Articles by "Ormas"

SOLO  - Solo mulai bergolak, penangkapan para aktivis dari Tim HISBAH sudah mulai dilakukan oleh aparat dan fitnah keji pun mulai dilancarkan yang merupakan program BNPT dan wali kota Solo FX. Rudi dalam membrangus laskar Islam di kota Solo.

Kantong-kantong aktivis Tim Hisbah Solo pun sudah mulai di obok-obok. Sabtu, 27 Oktober 2012, masjid At-Taqwa di Mojosongo yang letaknya hanya 50 meter dari rumah kontrakan Abu Hanifah ikut digerebek. Dalam laporan yang tersiar di media sekuler bahwa dalam penggeledahan Masjid At-Taqwa di sita:

  1. Serbuk putih: padahal tepung untuk membuat kue Molen.
  2. Pistol Bareta: padahal senapan angin yang berlaras pendek.
  3. Timbangan: padahal digunakan untuk menimbang tepung kue molen.
  4. Tempat latihan militer: padahal hanya halaman belakang rumah Bpk. Bahrun (75) yang digunakan untuk berolah raga, berkebun dan kolam ikan.
  5. Bom Rakitan: tidak pernah ada dan fitnah yang sangat keji

Dalam penggerebekan tersebut di atas ada hal yang tidak diungkap ke media yakni penyitaan uang sekitar 5 jutaan milik tuan rumah, bapak Bahrun yang dalam kondisi lumpuh akibat stroke.

Uang itu adalah uang simpanan pensiunan yang akan digunakan untuk berobat dan belanja harian pasangan suami istri bapak Bahrun (75) dan Ibu Darmirah (65) yang sudah sangat sepuh.

Selanjutnya, Penggrebekan di Pondok Pesantren Al-Furqon di daerah Karang Lo, Matesih, Karang Anyar pada Selasa, 30 Oktober 2012. Dalam penggerebekan tersebut ditangkap ustadz Dul Kholik bersama 7 santrinya yang masih sangat muda dan penyitaan beberapa motor yang terdapat di Ponpes tersebut. Penggrebekan dan penangkapan di Ponpes Al-Furqon ini juga tidak diberitakan dengan sebenar-benarnya oleh media.

Untuk diketahui bahwa Masjid At-Taqwa yang terletak 50 meter dari rumah kontrakan Abu Hanifah di Jl. Lawu Timur IV, Marengan, Mojosongo adalah masjid kecil yang digunakan Laskar Tim Hisbah Kafilah Mojosongo untuk kegiatan kajian rutin dan tempat untuk koordinasi sebelum dan sesudah melakukan kegiatan nahimunkar di kota Solo dan sekitarnya.

Dalam pemberitaan bebarapa media yang mengatakan bahwa Laskar Hisbah sering mengadakan latihan perang di halaman belakang rumah bapak Bahrun adalah Fitnah.

Kemudian mengenai penggerebekan dan penangkapan di Ponpes Al-Furqon, sangat berkaitan erat dengan penggrebekan dan penyegelan oleh Laskar Umat Islam Solo (LUIS) terhadap sejumlah tempat kajian dari aliran sesat "Inkarus Sunah" beberapa hari yang lalu.

Ponpes Al-Furqon adalah ponpes yang baru dirintis mulai 1 Oktober 2012 oleh ustadz Dul Kholiq, beliau adalah salah satu ustadz yang di percayakan Tim Hisbah Solo untuk memberi kajian seputar syariat Nahi Mungkar.

Dan dari pengamatan lapangan di daerah Semanggi yang merupakan kantong pusat Tim Hisbah, di beberapa titik tertentu terlihat penjagaan ketat tidak seperti biasanya oleh pihak aparat Polisi. Polisi belum melakukan penggrebekan di Semanggi kemunginan besar karena Semanggi adalah basis Tim Hisbah yang saat ini sudah dalam Siaga I untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan dilakukan aparat kepolisian. [Abu Asadullah]

VOA

M Fachry untuk Al-Mustaqbal.net

JAKARTA-Kini sudah saatnya umat Islam di negeri ini membuka lebar-lebar matanya terhadap apa yang dilakukan Densus 88 yang selalu mendzolimi umat Islam, khususnya para aktivis Islam. Kali ini kedzoliman Densus 88, kaki tangan AS dan Australia, ini menimpa saudara Muslim kita, Akhi Nanto, Aktivis Masjid yang dicokok Densus 88 saat membagikan hewan qurban. Dzolim!

Akhi Nandi atau Sunardi Sofyan, saudara kembar Akhi Nanto menceritakan kronologis penangkapan adiknya, pada hari Sabtu (27/10/2012) sebagai berikut :

“Saya keluar Gang Kebon Kacang 14 menuju Kebon Kacang 9 itu mau bagikan daging qurban untuk abang saya yang nunggu di mobil, terus adik saya (Sunarto) ditangkap. Saya minta surat penangkapannya tidak dikasih tapi mereka bilang resmi. Terus tim Gegana masuk ke rumah, padahal di rumah ini lagi banyak orang. Keluarga besar saya lagi pada kumpul, karena ketika Idul Adha kita motong 48 ekor sapi, jadi ramai,” ujar Nandi, sapaan akrabnya, saat dihubungi voa-islam.com, Ahad (28/10/2012).

Ia melanjutkan bahwa tanpa didampingi RT/RW setempat tim gegana dengan seenaknya menggeledah rumah. “Tim gegana itu masuk sendiri, tidak ada pendamping dari RT. Atau RW. Dari pihak keluarga saya protes. Tapi ketika diperiksa sampai ke belakang alhamdulillah tidak ada apa-apa,” sambungnya.

Nandi juga membantah pemberitaan sejumlah media yang mengungkapkan bahwa ditemukan benda berbahaya ataupun bahan pembuat bom di dalam tas ransel milik Nanto yang berada di rumahnya.

“Gegana masuk ke kamar ibu saya, disitu ada tasnya Nanto (Sunarto), tim Gegana minta supaya disuruh buka tas itu. Isinya cuma laptop, charger sama obat asamanya si Nanto. Terus tas itu di bawa ke depan pintu. Tapi yang berkembang di Kebon Kacang itu kan katanya ada bom juga, itu fitnah keji namanya. Kalau ada bom kenapa ditaruh di depan pintu? Kalau memang ada bom harusnya disterilkan dulu dong, radius berapa meter gitu,” jelasnya.

Hal yang sama juga ia ungkapkan bahwa di tempat lain yakni di kontrakan Nanto juga sama sekali tak ada barang bukti berupa bahan berbahaya atau bom yang dimiliki oleh Nanto.

“Setelah tidak ada barang bukti, police line dicabut. Ketika saya mau ke Mako Brimob Kelapa Dua Depok untuk melihat adik saya, ketemu dengan teman-teman polisi dari Polsek Tanah Abang 715 terus diajak ke Polsek Palmerah, katanya Nanto belum dibawa ke Mako Brimob dan masih di Polsek Palmerah.

Ternyata di Polsek Palmerah itu tidak ada, ujung-ujungnya saya dibawa ke kontrakannya si Nanto, tapi bukan di Rumah Herman dan David. Di rumah kontrakan Nanto itu pun steril tidak ada apa-apa, police line pun juga dicabut,” bebernya.

Dari penangkapan Nanto yang sama sekali tak ditemukan barang bukti tersebut, pihak keluarga telah melaporkannya kepada TPM. Rencananya hari Senin (29/10/2012) TPM bersama keluarga korban penangkapan Densus 88 akan menggelar konferensi pers di Jl Pinang I no 9 Pondok Labu Jakarta Selatan.

“Kami sudah telepon pak Michdan dari Tim Pengacara Muslim (TPM), alhamdulillah terhubung dan hari Senin (29/10/2012) insya Allah kami akan ke kantor beliau,” imbuhnya.

Demikianlah kedzoliman Densus 88 kepada saudara kita Akhi Nanto, dan sudah saatnya seluruh kaum Muslimin membela beliau. Allahu Akbar!

Sumber : diolah dari voa-islam.com

JAKARTA  - Pernyataan Mabes Polri yang menyebutkan terduga teroris yang ditangkap Sabtu kemarin merupakan jaringan terorisme kelompok HASMI, disangkal oleh DPP Pusat HASMI. Ketua DPP HASMI Muhammad Sarbini, mengatakan, bahwa HASMI yang dituduhkan Mabes Polri sangat berbeda dengan organisasinya.
"HASMI versi Polri memiliki singkatan Harakah Sunni Untuk Masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk HASMI organisasi kami adalah Harakah Sunniyyah  Untuk Masyarakat Islami. Dari namamya saja sudah berbeda dengan versi yang dituduhkan," kata Muhammad Sarbini di kantor DPP HASMI, Jalan Cimanglid Purnama, Sukamantri, Ciomas, Kabupaten Bogor seperti dilansir Okezone.
Selain itu, pihakanya juga mengeluarkan pernyataan, diantaranya menyebutkan bahwa organisasi yang mereka dirikan sudah mengantongi izin dari pemerintah.
"Bahwa HASMI Harakah Sunniyyah Untuk Masyarakat Islami ormas Islam resmi yang terdaftar di Kemendagri Dirjen Kesbangpol dengan Nomor 010000/0064/D.III.4/III/2012 yang didirikan sejak 2005 yang berdomisili di Jalan Raya Cimanglid Gang Purnama, Sukamantri, Tamansari, Kab. Bogor dan bergerak dalam bidang dakwah umum, sosial dan pendidikan," katanya.
Kemudian dia melanjutkan, bahwa HASMI yang disebut Mabes Polri bukanlah bagian dari organisasinya. "Kami adalah ormas Islam yang berkonsentrasi pada dakwah umum dan pendidikan resmi dan dalam kegiatan syiarnya senantiasa mengajak untuk berdakwah dengan cara damai dan anti-kekerasan," tegasnya.
Dia juga mengimbau agar anggota dan simpatisan ormas yang dipimpinya untuk tetap tenang dan bertindak proporsional menyikapi pernyataan tersebut. "Kami terbuka untuk diwawancarai dan dimintai keterangan tentang pemberitaan tersebut," akunya.
Muhammad Sarbini juga menambahkan, atas tuduhan nama HASMI itu, pihaknya akan mendatangi Mabes Polri untuk meminta klarifikasi. Ia juga mengaku tidak mengenal nama-nama terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di sejumlah tempat pada Sabtu kemarin. "Kami memiliki anggota 10 ribu dan nama-nama yang ditangkap tidak ada di daftrar anggota," katanya.

Forum jihad Al Busyro kembali merilis sebuah risalah terkait jihad Poso yang dipelopori oleh Mujahidin Indonesia Timur.
Dalam risalah tersebut Forum Al Busyro memberikan tema berjudul "Cahaya Islam di Balik Surat Tantangan" yang berisi tentang penjelasan kepada umat Islam terkait jihad Poso, termasuk sejarah dan latar belakang ditulisnya surat tantangan Mujahidin Indonesia Timur kepada Densus 88. Selain itu, risalah yang ditulis oleh Syaikh Abu Ayman Al-Andalusi itu mengupas pula analisa mengenai kekuatan kedua belah pihak.
Berikut ini kutipan lengkap, "Cahaya Islam di Balik Surat Tantangan" yang diterima redaksi voa-islam.com.

بسم الله الرحمن الرحيم

CAHAYA ISLAM DI BALIK SURAT TANTANGAN

Oleh : Syaikh Abu Ayman Al-Andalusi hafidzohullah wa ro’aahu


Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Sholawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang telah menasehati Umat, menyampaikan risalah, menunaikan amanah dan berjihad dijalan Allah dengan sebenar-benarnya jihad hingga cahaya Islam mampu menerangi alam. ‘Amma ba’du…

Beberapa hari yang lalu media dikejutkan dengan hadirnya sebuah surat tantangan dari sebuah kelompok jihad Islam di Indonesia timur bernama “Sariyatu Tsa’ri wa Dawaa” – semoga Allah meneguhkan mereka - yang ditujukan kepada detasemen khusus Anti Teror Republik Indonesia yang merupakan perpanjangan dari salibis Amerika yang getol memerangi gerakan jihad dan upaya penegakan syariat Islam, surat itu berisi tantangan untuk perang tanding secara kesatria satu lawan satu antara Mujahidin dengan DENSUS 88 Anti Teror.

Reaksi publik cukup beragam menanggapi surat tantangan ini. Ada yang menyangsikan kebenaran surat tersebut dan menganggapnya sebagai aksi intelejen untuk menyulut konflik. Ada pula yang pesimis, kalau memang benar surat tersebut dari Mujahidin, maka mereka tidak akan pernah menang melawan DENSUS 88, mengingat kekuatan DENSUS 88 secara materil berada diatas angin, baik jumlah personil maupun logistik persenjataan. Ada pula pihak yang langsung ketakutan, mendengar surat tantangan tersebut, terbayang dibenak mereka, bila tantangan tersebut benar-benar disambut akan terjadi perang besar yang mengakibatkan pembunuhan, perusakan , penjarahan, penangkapan, dan kerusakan-kerusakan yang lain. Mereka tidak tahu harus berpihak kesiapa, jika berpihak kesalah satu pihak dan ternyata kalah, maka ia akan jadi sasaran “tembak” dari pihak yang menang. Ada pula yang merespon positif surat tantangan tersebut, sehingga tersulut keberanian mereka  dan menyala semangat mereka. Mereka semakin yakin bahwa kemenangan Islam semakin dekat.

Tetapi anehnya, pihak Polri yang merupakan lembaga pencetus DENSUS 88 menanggapinya biasa-biasa saja, bahkan meminta publik untuk tidak terpancing atau terprovokasi. Tetapi, dilapangan mereka segera berkoordinasi dan meminta bantuan TNI untuk bersama-sama menyambut surat tantangan tersebut dan berangkat menuju medan pertempuran di pegunungan Tamanjeka.

Banyak alasan kenapa Polri bersikap seperti itu, bisa jadi mereka ingin menampilkan bahwa mereka benar-benar pengayom rakyat dengan mengesankan seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Bisa juga, mereka sangat memperhitungkan akan tersulutnya kembali konflik SARA di Indonesia Timur, mengingat medan pertempuran yang digunakan adalah wilayah Poso yang bertahun-tahun hidup dalam suasana konflik. Adapula kemungkinan bahwa ini adalah strategi dan konflik mereka, agar Mujahidin lengah dan memancing Mujahidin agar keluar dari area konflik, agar lebih mudah untuk dikalahkan sebagaimana pengalaman yang sudah-sudah atau barangkali mereka memang tidak berani alias pengecut.


وَمَكَرُوا مَكْرَاللهِ وَ اللهُ خَيْرُ المَاكِرِينَ

“Mereka membuat makar dan Alloh juga membuat makar. Dan Allah adalah sebaik-baik pembuat makar” (QS. Ali Imron : 54)  

  • Tantangan perang tanding dalam Syariat Islam

Ajang perang tanding ataupun tantangan untuk perang tanding bukanlah hal baru dalam sejarah perang. Bagi sebagian kalangan ada yang mempertanyakan tentang hukum syar’inya dan ada pula yang menyalahkan  sikap ini.

Dalam sebuah pertempuran ajang perang tanding biasa dilakukan sebelum perang dimulai, untuk menjajagi mental dan kekuatan masing-masing pihak yang berperang sehingga ia menjadi penentu kemenangan sebuah pasukan. Yang menang dalam perang tanding morilnya akan naik, sedangkan pihak yang kalah biasanya mentalnya akan down / jatuh.

Perang Badar adalah perang pertama Umat Islam melawan musyrikin Quraisy, dari sisi jumlah personal dan persenjataan, musyrikin quraisy berada diatas kaum Muslimin saat itu yang hanya berjumlah 300an personil dengan peralatan perang seadanya, karena niat awal memang bukan untuk perang tetapi hanya untuk mencegat kafilah dagang Abu Sofyan yang hanya dikawal sekitar 40 orang Quraisy. Syaikh Shafiyurahman Mubarakfuri dalam kitab Rahiqu Makhtum menceritakan secara detail perihal pertempuran ini.

Singkatnya, maka tampillah 3 orang penunggang Kuda Quraisy yang berasal dari satu keluarga besar. Mereka adalah Utbah dan saudaranya Syaibah keduanya adalah putra Rabi’ah, serta Walid bin Utbah. Manakala mereka sudah terpisah dari barisan mereka menantang untuk berduel. Maka tampillah 3 orang pemuda dari kalangan Anshar, yaitu Auf dan Mu’awwadz keduanya adalah putra Al Harits, sedang ibu keduanya adalah Afro’, serta Abdullah bin Rowahah, tetapi ketiga Quraisy menolaknya dengan alasan ingin berduel dengan musuh yang lebih terhormat dan sepadan dari kaum mereka sendiri.

Maka Rasulullah SAW bersabda : “Bangunlah  wahai Ubaidah bin Harits! Bangunlah wahai Hamzah! Dan bangunlah wahai Ali!”

Akhirnya Ubaidah berduel melawan Utbah bin Robi’ah, Hamzah berduel melawan Syaikah, sementara Ali berduel melawan  Al Walid. Dalam duel tersebut Hamzah dan Ali berhasil membunuh lawan keduanya dengan mudah. Sedangkan Ubaidah dan rivalnya sama-sama berhasil melayangkan dua tikaman ke arah lawan masing-masing, sehingga keduanya luka parah. Kemudian Ali dan Hamzah menyongsong Utbah dan membunuhnya, lalu menggendong Ubaidah yang terputus kakinya kembali ke barisan.

Akhir dari duel tersebut merupakan awal presedent buruk bagi kaum musyrikin karena mereka telah kehilangan 3 orang penunggang kuda dan pemimpin terbaik mereka sekaligus, mental mereka down dan nyali mereka menciut. Berbeda dengan kaum Muslimin yang justru semakin semangat dan optimis dengan kemenangan yang dijanjikan oleh Allah SWT.

Dan hampir semua pertempuran para sahabat diwarnai dengan aksi perang tanding sebagai permulaannya. Begitupun perang-perang setelah itu seperti Uhud, Ahzab, Khoibar, Yamamah, Mu’tah, dsb.


  • Konflik antara yang Haq dan Batil

Allah Ta’ala berfirman :

 هَٰذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ

“Inilah 2 golongan (golongan mukminin dan kafirin) yang bertengkar, yang saling bertengkar karena Rabb mereka” [QS. Al Hajj :19].

Ali bin Abi Thalib pernah bersumpah dengan nama Allah bahwa ayat diatas diturunkan berkaitan dengan duel beliau ketika perang Badar.

Puncak dari sebuah perseteruan dan permusuhan adalah perang yang akan mengeluarkan yang menang dari yang kalah. Perang ini akan memecah manusia menjadi 2 kubu yaitu, kubu Allah (Hizbullah) dan kubu setan (hizbu syaitan).

Sejarah konflik antara yang haq dan yang batil sudah ada sejak zaman Nabi Adam as. Yang berseteru dengan Iblis –la’natullah ‘alaih- dan akan terus berlangsung hingga akhir zaman. Pertempuran pun juga bergiliran. Ada kalanya yang Haq yang menang dan ada kalanya yang Bathil diatas awan (menang). Kemenangan yang Haq adalah karunia Allah secara mutlak sebagai balasan atas upaya dan keikhlasan mereka, sekaligus sebagai siksaan dan petaka bagi kebatilan. Sedangkan kemenangan yang batil adalah istidroj dari Allah agar yang batil terbuai sebelum akhirnya akan dibinasakan oleh Allah, sekaligus sebagai ujian bagi yang Haq, agar terus berupaya dan beramal dengan sungguh-sungguh, karena upaya mereka itulah yang akan dinilai dan dibalas oleh Allah.

Allah berfirman :

إن يمسسكم قرح فقد مسّ القوم قرح مثله و تلك الأيّام نداولها بين الناس و ليعلم الله الذين ءامنوا و يتخذ منكم شهداء و الله لا يحب الظلمين

”Jika kalian terluka, maka kaum tersebut (Quraisy) juga pernah mengalami luka seperti itu. Dan Hari-hari itu kami silih pergantikan diantara manusia agar Allah tahu orang-orang yang beriman diantara kalian  dan menjadikan diantara kalian sebagai syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang dholim.” [QS. Ali Imron :140].

Adanya “Surat Tantangan“ tersebut juga merupakan bentuk perseteruan antara yang haq dan yang batil, karena  kedua kelompok tersebut memiliki misi dan ideologi yang bertolak belakang. Pihak Mujahidin dengan tegas dan jelas menghasung ideolagi Islam dan misi menegakkan syareat Islam, sedangkan DENSUS 88 adalah menghasung ideologi Demokrasi Sekuler dan misi memberangus segala upaya untuk menegakkan syareat Islam dengan nama perang melawan teror. 

  • Faktor yang melatar belakangi “Surat Tantangan

Melihat fenomena perang melawan teror (baca : Jihad) yang dikumandangkan oleh Salibis Zionis International yang berimbas pada pembantaian Umat Islam di berbagai belahan bumi seperti Checnya,  Iraq dan Afghanistan, serta penjajahan Yahudi atas bumi Palestina, dengan idzin Alloh banyak dari putra-putra Umat ini yang tergerak dan bangkit melawan kesewenangan dan kedzaliman tersebut. Mereka curahkan segala upaya yang mereka mampu untuk membendung serangan dan mengusir para penjajah dari bumi persada. Geliat perlawanan bukan hanya muncul dari kaum muslimin di negara-negara yang dijajah secara langsung, tetapi saudara-saudara mereka yang berada di luar daerah konflikpun tergerak untuk membela dan membalaskan penderitaan yang selama ini menimpa saudara mereka yang ada di negara-negara yang dijajah.

Islam adalah agama yang mampu menyatukan dan mempersaudarakan Umatnya diatas bingkai iman. Maka tidak heran bila solidaritas seperti ini muncul.

Dalam Al Qur`an Alloh - Subhanahu wa Ta`ala - berfirman :

إِنَّمَا المُؤمِنُونَ إِخْوَةُ 

“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara.” [QS. Al Hujurot : 10]

Rosululloh juga menyebutkan bahwa: “Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain adalah ibarat satu tubuh, jika ada satu bagian tubuh yang menderita sakit maka seluruh tubuh akan menderita demam dan tidak bisa tidur”.

Serta banyak lagi dalil-dalil baik dari Al Qur`an maupun As Sunah yang memerintahkan dan menjelaskan akan pentingnya ukhuwah dan solidaritas sesama muslim ini. Seorang mukmin yang memiliki nurani dan dan jiwa sosial yang tinggi pasti akan tergerak hatinya untuk membela saudara seimannya yang terdholimi.

Dan pada hari ini, Umat Islam sedang menghadapi hari-hari yang sangat berat. Negara mereka dijajah, kekayaan mereka dirampas, kehormatan mereka dilecehkan, darah mereka ditumpahkan, rumah-rumah mereka dibakar. Kita saksikan bagaimana Palestina dijajah, hari demi hari tanah mereka dirampas oleh Yahudi Israel – semoga laknat Alloh atas mereka - . Afghanistan tidak pernah berhenti dari perang dan penindasan, setelah Inggris keluar, maka masuk lah Komunis Soviet,  setelah Soviet datanglah Amerika – semoga Alloh segera menghancurkan mereka semua -. Iraq juga tidak jauh beda. Rohingya dan sederet bumi Islam lain yang mengalami nasib serupa.

Di Indonesia sendiri upaya penghancuran terhadap Islam dan upaya penegakan syareat Islam juga terlihat di depan mata. Tragedi talang sari di lampung menelan korban kaum muslimin. Pembantaian Umat Islam di Tanjung priuk, Ambon dan Poso melengkapi drama driskriminasi terhadap Umat Islam. Umat Islampun mulai sadar dan bangun dari tidur panjangnya. Mereka mulai melakukan perlawanan, dengan segala kemampuan yang ada mereka terus melawan hingga akhirnya Alloh anugerahkan kemenangan kepada mereka. Tetapi ketika kondisi mulai tenang, para Thoghut penguasa murtad justru mengejar dan menangkap orang-orang tertindas yang melakukan perlawanan itu dan menyeretnya ke penjara-penjara setan yang penuh dengan siksaan. Mereka berkata : “orang-orang itu (Mujahidin) adalah pengacau keamanan, pembuat teror dan pelaku kriminal, maka hukum harus ditegakkan atas mereka”. Umat Islam yang dibantai tetapi ketika melawan justru dituduh yang bukan-bukan.

Dan drama ini terus berlanjut sampai sekarang, dimana pemuda-pemuda Islam ditangkap dan disiksa bahkan ada pula yang dibunuh oleh oleh para Aparat dengan alasan perang melawan Teror. Tidak tahan  dengan perlakuan diskriminatif ini, akhirnya keluarlah “Surat Tantangan” tersebut.


Ringkasnya ada beberapa faktor yang melatar belakangi “Surat Tantangan” tersebut keluar, diantaranya :

  1. Tidak bisa bertemunya ideologi Islam yang benar dengan ideologi kekufuran, apapun namanya. Baik itu demokrasi, sekuler, komunis dan lain sebagainya.
  2. Kedzaliman dan dan penindasan yang dilakukan oleh penguasa murtad kepada Umat Islam.
  3. Sikap diskriminasi dan ketidak adilan penguasa murtad terhadap rakyatnya, terutama Umat Islam. Seperti lebel teroris yang disematkan kepada Umat Islam yang berupaya menegakkan Islam dan membela kaum muslimin.
  4. Upaya penguasa dan Aparat negara yang terkesan menjadikan isu perang terhadap teror ini sebagai proyek untuk meraup dolar dari pihak asing salibis zionis.
  5. Sikap arogan Aparat – terutama DENSUS 88 – dalam menangani kasus orang yang masih diduga sebagai teroris. Tentunya yang beragama Islam.
  6. Sudah muaknya para pemuda Islam yang gigih memperjuangkan Islam atas segala intimidasi dan teror yang dilakukan oleh para Aparat DENSUS 88.

Itulah diantara faktor yang melatar belakangi munculnya surat tantangan tersebut. Wallohu a`lam.

# Menimbang kekuatan kedua pihak

Kalau kita mau menimbang dan mengukur kekuatan masing-masing pihak yang tengah bertikai, niscaya kita akan memiliki gambaran bagaimana jalannya pertempuran dan akhir dari pada pertempuran ini – tentunya setelah kehendak dan idzin Alloh - Subhanahu wa Ta`ala - .
1. Moral dan spiritual

Secara moral, para Mujahidin adalah orang-orang yang memiliki jiwa kuat dan tekad baja, karena mereka berpijak diatas pijakan yang benar. Mereka selalu bersama Robb mereka yaitu Alloh subhanah dan perperang karena-Nya pula. Mereka senantiasa mengisi hari-hari mereka dengan ketaatan dan menjauhi hal-hal yang diharamkan. Ukhuwah diantara merekapun sangat mengagumkan. Mereka hanya beribadah kepada Alloh, menegakkan sholat, menunaikan zakat, berpuasa, mengasihi yang lemah, menegakkan keadilan diantara sesama. Mereka juga meninggalkan khomer, tidak berzina, dan menjauhi kesyirikan. Mereka mengejar kematian untuk mendapatkan kehidupan. Slogan mereka adalah hidup mulia atau mati syahid.

Sedangkan moral para Aparat murtad sangatlah rapuh, karena mereka tidak memiliki pijakan yang kokoh. Mereka berperang karena uang dan jabatan. Pelindung mereka adalah setan yang senatiasa menghiasi kekufuran mereka sehingga seolah merekalah yang benar, dan sentiasa menjanjikan kepalsuan dan kesemuan. Persatuan mereka sangat rapuh karena dibina diatas uang dan keuntungan dunia. Hari-hari mereka sentiasa berlumur dosa dan maksiat. Mereka seenaknya menyekutukan Alloh, meninggalkan sholat, berusaha saling menjatuhkan antara sesama dan terbiasa dengan khomer dan main perempuan. Mereka adalah manusia yang paling takut dengan kematian. Karena mereka bekerja untuk kehidupan semu dunia ini. Slogan mereka adalah dunia adalah segalanya.
2. Materil

Secara materil, Mujahidin adalah orang-orang lemah dan miskin papa. Peralatan dan persenjaatan mereka juga seadanya. Persediaan logistik terbatas. Tidak ada yang memback up kebutuhan mereka kecuali Robb yang menguasai alam semesta. Jumlah personil mereka relatif sedikit dan bisa dihitung jari.

Berbeda dengan para Aparat murtad DENSUS 88 yang memiliki peralatan canggih, persenjataan dan amunisi lengkap dan standar, logistik melimpah, jumlah personil berlipat-lipat. Diback up oleh negara dan negara-negara asing salibis zionis.
3. Keahlian perang

Keahlian perang Mujahidin lebih banyak diambil dari pengalaman konflik. Mereka bukanlah para alumnus akademi militer yang menghabiskan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk berlatih. Jadi, kalaupun toh pernah berlatih, maka intensitasnya yang hanya sebentar dan dengan fasilitas seadanya.

Sedangkan para Aparat DENSUS 88 adalah memiliki keahlian perang dari pendidikan akademi militer yang memakan waktu cukup lama dan intensif. Banyak hal yang bisa mereka pelajari dengan sarana yang cukup lengkap dan memadai. Bahkan mereka dilatih secara khusus oleh Amerika yang terkenal sebagai super power dunia – semoga Alloh menyegerakan keruntuhannya – untuk perang melawan teror ini.
4. Media

Para Mujahidin tidak memiliki media informasi yang memadai untuk menguasai publik. Sehingga bisa untuk menyampaikan informasi pertempuran secara benar dan mengkonter isu-isu miring yang diberitakan oleh media-media kafir.

Sedangkan Aparat murtad DENSUS 88 menguasai berbagai media yang bersedia menjadi corong kebohongan mereka, dan membentuk opini publik sedemikian rupa sehingga yang haq tampak seolah-olah batil dan yang batil seolah tampak haq. Tehnologi media adalah buatan mereka dan merekalah yang mengoperasikannya untuk kepentingan mereka.

Meskipun demikian, Alloh tidak pernah menelantarkann hamba-hamba-Nya yang beriman yang berjihad dijalan-Nya, Dia senantiasa menolong mereka, memberikan jalan keluar atas kesusahan mereka dan melindungi mereka dari makar musuh-musuh mereka. Kehendak Alloh adalah diatas segala-galanya.

Jadi, kekuatan para Mujahidin sangat tergantung dengan sejauh mana mereka melaksanakan ketaatan kepada Alloh dan menjauhi hal-hal yang mengundang kemarahan Alloh. Semakin kuat taqwa mereka maka semakin dekat mereka dengan pertolongan Alloh. Dan semakin banyak mereka melakukan dosa dan maksiat maka semakin jauh mereka dari kemenangan.

Abdulloh bin Rowahah – rodhiyallohu `anhu- berkata: “Kita berjihad melawan musuh-musuh Alloh bukan dengan mengandalkan kekuatan kita, bukan pula karena besarnya jumlah pasukan kita. Tetapi, kita berperang hanya berbekal dienul Islam yang kita pegang sekuat tenaga dan penuh keteguhan jiwa. Dengan Islam itulah Alloh telah memuliakan kita dan memenangkan kita semua”.

Umar bin Khottob – rodhiyallohu `anhu – juga berkata : “Jika kita tidak memperoleh kemenangan disebabkan ketaatan kita kepada Alloh, pastilah musuh-musuh kita akan mengalahkan kita dengan kekuatan mereka”.

Untuk itu layaklah bagi mujahid untuk berpegang dengan pilar-pilar kemenangan yang Alloh sebutkan dalam surat Al Anfal : 45-46, yaitu :

  1. Tsabat : yaitu tetap teguh diatas al haq bagaimanapun dan dimanapun.
  2. Dzikrulloh : yaitu sentiasa berdzikir kepada Alloh dan memohon kemenangan kepada Alloh.
  3. Taat kepada Alloh dan Rosul-Nya dengan menetapi syareat dan menjauhi segala bentuk dosa dan maksiat.
  4. Tidak saling cekcok atau berselisih antar sesama Mujahidin, karena hal itu akan menyebabkan perpecahan dan menghilangkan kekuatan.
  5. Bersabar dalam segala hal dalam melaksanakan ketaatan, atau menahan diri dari melakukan kemaksiatan maupun bersabar dalam menghadapi ketentuan dan taqdir Alloh Ta`ala.

  • Cahaya Islampun mulai bersinar

Setelah muncul “Surat Tantangan” para Mujahidin kepada para Aparat DENSUS 88 tersebut, banyak pihak yang memberikan aplous dan apresiasi atas keberanian singa-singa Tauhid tersebut. Bagaimana tidak, kelompok kecil yang hanya segelintir orang berani dengan lantang menantang kelompok besar yang terkordinir dengan rapi dan memiliki semua peralatan perang yang memadai. Bukan hanya itu, para Mujahidin membuktikan tantangan mereka dengan menyembelih dua orang Aparat murtadin di sekitar area pertempuran. Seolah mereka hendak mengatakan bahwa mereka tidak main-main dengan surat tantangan tersebut.

Sedangkan DENSUS 88 seolah berusaha lari dari kenyataan dan menampakkan sikap pengecut dengan segera meminta bantuan kepada TNI yang memang diproyeksikan untuk perang, dengan alasan ini adalah ancaman bagi Negara. Mereka seolah putus asa menghadapi medan gunung yang terjal, hutan yang penuh semak belukar dan kebun-kebun yang banyak nyamuk.

Mereka datang dengan ratusan pasukan gabungan antara TNI dan BRIMOB dan melakukan pengepungan dan penyisiran. Tetapi hingga hari ini mereka hanya bisa diam, seolah tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Disaat yang sama Mujahidin terus melanjutkan aksinya melakukan berbagai operasi penyerangan kepada musuh-musuh mereka, dan berhasil menarik simpati publik.

Bagaimana tidak, ketika terjadi demonstrasi mahasiswa di Pamulang Tangerang yang menolak kedatangan Nanan Sukarna yang merupakan wakil dari Kapolri  Timur Pradopo, Mahasiswa meneriakkan : “Jangan hanya berani menembak mahasiswa yang tidak bersenjata, kalau berani lawan sana para Mujahidin yang bersenjata”.

Allohu Akbar…., Mujahidin menjadi ikon perlawanan atas kedzoliman dan kesewenangan.

Ketika BNPT secara arogan menuduh gerakan-gerakan Islam termasuk organisasi Rohis sebagai teroris, justru gelombang penolakan semakin gencar terjadi di seantero Nusantara. Begitu juga ketika orang-orang murtad itu ingin menggulirkan ide sertifikasi Ulama, maka segenap tokoh dan aktivis menolaknya mentah-mentah.

Begitulah, mereka berusaha membuat makar, dan Allohpun juga membuat makar dan Alloh adalah sebaik-baik pembuat makar.

Keberhasilan Mujahidin mempecundangi Aparat anti teror, mampu membangkitkan semangat Umat yang mulai melemah, semakin menciutkan nyali para musuhnya dan menjadi teladan bagi putra-putra Umat ini untuk bangkit mengikuti langkah para pendahulunya yang mulia.

Alloh Ta`ala berfirman :

قتلوهم يعذبهم الله بأيديكم ويجزهم وينصركم عليهم ويشف صدور قوم مؤمنين . ويذهب غيظ قلوبهم ويتوب الله على من يشاء والله عليم حكيم 

“Perangilah mereka, niscaya Alloh akan menyiksa mereka dengan (perantara) tangan-tanganmu, dan Dia akan menghinakan mereka dan menolongmu (dengan kemenangan) atas mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman. Dan Dia menghilangkan kemarahan hati mereka (orang-orang mukmin) dan Alloh menerima taubat orang yang Dia kehendaki. Dan Alloh maha mengetahui lagi maha bijaksana.” [QS. At Taubah :  14-15].

Istilah jihad mulai menjadi buah bibir orang-orang, dan mulai dikaji maupun diseminarkan di berbagai pertemuan. Sejarah Islam mulai digali dan dan dipelajari. Ajarannya juga mulai diikuti. Cahaya Islam mulai bersinar di bumi Nusantara. Semoga Alloh sentiasa melindungi hamba-hamba-Nya.

Segala puji bagi Alloh Robb semesta alam.

Wallohu a`lam bish showab

Doakan Mujahidin dalam Doa Shalih Antum
Ikhwan Antum di :
 
Di sini kita bermula dan di ma’rokah kita kan berjumpa
h t t p : / / w w w . a l – b u s y r o . o r g / v b

JAKARTA, - President The Hindu Center Of Indonesia yang juga Raja Majapahit, Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III tidak berhak melarang umat Islam di Bali berqurban dengan sapi.
“Harusnya dirumuskan bersama-sama dengan MUI setempat, Raja Bali tidak usah menghimbau atau melarang menyembelih sapi di Bali. Ini justru menimbulkan polemik,” kata Ketua Bidang Dakwah dan Hubungan Lintas Agama DPP Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhsin kepada itoday, Rabu (24/10/2012).
Kata Habib Muhsin, berbagai pihak, baik MUI maupun  tokoh adat di Bali harus membicarakan persoalan qurban sapi. “Selama ini kan qurban di Bali tidak masalah. Misalnya menyembelih sapi di ruangan tertutup,” papar Habib Muhsin.
Menurut Habib Muhsin, selama ini umat Islam sudah toleran dengan warga Hindu di Bali. “Yang namanya toleransi juga harus seimbang, umat Hindu juga harus menghormati keyakinan umat Islam termasuk membolehkan menyembelih sapi saat Idul Adha,” jelasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, President The Hindu Center Of Indonesia yang juga Raja Majapahit, Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III menghimbau umat Islam di Bali agar tidak menyembelih sapi sebagai penghormatan terhadap hewan yang disucikan bagi agama Hindu.
“Dalam rangka Idul Adha 2012 nanti, saya menghimbau umat Islam agar tidak menyembelih sapi sebagai qurban,” kata Arya Wedakarna dalam rilis kepada wartawan, Rabu (24/10/2012).
Menurut Arya Wedakarna, umat Islam di Bali menyembelih hewan lain karena sapi hewan yang disucikan, dan juga dipercaya sebagai kendaraan Dewa Siwa. “Di Bali, Sapi adalah hewan yang disucikan, dan juga dipercaya sebagai kendaraan Dewa Siwa. Dan mayoritas orang Bali adalah penganut Siwaisme,” ujarnya. [mzf]

Exclusive # Surat Tantangan terhadap Densus 88 Anti Teror # oleh Komandan Mujahidin Indonesia Timur
[Syaikh Abu Wardah aka Santoso]

بسم الله الرحمن الرحيم



Sariyatu Tsa’ri wad Dawaa’ bekerjasama dengan Forum Islam Al-Busyro

Mempersembahkan Surat Tantangan

Terbuat dari :

KOMANDAN MUJAHIDIN INDONESIA TIMUR

Kepada :

DENSUS 88 ANTI TEROR

Kami selaku Mujahidin gugus tugas Indonesia Timur MENANTANG kepada Densus (Detasement Khusus) 88 Anti Teror untuk BERPERANG secara Terbuka dan Jantan…!!!

Mari kita berperang secara laki-laki…!!!

Jangan kalian Cuma berani menembak, menangkapi anggota kami yang tidak bersenjata…!!!

Kalau kalian benar-benar Kelompok laki-laki, maka hadapi kami…!!!

Jangan kalian menang tampang saja tampil di TV…!!!

Buktikan bahwa kalian Pasukan Elit yang terlatih secara professional dengan Senjata lengkap dan Pelatih yang didatangkan langsung dari USA…!!!

Kenapa kalian menghadapi kami saja takut yang jumlahnya sedikit, serta Senjata Rakitan…???

Kalian undang TNI (Tentara Nasional Indonesia) untuk menghadapi kami, ataukah kalian ini hanya kumpulan Banci-banci saja…???

Kepada TNI, biarkan kami selesaikan Urusan ini…???

Biarkan DENSUS vs MUJAHIDIN bertempur sampai siapa yang kalah dan siapa yang menang, jadilah anda Penonton yang baik…!!!

Jangan mau anda dibodohi Densus, mereka yang banyak makan uang, anda yang harus susah harus berperang dengan kami, sedangkan mereka enak-enak menonton anda…!!!

Biarkan Rakyat Indonesia tau siapa sebenarnya Densus 88 Anti Teror…!!!

Mereka hanya pemakan Uang Rakyat dengan alasan Pemberantasan Terorisme, padahal mereka sendiri yang membikin Teror, supaya dilihat memang betul ada Teroris, padahal itu semua akal liciknya mereka supaya mendapat pangkat dan kedudukan, dengan mengorbankan Anak Bangsa yang tidak tau persoalan dan dibodohi oleh mereka.

Padahal seharusnya kamilah MUJAHIDIN yang mereka harus lawan, tapi ternyata mereka hanya berani melawan orang tak bersenjata.

Oleh karena itu, kami MENANTANG secara Terbuka kepada Densus 88 Anti Teror untuk Berperang. Jangan kalian tangkapi orang-orang yang lemah lagi, LAWANLAH KAMI…!!!

KEDATANGAN KALIAN KAMI TUNGGU…!!!

Demikian Surat Tantangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Atas Nama

Komandan Mujahidin Indonesia Timur



Abu Mus’ab Al-Zarqawi Al-Indunesi

ABU WARDAH aka SANTOSO aka ABU YAHYA



Allahu Akbar......!

{Dan Kemuliaan itu milik Allah, Rasul-Nya dan Orang-orang yang Beriman, akan tetapi orang-orang Munafik tidak mengetahuinya}

Jangan lupa untuk selalu mendoakan Para Mujahidin dalam Doa-doa Khusyu’ kalian



Ahad, 14 Oktober 2012

28 Dzulqo’dah 1433 H



Dari Ikhwan kalian di :



Sariyatu Tsa’ri wad Dawaa’

Sariyah Pembalasan dan Obat Penawar

dan

Forum Islam Al-Busyro

Di sini kita bermula, di Ma’rokah kita kan berjumpa

============================



بسم الله الرحمن الرحيم





سَرِيَّةُ الثَّأْرِ وَالدَّوَاءِ

بالتعاون مع

مُنْتَدِيَاتُ الْبُشْرَى الإِسْلَامِيَّةُ



تقدم



رِسَالَةُ التَّحَدِّي



المكتوب من :

قادة المجاهدين في شرق إندونيسيا

الموجه إلى :

المسمى بـالقوة الخاصة 88 لمكافحة الإرهاب





نحن من المجاهدين في شرق إندونيسيا نتحدى القوة الخاصة 88 لمكافحة الإرهاب أن تظهر لنا علنًا وتحاربنا كالرجال...!!!

فلتنازلونا منازلة الرجال...!!! أم أنَّكم لا تجرؤون على إطلاق النار إلا على بعض أعضائنا الذين لا سلاح لهم...!!!

فإن كنتم حقًّا رجالاً فلتواجهونا، ولا تظهروا على شاشات التلفاز كأنَّكم فائزون منتصرون...!!!

أثبِتُوا أنَّكم قوة النخبة، المتدرَّبون تدريبًا مهنيًّا عاليًّا، المجهَّزون بالأسلحة المستوردة من الولايات المتحدة الأمريكية...!!!

لماذا تخافون من مواجهتنا مع أنَّنا قليلون ومسلحون بأسلحة محلية الصنع وتدعون الجيش الوطني الإندونيسي (TNI) ليواجهنا...؟؟؟ أم أنكم مجموعة من المخنثين...؟؟؟



وإلى الجيش الوطني الإندونيسي نقول:

اتركونا -نحن المجاهدين-, نواجه قوات مكافحة الإرهاب حتى يموت الأعجل منَّا، ولتكتفِ بالمشاهدة....!!!

ولا تجعلوا قوات مكافحة الإرهاب تخدعكم؛ فتعانون في الحرب معنا وفي مواجهتنا، وهم يتنعمون بالكثير من الأموال ويتلذذون بمشاهدتكم...!!!

دعوا الشعب الإندونيسي يعلم حقيقة القوة الخاصة 88 لمكافحة الإرهاب، فما هم إلا آكلي أموال الشعب المسكين.

فهم يدَّعون القضاء على الإرهابيين، وهم في الحقيقة الذين يسبِّبون الإرهاب ولكنها دعوى خبيثة منهم ليحصلوا من ورائها على الرتبة والمنصب، ويضحُّون في سبيل ذلك بأبناء الشعب الذين لا يعون حقيقة الأمور، فدعوهم يواجهوننا ليعلموا حقًّا أنَّ هناك إرهابيين.

ونحن المجاهدين الذين يجب عليهم مواجهتنا، ولكن تبيَّن أنهم لا يتجرَّؤون إلا على من لا يحمل السلاح.

لذلك فنحن نتحدَّى علنًّا وبكل وضوح القوة الخاصة 88 لمكافحة الإرهاب للقتال الحقيقي، ولا تعتقلوا المستضعفين مرة أخرى، وإن كنتم رجالاً فعليكم بمواجهة الرجال.



ونحن ننتظر مجيئكم بعون الله تعالى...!!!



كذالك هذه رسالة التحدى صنعت بالحقيقة



باسم قادة المجاهدين في شرق إندونيسيا



أبو مصعب الزرقاوي الأندونيسي

أبو وردة المعروف بـــ سانطوسو أو أبو يحي



الله أكـــــــــــــــبر...

(ولله العزة ولرسوله وللمؤمنين ولكن المنفقين لا يعلمون)

ولا تنسون المجاهدين من صالح دعاءكم



الأحد, 14 – 10 – 2012

28 ذو القعدة 1433 ه



من إخوانكم في :



سرية الثأر والدواء

و

منتديات البشرى الإسلامية

هنا نبدأ وفي المعركة نلتقي





=============================





بسم الله الرحمن الرحيم





Sariyatu Tsa’ri wad Dawaa’

In collaboration with

Al-Busyro Islamic Forum



Present



Letters Challenge



Created from

Commander of Mujahedeen in Eastren Indonesia

Dedicated to

(called with) Special Detachment 88 Anti Terror





We are as Eastren Mujahedeen Indonesia CHALLENGING to (called with) Special Detachment 88 Anti Terror to FIGHT the Open and Males.


Let’s fight in Males…!!! Don’t just dare shoot and capture our members who are not armed…!!! If you really group of men, the face us…!!! Don’t you just win looks on TV…!!!

Prove that you are Elite Troops trained professionally with a full weapons and trainers were imported directly from USA…!!!

Why are you afraid to face our first small quantities, and weapons assembly...?? You invite the TNI (Indonesian Armed Forces) to deal with us, or you are just a collection of sissy...???

 To the military, let us finish this Affairs ...!!!

Let Detachment vs Mujahideen who fought until the losing and who's winning, you be a good audience...!!!

Don’t be fooled you Detachment, those who eat a lot of money, but you should be hard to fight with us, while they were watching you...!!!


Let Indonesian People know, who is the real Detachment 88 Anti-Terror...!!!

They are just money eater people with the Combating Terrorism reason, they themselves who made the Terror, to be seen of it is true there are terrorists, and that all their cunning sense that gets rank and position, at the expense of the Nation People who don’t know the issues and be fooled by them.

In fact we were the Mujahideen should they have to resist, but it turns out they only dare to fight unarmed.

Therefore, we are open to CHALLENGING Detachment 88 Anti Terror to Fight. Don’t you capture weak people again, resist us...!!!

 WE WAIT YOUR ARRIVAL...!!!



Challenges such letter was made in good faith.



In the Name

Commander of Mujahedeen in Eastren Indonesia



Abu Mus’ab Al-Zarqawi Al-Indunesi

ABU WARDAH aka SANTOSO aka ABU YAHYA



Allahu Akbar......

{And Glory belong to Allah, His Messenger and the Believers People, but the Hypocrites know not}



Don’t forget to always pray for Mujahideen in your humility prayers



Sunday, 14 October 2012

28 Dzulqo’dah 1433 H



From your Brothers in :



Sariyatu Tsa’ri wad Dawaa’

Sariyah Revenge and Assuagement

dan

Al-Busyro Islamic Forum

Here we begin, at Battlefield we’ll meet



Sumber: Forum Islam Al-Busyro

http://al-busyro.org/vb/


Forum Islam Al Busyro kembali merilis sebuah statement, tidak seperti biasanya  yang berisi seruan jihad atau klaim terhadap beberapa aksi yang terjadi di Tanah Air.
Kali ini, statement dikeluarkan berkaitan tantangan terbuka kepada aparat kepolisian Indonesia khususnya Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror. Menariknya statement tersebut dilansir pula didalam situs milik kepolisian RI di http://sumbar.polri.go.id/pengumuman/6/surat-tantangan-mujahidin.html.
Capture halaman website Polri yang berisi surat tantangan mujahidin
Statement itu sendiri, ditulis mengatasnamakan Komandan Mujahidin Indonesia Timur, Santoso yang disebut-sebut sebagai buronan pihak kepolisian. Berikut statement tantangan tersebut :
بسم الله الرحمن الرحيم
Sariyatu Tsa'ri wad Dawaa'
bekerjasama dengan
Forum Islam Al-Busyro
mempersembahkan
Surat Tantangan
Terbuat dari :
KOMANDAN MUJAHIDIN INDONESIA TIMUR
Kepada
DENSUS 88 ANTI TEROR
Kami selaku Mujahidin gugus tugas Indonesia Timur MENANTANG kepada Densus (Detasement Khusus) 88 Anti Teror untuk BERPERANG secara Terbuka dan Jantan…!!!
Mari kita berperang secara laki-laki…!!! Jangan kalian Cuma berani menembak, menangkapi anggota kami yang tidak bersenjata…!!! Kalau kalian benar-benar Kelompok laki-laki, maka hadapi kami…!!! Jangan kalian menang tampang saja tampil di TV…!!!
Buktikan bahwa kalian Pasukan Elit yang terlatih secara professional dengan Senjata lengkap dan Pelatih yang didatangkan langsung dari USA…!!!
Kenapa kalian menghadapi kami saja takut yang jumlahnya sedikit, serta Senjata Rakitan…??? Kalian undang TNI (Tentara Nasional Indonesia) untuk menghadapi kami, ataukah kalian ini hanya kumpulan Banci-banci saja…???
Kepada TNI, biarkan kami selesaikan Urusan ini…???
Biarkan DENSUS vs MUJAHIDIN bertempur sampai siapa yang kalah dan siapa yang menang, jadilah anda Penonton yang baik…!!!
Jangan mau anda dibodohi Densus, mereka yang banyak makan uang, anda yang harus susah harus berperang dengan kami, sedangkan mereka enak-enak menonton anda…!!!
Biarkan Rakyat Indonesia tau siapa sebenarnya Densus 88 Anti Teror…!!!
Mereka hanya pemakan Uang Rakyat dengan alasan Pemberantasan Terorisme, padahal mereka sendiri yang membikin Teror, supaya dilihat memang betul ada Teroris, padahal itu semua akal liciknya mereka supaya mendapat pangkat dan kedudukan, dengan mengorbankan Anak Bangsa yang tidak tau persoalan dan dibodohi oleh mereka.
Padahal seharusnya kamilah MUJAHIDIN yang mereka harus lawan, tapi ternyata mereka hanya berani melawan orang tak bersenjata.
Oleh karena itu, kami MENANTANG secara Terbuka kepada Densus 88 Anti Teror untuk Berperang. Jangan kalian tangkapi orang-orang yang lemah lagi, LAWANLAH KAMI…!!!
KEDATANGAN KALIAN KAMI TUNGGU…!!!
Demikian Surat Tantangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Atas Nama
Komandan Mujahidin Indonesia Timur
Abu Mus'ab Al-Zarqawi Al-Indunesi
ABU WARDAH aka SANTOSO aka ABU YAHYA
Allahu Akbar......
{Dan Kemuliaan itu milik Allah, Rasul-Nya dan Orang-orang yang Beriman, akan tetapi orang-orang Munafik tidak mengetahuinya}

Jangan lupa untuk selalu mendoakan Para Mujahidin dalam Doa-doa Khusyu' kalian
Ahad, 14 Oktober 2012 28 Dzulqo'dah 1433 H
Dari Ikhwan kalian di :
Sariyatu Tsa'ri wad Dawaa' Sariyah Pembalasan dan Obat Penawar dan
Forum Islam Al-Busyro Di sini kita bermula, di Ma'rokah kita kan berjumpa


Kepada Yth.
Ketua DPRD Propinsi DKI Jakarta
Ketua – Ketua Fraksi DPRD Propinsi DKI Jakarta
Di Jakarta
Bismillahirohmanirohiim

Assalamu’alaikum Wa Rahmatullohi Wa Barokaatuh.
Dengan hormat
Bersama surat ini, kami Dewan Pimpinan Daerah - Front Pembela Islam DKI Jakarta menyampaikan, bahwa berdasarkan sejumlah peraturan perundangan Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta yang menetapkan bahwa Wakil Gubernur DKI memiliki 12 tugas yang secara ex officio melekat dalam jabatannya sebagai Wakil Gubernur. (beberapa SK Gub DKI ttg hal tsb terlampir)
Diantara tugas dan jabatan ex officio Wakil Gubernur tersebut, terdapat beberapa jabatan yang langsung terkait dengan urusan umat Islam, dan dari sudut pandang Syariat Islam mensyaratkan pemegangnya haruslah beragama Islam. Di iantaranya adalah :
  1. Ketua Badan Pembina Lembaga Bahasa dan Ilmu Al Qur’an (LBIQ).
  2. Ketua Dewan Pembina Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ).
  3. Ketua Dewan Pertimbangan Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh (BAZIS).
  4. Ketua Dewan Pembina Badan Pembina Perpustakaan Masjid Indonesia (BPPMI).
  5. Ketua Badan Pembina Koordinasi Dakwah Islam (KODI).
  6. Ketua Dewan Penasehat Dewan Masjid Indonesia (DMI).
  7. Ketua Dewan Pembina Jakarta Islamic Center (JIC).
  8. Ketua Dewan Penasehat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Masalah saat ini yang muncul adalah jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta Periode 2012 – 2017 akan dijabat oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang beragama Kristen. Adalah sangat bertentangan dengan Syariat Islam apabila seorang non muslim menjadi atau duduk sebagai Amil Zakat atau membina lembaga-lembaga Islam sebagaimana yang kami sampaikan di atas. Sekali lagi perlu kami tegaskan bahwa kedudukan Wakil Gubernur dalam lembaga-lembaga Islam tersebut adalah berdasarkan peraturan perundangan Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta sebagaimana terlampir.
Oleh karena itu, berdasarkan hal hal di atas, maka Dewan Pimpinan Daerah - Front Pembela Islam DKI Jakarta meminta dan mendesak :
  1. Penundaan Pelantikan Wakil Gubernur yang secara ex officio menduduki jabatan di lembaga-lembaga Islam tersebut.
  2. Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi DKI Jakarta mencabut semua peraturan perundangan Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta yang mengatur jabatan ex officio Wakil Gubernur di lembaga-lembaga Islam tersebut.
  3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta membuat Perda Larangan bagi non muslim untuk memegang jabatan apa pun dalam lembaga-lembaga Islam yang berada di bawah Pemerintah Propinsi DKI Jakarta.
Demikian kami sampaikan agar persoalan ini tidak menimbulkan gejolak di dalam tubuh umat Islam, khususnya lembaga-lembaga Islam sebagaimana tersebut d iatas.
Jakarta. 23 Dzul Qa’dah 1433 H / 9 Oktober 2012
Dewan Pimpinan Daerah - Front Pembela Islam DKI Jakarta
            Ketua                                                                      Sekretaris
Habib Salim Al Aththos                                           Ust. H. Novel Bamukmin
Tembusan:
  1. Presiden RI
  2. Menkopolhukam RI
  3. Mendagri
  4. Menag RI
  5. Panglima TNI
  6. Kapolri
  7. Ketua BIN
  8. Kapolda Metro
  9. Pangdam Jaya
  10. Pimpinan FPI
  11. Pimpinan NU
  12. Pimpinan Muhammadiyah
  13. Pimpinan MUI
  14. Ketua Lembaga Bahasa dan Ilmu Al Qur’an (LBIQ).
  15. Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ).
  16. Ketua Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh (BAZIS).
  17. Ketua Badan Pembina Perpustakaan Masjid Indonesia (BPPMI).
  18. Ketua Koordinasi Dakwah Islam (KODI).
  19. Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).
  20. Ketua Jakarta Islamic Center (JIC).
  21. Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
  22. Pimpinan Ormas Islam
  23. Pimpinan Parpol
  24. Pers
  25. Arsip
[slm/fpi]

Sumber : FPI

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget