwa ia berlari di daerah kurungan, yang ia katakan hanya boleh di antara 80 hingga 90 langkah selama satu jam sebelum melihat tanaman sayurannya di sebuah bidang kecil tanah.
"Pada jam 11 pagi, kami akan dikunci di sel lagi, jadi saya membaca koran, yang penuh lubang karena semua ‘isu sensitif' dipotong," katanya.
Yazid tidak hanya diinterogasi oleh para penyelidik Malaysia, tetapi ia berkata bahwa ia menerima kunjungan dari polisi Indonesia dan FBI (Federal Bureau of Investigation), dan ia tetap menutup mulutnya.
"Saya akan pergi ke sana, setor muka, dan saya tidak akan mengatakan apa-apa. Saya katakan, ‘jika kalian ingin mengetahui apapun, kalian tanya saja ke cabang khusus'," katanya.
Yazid bercerita bahwa beberapa tahanan disiksa ketika diinterogasi, namun Yazid mengatakan dirinya tidak menderita penyiksaan seperti itu.
"Al-Quran mengatakan bahwa siapa yang beriman harus berjihad di jalan Allah, sementara orang-orang kafir di jalan thaghut (setan), jadi melakukan perang melawan mereka yang membantu setan. Saya menganggap semua yang memiliki andil dalam penahanan saya sebagai para pembantu thaghut (setan)," katanya.
Yazid tidak mengerti bagaimana para Ulama yang mengunjungi Kamunting dapat menggunakan Al-Quran untuk membenarkan ISA.
"Di dalam Islam, jika kalian berniat akan melakukan hal yang baik, Allah memberikan kalian satu pahala. Bahkan jika kalian tidak melakukannya, tetapi jika kalian berniat melakukan hal yang buruk, Allah tidak akan menghukum kalian jika kalian tidak melakukannya," kata Yazid.
"Jadi bagaimana ISA dapat dibenarkan? ini menghukum orang-orang bahkan karena niat mereka melakukan hal yang buruk. Menggunakan Al-Quran untuk membenarkan ISA, tidakkah ini bahlul (bodoh)? Seorang mufti, yang masih hidup, telah menulis buku yang membenarkan ISA," katanya.
Masih berhubungan dengan Jemaah Islamiyah
Saat ini, Yazid masih mengaku masih berhubungan dan membantu kawan-kawan lama yang terhubung dengan Jemaah Islamiyah dengan kebutuhan hidup mereka sehari-hari, membantah semua tiduhan ISA yang dilontarkan terhadapnya.
Ketika ditanya apakah ia masih merupakan "ancaman"?
Yazid menjawab,"Saya tidak berbahaya. Saya tidak pernah berbahya sejak dulu."
Setelah kembali dari California, Amerika Serikat, dimana ia dilatih sebagai seorang ahli biokimia dengan beasiswa dari pemerintah, Yazid memulai untuk mendalami agamanya.
Beberapa waktu kemudian, ia bergabung dengan Persatuan Al-Ehsan, sebuah organisasi Islam yang resmi terdaftar, dan mendonasikan kondomoniumnya (apartemen) di Sungai Long, Selangor.
"Saya memberikan kondomonium, kepada orang-orang ini untuk apa saja mereka ingin gunakan. Jia seorang musafir membutuhkan penginapan, mereka dapat menggunakannya," katanya.
Tiga dari orang-orang yang tinggal di kondomonium itu, adalah mereka yang terkait serangan 9/11, salah satunya adalah , Zakaria Mousaoui, yang kemudian dipekerjakan oleh Yazid untuk memasarkan produk software yang dikembangkan oleh perusahaan Yazid, Infocus Tech.
"Waktu itu, komputer dan telepon tidak berbicara satu sama lain, jadi kami mengembangkan software untuk mengintegrasikannya, kami mengembangkannya untuk call centre. Semacam itu.."
"Jadi, jika kalian bertanya apakah Saya mendanai Mousaoui untuk 9/11, saya tidak akan mengatakan ya atau tidak. Dia adalah karyawan saya. Biarlah para pembaca berpikir," kata Yazid.
Yazid mengatakan bahwa ia mengajak Mousaoui bekerjasama karena latar belakangnya dari teknik komputer, Mousaoui hanya meminta bantuan dan mengatakan kepada Yazid bahwa ia membutuhkan visa untuk ke Amerika Serikat.
"Dia bertanya apakah saya dapat membantunya mendapatkan visa untuk AS. Saya katakan, ‘kenapa tidak? Kau ambil lah software saya di sana'. Jadi saya menulis semuanya, bahwa ia mewakili kami, dan lain-lain," kata Yazid.
Dua Inividu lainnya yang terkait 9/11, yang tinggal di kondomonium Sungai Long adalah Khalid al-Midhar dan Nawaf al-Hazmi.
Keduanya, berdasarkan PBB, telah tinggal di kondomonium Yazid pada bulan Januari 2000 untuk merencanakan serangan 9/11, apa yang PBB sebut sebagai "Konferensi Al-Qaeda 2000" di Kuala Lumpur.
"Saya tidak berada di sana. Pada saat itu saya berada di Pakistan dan Afghanistan, membangung sebuah rumah sakit di sana," kata Yazid.
Wabah Favorit
Yazid dituduh mengembangkan senjata biologis dan disebut oleh para penuduh sebagai "CEO Anthrax". Meski intelijen AS ragu bahwa Yazid mampu mengembangkan senjata biologis.
Yazid memang telah berhasil sukses mengembangkan beberapa wabah di Laboratatoriumnya di Kandahar, tetapi kemudian laboratoriumnya dihancurkan oleh NATO.
"Saya masih bisa menemukan Anthrax jika saya menginginkannya, tetapi buat apa? Itu tidak memiliki nilai komersil. Anthrax hanya bagus untuk menyabotase, tidak dapat membunuh," kata Yazid.
"Lagipula ini bukan wabah Favorit saya. Saya lebih suka menggunakan bakteri atau virus yang betul-betul menghantam kalian dan memberikan kalian satu atau dua jam sebelum kalian meninggal".
"Karya siapa menurut kalian flu burung itu? Para ilmuwan, yang kemudian tidak dapat mengendalikannya," ungkap Yazid.
Salah satu tuduhan terhadap Yazid adalah menyuplai amonium nitrat untuk membangun bom utnuk sebuah serangan di Ambon, Indonesia. Yazid mengatakan itu adalah murni transaksi bisnis antara perusahaannya, Green Laboratory Medicine dengan sebuah perusahaan Yaman.
"Perusahaan Yaman memesan 40 ton dari itu (Amonium nitrat), tetapi hanya berhasi mengirim empat ton. Keuntungannya 1.600 RM per ton, jadi bayangkan berapa banyak saya akan dapatkan dengan 40 ton! Bukan urusan saya untuk tahu apa yang mereka ingin lakukan untuk itu."
"Saya memeriksa pemerintah apakah ada pembatasan untuk mengekspor item ini, tetapi tidak ada. Sekarang, mereka lebih ‘pintar' dan telah menetapkan pembatasan dari itu (ammonium nitrat)," kata Yazid.
Dalam tuduhan kedua, Yazid dituduh telah mendanai kerusuhan di Ambon dan mempersenjatai perjuangan Mujahidin di selatan Philiphina. Namun, Yazid mengatakan itu hanyalah bantuan kemanusiaan.
Yazid berkata bahwa selama interogasinya, ia ditanya apakah dana yang ia kirim untuk medis, makanan, dan pakaian dapat digunakan membeli senjata, ia mengatakan bahwa ada kemungkinan.
"Mungkin, bagaimana saya tahu?," tanya Yazid.
Pernyataan resmi yang beredar menyatakan bahwa Yazid mengakui mendanai pembelian persenjataan di selatan Philiphina, dan bahwa senjata-senjata tersebut dibawa dibawa kembali ke Malaysia untuk menjatuhkan pemerintah.
Setelah dibebaskan ia berusaha menyesuaikan diri kembali dengan kehidupanya dahulu bersama istrinya yang juga pernah menjadi tahanan.
"Mereka memindahkan saya kembali untuk tinggal dengan tahanan lainnya. Di sana ada sebuah kipas angin, saya sakit selama seminggu, sedang berusaha untuk menyesuaikan diri dengan yang disebut kemewahan," katanya.
Tidak ada lagi ketakutan sekarang
Sebelum ia dibebaskan, Yazid memohon dua do'a, yaitu agar Allah menghancurkan para interogatornya jika mereka tidak bertaubat. Dan yang satunya lagi do'a untuk dirinya sendiri.
"Saya berdoa, ‘Ya Allah, berikan saya sebuah tanda untuk menunjukkan apakah apa yang saya lakukan benar atau salah. Tunjukkanlah ketika saya bebas'. Jadi saya begitu gugup," katanya.
"Sholat pertama yang saya laksanakan setelah saya bebas adalah sholat ashar. Saya takut. Siapa tahu, mungkin saya benar-benar melakukan hal yang salah? Orang-orang bisa meludahi saya atau melemparkan sepatu mereka ke arah saya," katanya.
Akan tetapi sebaliknya, ia justru menerima sebuah sambutan yang hangat dari Masjid di lingkungan dan ketika ia kembali pada hari selanjutnya, ia diminta untuk memimpin sholat maghrib. Jama'ah meminta Yazid menjadi imam mereka.
"Sekarang saya hampir 50 tahun, saya telah menyia-nyiakan tujuh tahun hidup saya, tetapi tidak, saya tidak akan mengatakan itu sia-sia. Saya menjadi dewasa di tempat paling bodoh, Amerika Serikat, tetapi saya didewasakan di penjara, Allah menghilangkan ketakutan saya di penjara," kata Yazid.
***


SOLO  - Solo mulai bergolak, penangkapan para aktivis dari Tim HISBAH sudah mulai dilakukan oleh aparat dan fitnah keji pun mulai dilancarkan yang merupakan program BNPT dan wali kota Solo FX. Rudi dalam membrangus laskar Islam di kota Solo.

Kantong-kantong aktivis Tim Hisbah Solo pun sudah mulai di obok-obok. Sabtu, 27 Oktober 2012, masjid At-Taqwa di Mojosongo yang letaknya hanya 50 meter dari rumah kontrakan Abu Hanifah ikut digerebek. Dalam laporan yang tersiar di media sekuler bahwa dalam penggeledahan Masjid At-Taqwa di sita:

  1. Serbuk putih: padahal tepung untuk membuat kue Molen.
  2. Pistol Bareta: padahal senapan angin yang berlaras pendek.
  3. Timbangan: padahal digunakan untuk menimbang tepung kue molen.
  4. Tempat latihan militer: padahal hanya halaman belakang rumah Bpk. Bahrun (75) yang digunakan untuk berolah raga, berkebun dan kolam ikan.
  5. Bom Rakitan: tidak pernah ada dan fitnah yang sangat keji

Dalam penggerebekan tersebut di atas ada hal yang tidak diungkap ke media yakni penyitaan uang sekitar 5 jutaan milik tuan rumah, bapak Bahrun yang dalam kondisi lumpuh akibat stroke.

Uang itu adalah uang simpanan pensiunan yang akan digunakan untuk berobat dan belanja harian pasangan suami istri bapak Bahrun (75) dan Ibu Darmirah (65) yang sudah sangat sepuh.

Selanjutnya, Penggrebekan di Pondok Pesantren Al-Furqon di daerah Karang Lo, Matesih, Karang Anyar pada Selasa, 30 Oktober 2012. Dalam penggerebekan tersebut ditangkap ustadz Dul Kholik bersama 7 santrinya yang masih sangat muda dan penyitaan beberapa motor yang terdapat di Ponpes tersebut. Penggrebekan dan penangkapan di Ponpes Al-Furqon ini juga tidak diberitakan dengan sebenar-benarnya oleh media.

Untuk diketahui bahwa Masjid At-Taqwa yang terletak 50 meter dari rumah kontrakan Abu Hanifah di Jl. Lawu Timur IV, Marengan, Mojosongo adalah masjid kecil yang digunakan Laskar Tim Hisbah Kafilah Mojosongo untuk kegiatan kajian rutin dan tempat untuk koordinasi sebelum dan sesudah melakukan kegiatan nahimunkar di kota Solo dan sekitarnya.

Dalam pemberitaan bebarapa media yang mengatakan bahwa Laskar Hisbah sering mengadakan latihan perang di halaman belakang rumah bapak Bahrun adalah Fitnah.

Kemudian mengenai penggerebekan dan penangkapan di Ponpes Al-Furqon, sangat berkaitan erat dengan penggrebekan dan penyegelan oleh Laskar Umat Islam Solo (LUIS) terhadap sejumlah tempat kajian dari aliran sesat "Inkarus Sunah" beberapa hari yang lalu.

Ponpes Al-Furqon adalah ponpes yang baru dirintis mulai 1 Oktober 2012 oleh ustadz Dul Kholiq, beliau adalah salah satu ustadz yang di percayakan Tim Hisbah Solo untuk memberi kajian seputar syariat Nahi Mungkar.

Dan dari pengamatan lapangan di daerah Semanggi yang merupakan kantong pusat Tim Hisbah, di beberapa titik tertentu terlihat penjagaan ketat tidak seperti biasanya oleh pihak aparat Polisi. Polisi belum melakukan penggrebekan di Semanggi kemunginan besar karena Semanggi adalah basis Tim Hisbah yang saat ini sudah dalam Siaga I untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan dilakukan aparat kepolisian. [Abu Asadullah]

VOA

KAMPALA  - Empat tentara teroris Uganda yang mendukung misi Uni Afrika di Somalia pada Selasa (23/10/2012) tewas dalam sebuah serangan oleh Mujahidin Al shabaab.
Serangan terhadap tentara yang unitnya menjadi bagian dari kekuatan yang maju ke arah Baidoa, merupakan insiden serius pertama yang langsung menargetkan pasukan AMISOM sejak operasi militer di wilayah Shabelle dimulai pada Agustus lalu.  Baidoa terletak sekitar 200 km dari Mogadishu, ibukota Somalia.
Sumber mengatakan kepada Shabelle bahwa pasukan Uni Afrika diserang di Baldogule oleh Mujahidin Al Shabaab yang telah mundur dari daerah tersebut sebagai taktik militer.
Pangkalan Baldogule yang lebih besar dari Bandara Internasional Mogadishu, telah diduduki oleh pasukan Uganda pada pekan lalu.  Juru bicara militer, Felix Kulayigye mengonfirmasikan insiden dan mengatakan tentara Uganda tewas dalam sebuah ledakan.

M Fachry untuk Al-Mustaqbal.net

JAKARTA-Kini sudah saatnya umat Islam di negeri ini membuka lebar-lebar matanya terhadap apa yang dilakukan Densus 88 yang selalu mendzolimi umat Islam, khususnya para aktivis Islam. Kali ini kedzoliman Densus 88, kaki tangan AS dan Australia, ini menimpa saudara Muslim kita, Akhi Nanto, Aktivis Masjid yang dicokok Densus 88 saat membagikan hewan qurban. Dzolim!

Akhi Nandi atau Sunardi Sofyan, saudara kembar Akhi Nanto menceritakan kronologis penangkapan adiknya, pada hari Sabtu (27/10/2012) sebagai berikut :

“Saya keluar Gang Kebon Kacang 14 menuju Kebon Kacang 9 itu mau bagikan daging qurban untuk abang saya yang nunggu di mobil, terus adik saya (Sunarto) ditangkap. Saya minta surat penangkapannya tidak dikasih tapi mereka bilang resmi. Terus tim Gegana masuk ke rumah, padahal di rumah ini lagi banyak orang. Keluarga besar saya lagi pada kumpul, karena ketika Idul Adha kita motong 48 ekor sapi, jadi ramai,” ujar Nandi, sapaan akrabnya, saat dihubungi voa-islam.com, Ahad (28/10/2012).

Ia melanjutkan bahwa tanpa didampingi RT/RW setempat tim gegana dengan seenaknya menggeledah rumah. “Tim gegana itu masuk sendiri, tidak ada pendamping dari RT. Atau RW. Dari pihak keluarga saya protes. Tapi ketika diperiksa sampai ke belakang alhamdulillah tidak ada apa-apa,” sambungnya.

Nandi juga membantah pemberitaan sejumlah media yang mengungkapkan bahwa ditemukan benda berbahaya ataupun bahan pembuat bom di dalam tas ransel milik Nanto yang berada di rumahnya.

“Gegana masuk ke kamar ibu saya, disitu ada tasnya Nanto (Sunarto), tim Gegana minta supaya disuruh buka tas itu. Isinya cuma laptop, charger sama obat asamanya si Nanto. Terus tas itu di bawa ke depan pintu. Tapi yang berkembang di Kebon Kacang itu kan katanya ada bom juga, itu fitnah keji namanya. Kalau ada bom kenapa ditaruh di depan pintu? Kalau memang ada bom harusnya disterilkan dulu dong, radius berapa meter gitu,” jelasnya.

Hal yang sama juga ia ungkapkan bahwa di tempat lain yakni di kontrakan Nanto juga sama sekali tak ada barang bukti berupa bahan berbahaya atau bom yang dimiliki oleh Nanto.

“Setelah tidak ada barang bukti, police line dicabut. Ketika saya mau ke Mako Brimob Kelapa Dua Depok untuk melihat adik saya, ketemu dengan teman-teman polisi dari Polsek Tanah Abang 715 terus diajak ke Polsek Palmerah, katanya Nanto belum dibawa ke Mako Brimob dan masih di Polsek Palmerah.

Ternyata di Polsek Palmerah itu tidak ada, ujung-ujungnya saya dibawa ke kontrakannya si Nanto, tapi bukan di Rumah Herman dan David. Di rumah kontrakan Nanto itu pun steril tidak ada apa-apa, police line pun juga dicabut,” bebernya.

Dari penangkapan Nanto yang sama sekali tak ditemukan barang bukti tersebut, pihak keluarga telah melaporkannya kepada TPM. Rencananya hari Senin (29/10/2012) TPM bersama keluarga korban penangkapan Densus 88 akan menggelar konferensi pers di Jl Pinang I no 9 Pondok Labu Jakarta Selatan.

“Kami sudah telepon pak Michdan dari Tim Pengacara Muslim (TPM), alhamdulillah terhubung dan hari Senin (29/10/2012) insya Allah kami akan ke kantor beliau,” imbuhnya.

Demikianlah kedzoliman Densus 88 kepada saudara kita Akhi Nanto, dan sudah saatnya seluruh kaum Muslimin membela beliau. Allahu Akbar!

Sumber : diolah dari voa-islam.com

JAKARTA  - Pernyataan Mabes Polri yang menyebutkan terduga teroris yang ditangkap Sabtu kemarin merupakan jaringan terorisme kelompok HASMI, disangkal oleh DPP Pusat HASMI. Ketua DPP HASMI Muhammad Sarbini, mengatakan, bahwa HASMI yang dituduhkan Mabes Polri sangat berbeda dengan organisasinya.
"HASMI versi Polri memiliki singkatan Harakah Sunni Untuk Masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk HASMI organisasi kami adalah Harakah Sunniyyah  Untuk Masyarakat Islami. Dari namamya saja sudah berbeda dengan versi yang dituduhkan," kata Muhammad Sarbini di kantor DPP HASMI, Jalan Cimanglid Purnama, Sukamantri, Ciomas, Kabupaten Bogor seperti dilansir Okezone.
Selain itu, pihakanya juga mengeluarkan pernyataan, diantaranya menyebutkan bahwa organisasi yang mereka dirikan sudah mengantongi izin dari pemerintah.
"Bahwa HASMI Harakah Sunniyyah Untuk Masyarakat Islami ormas Islam resmi yang terdaftar di Kemendagri Dirjen Kesbangpol dengan Nomor 010000/0064/D.III.4/III/2012 yang didirikan sejak 2005 yang berdomisili di Jalan Raya Cimanglid Gang Purnama, Sukamantri, Tamansari, Kab. Bogor dan bergerak dalam bidang dakwah umum, sosial dan pendidikan," katanya.
Kemudian dia melanjutkan, bahwa HASMI yang disebut Mabes Polri bukanlah bagian dari organisasinya. "Kami adalah ormas Islam yang berkonsentrasi pada dakwah umum dan pendidikan resmi dan dalam kegiatan syiarnya senantiasa mengajak untuk berdakwah dengan cara damai dan anti-kekerasan," tegasnya.
Dia juga mengimbau agar anggota dan simpatisan ormas yang dipimpinya untuk tetap tenang dan bertindak proporsional menyikapi pernyataan tersebut. "Kami terbuka untuk diwawancarai dan dimintai keterangan tentang pemberitaan tersebut," akunya.
Muhammad Sarbini juga menambahkan, atas tuduhan nama HASMI itu, pihaknya akan mendatangi Mabes Polri untuk meminta klarifikasi. Ia juga mengaku tidak mengenal nama-nama terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di sejumlah tempat pada Sabtu kemarin. "Kami memiliki anggota 10 ribu dan nama-nama yang ditangkap tidak ada di daftrar anggota," katanya.

Forum jihad Al Busyro kembali merilis sebuah risalah terkait jihad Poso yang dipelopori oleh Mujahidin Indonesia Timur.
Dalam risalah tersebut Forum Al Busyro memberikan tema berjudul "Cahaya Islam di Balik Surat Tantangan" yang berisi tentang penjelasan kepada umat Islam terkait jihad Poso, termasuk sejarah dan latar belakang ditulisnya surat tantangan Mujahidin Indonesia Timur kepada Densus 88. Selain itu, risalah yang ditulis oleh Syaikh Abu Ayman Al-Andalusi itu mengupas pula analisa mengenai kekuatan kedua belah pihak.
Berikut ini kutipan lengkap, "Cahaya Islam di Balik Surat Tantangan" yang diterima redaksi voa-islam.com.

بسم الله الرحمن الرحيم

CAHAYA ISLAM DI BALIK SURAT TANTANGAN

Oleh : Syaikh Abu Ayman Al-Andalusi hafidzohullah wa ro’aahu


Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Sholawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang telah menasehati Umat, menyampaikan risalah, menunaikan amanah dan berjihad dijalan Allah dengan sebenar-benarnya jihad hingga cahaya Islam mampu menerangi alam. ‘Amma ba’du…

Beberapa hari yang lalu media dikejutkan dengan hadirnya sebuah surat tantangan dari sebuah kelompok jihad Islam di Indonesia timur bernama “Sariyatu Tsa’ri wa Dawaa” – semoga Allah meneguhkan mereka - yang ditujukan kepada detasemen khusus Anti Teror Republik Indonesia yang merupakan perpanjangan dari salibis Amerika yang getol memerangi gerakan jihad dan upaya penegakan syariat Islam, surat itu berisi tantangan untuk perang tanding secara kesatria satu lawan satu antara Mujahidin dengan DENSUS 88 Anti Teror.

Reaksi publik cukup beragam menanggapi surat tantangan ini. Ada yang menyangsikan kebenaran surat tersebut dan menganggapnya sebagai aksi intelejen untuk menyulut konflik. Ada pula yang pesimis, kalau memang benar surat tersebut dari Mujahidin, maka mereka tidak akan pernah menang melawan DENSUS 88, mengingat kekuatan DENSUS 88 secara materil berada diatas angin, baik jumlah personil maupun logistik persenjataan. Ada pula pihak yang langsung ketakutan, mendengar surat tantangan tersebut, terbayang dibenak mereka, bila tantangan tersebut benar-benar disambut akan terjadi perang besar yang mengakibatkan pembunuhan, perusakan , penjarahan, penangkapan, dan kerusakan-kerusakan yang lain. Mereka tidak tahu harus berpihak kesiapa, jika berpihak kesalah satu pihak dan ternyata kalah, maka ia akan jadi sasaran “tembak” dari pihak yang menang. Ada pula yang merespon positif surat tantangan tersebut, sehingga tersulut keberanian mereka  dan menyala semangat mereka. Mereka semakin yakin bahwa kemenangan Islam semakin dekat.

Tetapi anehnya, pihak Polri yang merupakan lembaga pencetus DENSUS 88 menanggapinya biasa-biasa saja, bahkan meminta publik untuk tidak terpancing atau terprovokasi. Tetapi, dilapangan mereka segera berkoordinasi dan meminta bantuan TNI untuk bersama-sama menyambut surat tantangan tersebut dan berangkat menuju medan pertempuran di pegunungan Tamanjeka.

Banyak alasan kenapa Polri bersikap seperti itu, bisa jadi mereka ingin menampilkan bahwa mereka benar-benar pengayom rakyat dengan mengesankan seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Bisa juga, mereka sangat memperhitungkan akan tersulutnya kembali konflik SARA di Indonesia Timur, mengingat medan pertempuran yang digunakan adalah wilayah Poso yang bertahun-tahun hidup dalam suasana konflik. Adapula kemungkinan bahwa ini adalah strategi dan konflik mereka, agar Mujahidin lengah dan memancing Mujahidin agar keluar dari area konflik, agar lebih mudah untuk dikalahkan sebagaimana pengalaman yang sudah-sudah atau barangkali mereka memang tidak berani alias pengecut.


وَمَكَرُوا مَكْرَاللهِ وَ اللهُ خَيْرُ المَاكِرِينَ

“Mereka membuat makar dan Alloh juga membuat makar. Dan Allah adalah sebaik-baik pembuat makar” (QS. Ali Imron : 54)  

  • Tantangan perang tanding dalam Syariat Islam

Ajang perang tanding ataupun tantangan untuk perang tanding bukanlah hal baru dalam sejarah perang. Bagi sebagian kalangan ada yang mempertanyakan tentang hukum syar’inya dan ada pula yang menyalahkan  sikap ini.

Dalam sebuah pertempuran ajang perang tanding biasa dilakukan sebelum perang dimulai, untuk menjajagi mental dan kekuatan masing-masing pihak yang berperang sehingga ia menjadi penentu kemenangan sebuah pasukan. Yang menang dalam perang tanding morilnya akan naik, sedangkan pihak yang kalah biasanya mentalnya akan down / jatuh.

Perang Badar adalah perang pertama Umat Islam melawan musyrikin Quraisy, dari sisi jumlah personal dan persenjataan, musyrikin quraisy berada diatas kaum Muslimin saat itu yang hanya berjumlah 300an personil dengan peralatan perang seadanya, karena niat awal memang bukan untuk perang tetapi hanya untuk mencegat kafilah dagang Abu Sofyan yang hanya dikawal sekitar 40 orang Quraisy. Syaikh Shafiyurahman Mubarakfuri dalam kitab Rahiqu Makhtum menceritakan secara detail perihal pertempuran ini.

Singkatnya, maka tampillah 3 orang penunggang Kuda Quraisy yang berasal dari satu keluarga besar. Mereka adalah Utbah dan saudaranya Syaibah keduanya adalah putra Rabi’ah, serta Walid bin Utbah. Manakala mereka sudah terpisah dari barisan mereka menantang untuk berduel. Maka tampillah 3 orang pemuda dari kalangan Anshar, yaitu Auf dan Mu’awwadz keduanya adalah putra Al Harits, sedang ibu keduanya adalah Afro’, serta Abdullah bin Rowahah, tetapi ketiga Quraisy menolaknya dengan alasan ingin berduel dengan musuh yang lebih terhormat dan sepadan dari kaum mereka sendiri.

Maka Rasulullah SAW bersabda : “Bangunlah  wahai Ubaidah bin Harits! Bangunlah wahai Hamzah! Dan bangunlah wahai Ali!”

Akhirnya Ubaidah berduel melawan Utbah bin Robi’ah, Hamzah berduel melawan Syaikah, sementara Ali berduel melawan  Al Walid. Dalam duel tersebut Hamzah dan Ali berhasil membunuh lawan keduanya dengan mudah. Sedangkan Ubaidah dan rivalnya sama-sama berhasil melayangkan dua tikaman ke arah lawan masing-masing, sehingga keduanya luka parah. Kemudian Ali dan Hamzah menyongsong Utbah dan membunuhnya, lalu menggendong Ubaidah yang terputus kakinya kembali ke barisan.

Akhir dari duel tersebut merupakan awal presedent buruk bagi kaum musyrikin karena mereka telah kehilangan 3 orang penunggang kuda dan pemimpin terbaik mereka sekaligus, mental mereka down dan nyali mereka menciut. Berbeda dengan kaum Muslimin yang justru semakin semangat dan optimis dengan kemenangan yang dijanjikan oleh Allah SWT.

Dan hampir semua pertempuran para sahabat diwarnai dengan aksi perang tanding sebagai permulaannya. Begitupun perang-perang setelah itu seperti Uhud, Ahzab, Khoibar, Yamamah, Mu’tah, dsb.


  • Konflik antara yang Haq dan Batil

Allah Ta’ala berfirman :

 هَٰذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ

“Inilah 2 golongan (golongan mukminin dan kafirin) yang bertengkar, yang saling bertengkar karena Rabb mereka” [QS. Al Hajj :19].

Ali bin Abi Thalib pernah bersumpah dengan nama Allah bahwa ayat diatas diturunkan berkaitan dengan duel beliau ketika perang Badar.

Puncak dari sebuah perseteruan dan permusuhan adalah perang yang akan mengeluarkan yang menang dari yang kalah. Perang ini akan memecah manusia menjadi 2 kubu yaitu, kubu Allah (Hizbullah) dan kubu setan (hizbu syaitan).

Sejarah konflik antara yang haq dan yang batil sudah ada sejak zaman Nabi Adam as. Yang berseteru dengan Iblis –la’natullah ‘alaih- dan akan terus berlangsung hingga akhir zaman. Pertempuran pun juga bergiliran. Ada kalanya yang Haq yang menang dan ada kalanya yang Bathil diatas awan (menang). Kemenangan yang Haq adalah karunia Allah secara mutlak sebagai balasan atas upaya dan keikhlasan mereka, sekaligus sebagai siksaan dan petaka bagi kebatilan. Sedangkan kemenangan yang batil adalah istidroj dari Allah agar yang batil terbuai sebelum akhirnya akan dibinasakan oleh Allah, sekaligus sebagai ujian bagi yang Haq, agar terus berupaya dan beramal dengan sungguh-sungguh, karena upaya mereka itulah yang akan dinilai dan dibalas oleh Allah.

Allah berfirman :

إن يمسسكم قرح فقد مسّ القوم قرح مثله و تلك الأيّام نداولها بين الناس و ليعلم الله الذين ءامنوا و يتخذ منكم شهداء و الله لا يحب الظلمين

”Jika kalian terluka, maka kaum tersebut (Quraisy) juga pernah mengalami luka seperti itu. Dan Hari-hari itu kami silih pergantikan diantara manusia agar Allah tahu orang-orang yang beriman diantara kalian  dan menjadikan diantara kalian sebagai syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang dholim.” [QS. Ali Imron :140].

Adanya “Surat Tantangan“ tersebut juga merupakan bentuk perseteruan antara yang haq dan yang batil, karena  kedua kelompok tersebut memiliki misi dan ideologi yang bertolak belakang. Pihak Mujahidin dengan tegas dan jelas menghasung ideolagi Islam dan misi menegakkan syareat Islam, sedangkan DENSUS 88 adalah menghasung ideologi Demokrasi Sekuler dan misi memberangus segala upaya untuk menegakkan syareat Islam dengan nama perang melawan teror. 

  • Faktor yang melatar belakangi “Surat Tantangan

Melihat fenomena perang melawan teror (baca : Jihad) yang dikumandangkan oleh Salibis Zionis International yang berimbas pada pembantaian Umat Islam di berbagai belahan bumi seperti Checnya,  Iraq dan Afghanistan, serta penjajahan Yahudi atas bumi Palestina, dengan idzin Alloh banyak dari putra-putra Umat ini yang tergerak dan bangkit melawan kesewenangan dan kedzaliman tersebut. Mereka curahkan segala upaya yang mereka mampu untuk membendung serangan dan mengusir para penjajah dari bumi persada. Geliat perlawanan bukan hanya muncul dari kaum muslimin di negara-negara yang dijajah secara langsung, tetapi saudara-saudara mereka yang berada di luar daerah konflikpun tergerak untuk membela dan membalaskan penderitaan yang selama ini menimpa saudara mereka yang ada di negara-negara yang dijajah.

Islam adalah agama yang mampu menyatukan dan mempersaudarakan Umatnya diatas bingkai iman. Maka tidak heran bila solidaritas seperti ini muncul.

Dalam Al Qur`an Alloh - Subhanahu wa Ta`ala - berfirman :

إِنَّمَا المُؤمِنُونَ إِخْوَةُ 

“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara.” [QS. Al Hujurot : 10]

Rosululloh juga menyebutkan bahwa: “Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain adalah ibarat satu tubuh, jika ada satu bagian tubuh yang menderita sakit maka seluruh tubuh akan menderita demam dan tidak bisa tidur”.

Serta banyak lagi dalil-dalil baik dari Al Qur`an maupun As Sunah yang memerintahkan dan menjelaskan akan pentingnya ukhuwah dan solidaritas sesama muslim ini. Seorang mukmin yang memiliki nurani dan dan jiwa sosial yang tinggi pasti akan tergerak hatinya untuk membela saudara seimannya yang terdholimi.

Dan pada hari ini, Umat Islam sedang menghadapi hari-hari yang sangat berat. Negara mereka dijajah, kekayaan mereka dirampas, kehormatan mereka dilecehkan, darah mereka ditumpahkan, rumah-rumah mereka dibakar. Kita saksikan bagaimana Palestina dijajah, hari demi hari tanah mereka dirampas oleh Yahudi Israel – semoga laknat Alloh atas mereka - . Afghanistan tidak pernah berhenti dari perang dan penindasan, setelah Inggris keluar, maka masuk lah Komunis Soviet,  setelah Soviet datanglah Amerika – semoga Alloh segera menghancurkan mereka semua -. Iraq juga tidak jauh beda. Rohingya dan sederet bumi Islam lain yang mengalami nasib serupa.

Di Indonesia sendiri upaya penghancuran terhadap Islam dan upaya penegakan syareat Islam juga terlihat di depan mata. Tragedi talang sari di lampung menelan korban kaum muslimin. Pembantaian Umat Islam di Tanjung priuk, Ambon dan Poso melengkapi drama driskriminasi terhadap Umat Islam. Umat Islampun mulai sadar dan bangun dari tidur panjangnya. Mereka mulai melakukan perlawanan, dengan segala kemampuan yang ada mereka terus melawan hingga akhirnya Alloh anugerahkan kemenangan kepada mereka. Tetapi ketika kondisi mulai tenang, para Thoghut penguasa murtad justru mengejar dan menangkap orang-orang tertindas yang melakukan perlawanan itu dan menyeretnya ke penjara-penjara setan yang penuh dengan siksaan. Mereka berkata : “orang-orang itu (Mujahidin) adalah pengacau keamanan, pembuat teror dan pelaku kriminal, maka hukum harus ditegakkan atas mereka”. Umat Islam yang dibantai tetapi ketika melawan justru dituduh yang bukan-bukan.

Dan drama ini terus berlanjut sampai sekarang, dimana pemuda-pemuda Islam ditangkap dan disiksa bahkan ada pula yang dibunuh oleh oleh para Aparat dengan alasan perang melawan Teror. Tidak tahan  dengan perlakuan diskriminatif ini, akhirnya keluarlah “Surat Tantangan” tersebut.


Ringkasnya ada beberapa faktor yang melatar belakangi “Surat Tantangan” tersebut keluar, diantaranya :

  1. Tidak bisa bertemunya ideologi Islam yang benar dengan ideologi kekufuran, apapun namanya. Baik itu demokrasi, sekuler, komunis dan lain sebagainya.
  2. Kedzaliman dan dan penindasan yang dilakukan oleh penguasa murtad kepada Umat Islam.
  3. Sikap diskriminasi dan ketidak adilan penguasa murtad terhadap rakyatnya, terutama Umat Islam. Seperti lebel teroris yang disematkan kepada Umat Islam yang berupaya menegakkan Islam dan membela kaum muslimin.
  4. Upaya penguasa dan Aparat negara yang terkesan menjadikan isu perang terhadap teror ini sebagai proyek untuk meraup dolar dari pihak asing salibis zionis.
  5. Sikap arogan Aparat – terutama DENSUS 88 – dalam menangani kasus orang yang masih diduga sebagai teroris. Tentunya yang beragama Islam.
  6. Sudah muaknya para pemuda Islam yang gigih memperjuangkan Islam atas segala intimidasi dan teror yang dilakukan oleh para Aparat DENSUS 88.

Itulah diantara faktor yang melatar belakangi munculnya surat tantangan tersebut. Wallohu a`lam.

# Menimbang kekuatan kedua pihak

Kalau kita mau menimbang dan mengukur kekuatan masing-masing pihak yang tengah bertikai, niscaya kita akan memiliki gambaran bagaimana jalannya pertempuran dan akhir dari pada pertempuran ini – tentunya setelah kehendak dan idzin Alloh - Subhanahu wa Ta`ala - .
1. Moral dan spiritual

Secara moral, para Mujahidin adalah orang-orang yang memiliki jiwa kuat dan tekad baja, karena mereka berpijak diatas pijakan yang benar. Mereka selalu bersama Robb mereka yaitu Alloh subhanah dan perperang karena-Nya pula. Mereka senantiasa mengisi hari-hari mereka dengan ketaatan dan menjauhi hal-hal yang diharamkan. Ukhuwah diantara merekapun sangat mengagumkan. Mereka hanya beribadah kepada Alloh, menegakkan sholat, menunaikan zakat, berpuasa, mengasihi yang lemah, menegakkan keadilan diantara sesama. Mereka juga meninggalkan khomer, tidak berzina, dan menjauhi kesyirikan. Mereka mengejar kematian untuk mendapatkan kehidupan. Slogan mereka adalah hidup mulia atau mati syahid.

Sedangkan moral para Aparat murtad sangatlah rapuh, karena mereka tidak memiliki pijakan yang kokoh. Mereka berperang karena uang dan jabatan. Pelindung mereka adalah setan yang senatiasa menghiasi kekufuran mereka sehingga seolah merekalah yang benar, dan sentiasa menjanjikan kepalsuan dan kesemuan. Persatuan mereka sangat rapuh karena dibina diatas uang dan keuntungan dunia. Hari-hari mereka sentiasa berlumur dosa dan maksiat. Mereka seenaknya menyekutukan Alloh, meninggalkan sholat, berusaha saling menjatuhkan antara sesama dan terbiasa dengan khomer dan main perempuan. Mereka adalah manusia yang paling takut dengan kematian. Karena mereka bekerja untuk kehidupan semu dunia ini. Slogan mereka adalah dunia adalah segalanya.
2. Materil

Secara materil, Mujahidin adalah orang-orang lemah dan miskin papa. Peralatan dan persenjaatan mereka juga seadanya. Persediaan logistik terbatas. Tidak ada yang memback up kebutuhan mereka kecuali Robb yang menguasai alam semesta. Jumlah personil mereka relatif sedikit dan bisa dihitung jari.

Berbeda dengan para Aparat murtad DENSUS 88 yang memiliki peralatan canggih, persenjataan dan amunisi lengkap dan standar, logistik melimpah, jumlah personil berlipat-lipat. Diback up oleh negara dan negara-negara asing salibis zionis.
3. Keahlian perang

Keahlian perang Mujahidin lebih banyak diambil dari pengalaman konflik. Mereka bukanlah para alumnus akademi militer yang menghabiskan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk berlatih. Jadi, kalaupun toh pernah berlatih, maka intensitasnya yang hanya sebentar dan dengan fasilitas seadanya.

Sedangkan para Aparat DENSUS 88 adalah memiliki keahlian perang dari pendidikan akademi militer yang memakan waktu cukup lama dan intensif. Banyak hal yang bisa mereka pelajari dengan sarana yang cukup lengkap dan memadai. Bahkan mereka dilatih secara khusus oleh Amerika yang terkenal sebagai super power dunia – semoga Alloh menyegerakan keruntuhannya – untuk perang melawan teror ini.
4. Media

Para Mujahidin tidak memiliki media informasi yang memadai untuk menguasai publik. Sehingga bisa untuk menyampaikan informasi pertempuran secara benar dan mengkonter isu-isu miring yang diberitakan oleh media-media kafir.

Sedangkan Aparat murtad DENSUS 88 menguasai berbagai media yang bersedia menjadi corong kebohongan mereka, dan membentuk opini publik sedemikian rupa sehingga yang haq tampak seolah-olah batil dan yang batil seolah tampak haq. Tehnologi media adalah buatan mereka dan merekalah yang mengoperasikannya untuk kepentingan mereka.

Meskipun demikian, Alloh tidak pernah menelantarkann hamba-hamba-Nya yang beriman yang berjihad dijalan-Nya, Dia senantiasa menolong mereka, memberikan jalan keluar atas kesusahan mereka dan melindungi mereka dari makar musuh-musuh mereka. Kehendak Alloh adalah diatas segala-galanya.

Jadi, kekuatan para Mujahidin sangat tergantung dengan sejauh mana mereka melaksanakan ketaatan kepada Alloh dan menjauhi hal-hal yang mengundang kemarahan Alloh. Semakin kuat taqwa mereka maka semakin dekat mereka dengan pertolongan Alloh. Dan semakin banyak mereka melakukan dosa dan maksiat maka semakin jauh mereka dari kemenangan.

Abdulloh bin Rowahah – rodhiyallohu `anhu- berkata: “Kita berjihad melawan musuh-musuh Alloh bukan dengan mengandalkan kekuatan kita, bukan pula karena besarnya jumlah pasukan kita. Tetapi, kita berperang hanya berbekal dienul Islam yang kita pegang sekuat tenaga dan penuh keteguhan jiwa. Dengan Islam itulah Alloh telah memuliakan kita dan memenangkan kita semua”.

Umar bin Khottob – rodhiyallohu `anhu – juga berkata : “Jika kita tidak memperoleh kemenangan disebabkan ketaatan kita kepada Alloh, pastilah musuh-musuh kita akan mengalahkan kita dengan kekuatan mereka”.

Untuk itu layaklah bagi mujahid untuk berpegang dengan pilar-pilar kemenangan yang Alloh sebutkan dalam surat Al Anfal : 45-46, yaitu :

  1. Tsabat : yaitu tetap teguh diatas al haq bagaimanapun dan dimanapun.
  2. Dzikrulloh : yaitu sentiasa berdzikir kepada Alloh dan memohon kemenangan kepada Alloh.
  3. Taat kepada Alloh dan Rosul-Nya dengan menetapi syareat dan menjauhi segala bentuk dosa dan maksiat.
  4. Tidak saling cekcok atau berselisih antar sesama Mujahidin, karena hal itu akan menyebabkan perpecahan dan menghilangkan kekuatan.
  5. Bersabar dalam segala hal dalam melaksanakan ketaatan, atau menahan diri dari melakukan kemaksiatan maupun bersabar dalam menghadapi ketentuan dan taqdir Alloh Ta`ala.

  • Cahaya Islampun mulai bersinar

Setelah muncul “Surat Tantangan” para Mujahidin kepada para Aparat DENSUS 88 tersebut, banyak pihak yang memberikan aplous dan apresiasi atas keberanian singa-singa Tauhid tersebut. Bagaimana tidak, kelompok kecil yang hanya segelintir orang berani dengan lantang menantang kelompok besar yang terkordinir dengan rapi dan memiliki semua peralatan perang yang memadai. Bukan hanya itu, para Mujahidin membuktikan tantangan mereka dengan menyembelih dua orang Aparat murtadin di sekitar area pertempuran. Seolah mereka hendak mengatakan bahwa mereka tidak main-main dengan surat tantangan tersebut.

Sedangkan DENSUS 88 seolah berusaha lari dari kenyataan dan menampakkan sikap pengecut dengan segera meminta bantuan kepada TNI yang memang diproyeksikan untuk perang, dengan alasan ini adalah ancaman bagi Negara. Mereka seolah putus asa menghadapi medan gunung yang terjal, hutan yang penuh semak belukar dan kebun-kebun yang banyak nyamuk.

Mereka datang dengan ratusan pasukan gabungan antara TNI dan BRIMOB dan melakukan pengepungan dan penyisiran. Tetapi hingga hari ini mereka hanya bisa diam, seolah tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Disaat yang sama Mujahidin terus melanjutkan aksinya melakukan berbagai operasi penyerangan kepada musuh-musuh mereka, dan berhasil menarik simpati publik.

Bagaimana tidak, ketika terjadi demonstrasi mahasiswa di Pamulang Tangerang yang menolak kedatangan Nanan Sukarna yang merupakan wakil dari Kapolri  Timur Pradopo, Mahasiswa meneriakkan : “Jangan hanya berani menembak mahasiswa yang tidak bersenjata, kalau berani lawan sana para Mujahidin yang bersenjata”.

Allohu Akbar…., Mujahidin menjadi ikon perlawanan atas kedzoliman dan kesewenangan.

Ketika BNPT secara arogan menuduh gerakan-gerakan Islam termasuk organisasi Rohis sebagai teroris, justru gelombang penolakan semakin gencar terjadi di seantero Nusantara. Begitu juga ketika orang-orang murtad itu ingin menggulirkan ide sertifikasi Ulama, maka segenap tokoh dan aktivis menolaknya mentah-mentah.

Begitulah, mereka berusaha membuat makar, dan Allohpun juga membuat makar dan Alloh adalah sebaik-baik pembuat makar.

Keberhasilan Mujahidin mempecundangi Aparat anti teror, mampu membangkitkan semangat Umat yang mulai melemah, semakin menciutkan nyali para musuhnya dan menjadi teladan bagi putra-putra Umat ini untuk bangkit mengikuti langkah para pendahulunya yang mulia.

Alloh Ta`ala berfirman :

قتلوهم يعذبهم الله بأيديكم ويجزهم وينصركم عليهم ويشف صدور قوم مؤمنين . ويذهب غيظ قلوبهم ويتوب الله على من يشاء والله عليم حكيم 

“Perangilah mereka, niscaya Alloh akan menyiksa mereka dengan (perantara) tangan-tanganmu, dan Dia akan menghinakan mereka dan menolongmu (dengan kemenangan) atas mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman. Dan Dia menghilangkan kemarahan hati mereka (orang-orang mukmin) dan Alloh menerima taubat orang yang Dia kehendaki. Dan Alloh maha mengetahui lagi maha bijaksana.” [QS. At Taubah :  14-15].

Istilah jihad mulai menjadi buah bibir orang-orang, dan mulai dikaji maupun diseminarkan di berbagai pertemuan. Sejarah Islam mulai digali dan dan dipelajari. Ajarannya juga mulai diikuti. Cahaya Islam mulai bersinar di bumi Nusantara. Semoga Alloh sentiasa melindungi hamba-hamba-Nya.

Segala puji bagi Alloh Robb semesta alam.

Wallohu a`lam bish showab

Doakan Mujahidin dalam Doa Shalih Antum
Ikhwan Antum di :
 
Di sini kita bermula dan di ma’rokah kita kan berjumpa
h t t p : / / w w w . a l – b u s y r o . o r g / v b

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget