Articles by "Wisata"


masjidluarbatang
JAKARTA– Aktivitas ibadah di bulan Ramadhan terasa lebih khusyuk jika dilakukan di masjid. Salah satu masjid yang bisa dijadikan referensi adalah Masjid Keramat Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.
Di masjid tersebut, selain bisa melakukan serangkaian aktivitas ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah, pengunjung juga bisa berziarah di makam Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus untuk menghormati jasanya menyebarkan Islam di tanah Betawi.
Ya, di area masjid tersebut memang terdapat makam Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus yang berumur sekitar dua setengah abad. Meski tidak seramai bulan-bulan biasanya, namun banyak juga orang yang datang tidak hanya dari Jakarta, tapi juga dari luar Jakarta untuk berziarah ke makam tersebut.
Ada etika yang harus dipatuhi jika ingin berziarah ke makam tersebut. Selain pengunjung harus berperilaku santun dan tidak bertutur kata sembarangan, peziarah juga harus berwudhu untuk menjaga kesucian masjid tersebut.
Di bulan Ramadhan ini, Masjid Luar Batang juga tidak pernah sepi dari aktivitas dakwah. Selain rutin menggelar buka puasa bersama, dan salat tarawih berjamaah, masjid tersebut juga ramai dengan warga yang beritikaf dan tadarus Alquran menunggu malam Lailatul Qadar.
“Saat malam Lailatul Qadar umat Islam banyak yang berdatangan ke sini seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar Yudo Sukmono, Humas Masjid Keramat Luar Batang, Jumat (3/8).
Menurutnya, selama Ramadhan masjid buka selama 24 jam untuk memberi kesempatan kepada orang yang beribadah. Sebab, banyak juga yang datang karena punya niat dan hajat agar permohonannya dikabulkan Allah.
Ditambahkannya, jika hari biasa di bulan Ramadahan hanya terdapat 100 peziarah. Namun, jika malam Jumat bisa mencapai 500 peziarah. Bahkan, pada malam Jumat Kliwon atau bulan Rajab bisa mencapai 1.000 peziarah.
____________________________________________________________


aceh
BANDA ACEH — Wisatawan Malaysia menduduki peringkat utama para turis asing yang berkunjung ke Aceh. Tahun lalu tercatat lebih dari 18 ribu wisatawan dari Negeri Jiran tersebut melawat ke Serambi Mekah. Demikian dikatakan Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Prof Jasman J Ma,ruf, kemarin.
Secara keseluruhan turis manca negara yang berkunjung ke Aceh mencapai angka 23 ribu, lebih 70 persen dari mereka adalah jiran dari Malaysia, yang datang ke Serambi Mekah untuk beribadah dan berziarah ke makam ulama.
Mesjid Raya Baiturrahman yang terletak di pusat kota Banda Aceh merupakan tujuan utama wisatawan, kata Jasman, selain mesjid Baiturrahim, dibibir pantai Ule Lheu yang masih utuh meski dihempas tsunami, mereka juga mengunjungi makam ulama Syiah Kuala (Syech Abdur Rauf As Singkily), yang makamnya juga dibibir pantai.
Aceh dikatakan Jasman memiliki banyak situs-situs sejarah Islam, seperti mesjid kuno Tgk.Di Anjong, mesjid Samalanga, serta makam ulama seperti Syech Hamzah Fansury di perbukitan Pancu, Peukan Bada.
Para turis Malaysia dikatakan Jasman merasakan kenyamanan saat beribadah di Aceh, mereka terasa lebih khusyuk berpuasa dan melakukan shalat wajib dan tarawih di mesjid raya Baiturrahman.
Para wisatawan yang datang ke Aceh juga dapat melihat suasana tradisional kehidupan masayarakat Aceh yang masih asli di desa Leubok Sukon, disana para turis bisa menginap dan tinggal serta beraktivitas bersama warga, dengan kehidupan yang masih sangat alami.
____________________________________________________________


makam-pangeran-diponegoro
Manado, Sulawesi Utara dan Makasar, Sulawesi Selatan memang sama-sama berada di pulau Sulawesi. Yang satu di ujung timur laut sedang lainnya di barat daya. Namun dibanding ke Jakarta, jarak kedua kota itu relative sangat dekat.
Karena itu suatu keberuntungan bahwa acara Munas APEKSI di Manado 2012 yang dimulai 31 Mei sampai 3 Juni dapat berurutan dengan acara Festival Pantai Losari di Makassar, Sulawesi Selatan yang berlangsung 4 – 6 Juni. Makanya rombongan Sudin Kebudayaan Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta, merasa pas banget, tinggal melanjutkan wisata sejarahnya ke Makasar pada hari terakhirnya di ibukota Sulut tersebut.
Drs Husnison Nizar, Kasudin Kebudayaan Jakarta Timur seorang arkeolog. Karena itu perhatiannya kepada situs sejarah cukup besar, apalagi menyangkut sejarah Pahlawan Nasional.
Dari makam Imam Bonjol di dekat Manado, kini giliran mengunjungi makam Pangeran Diponegoro di Kota Makasar. Bukan kebetulan kalau lokasinya pun berada di Jl Diponegoro, sekaligus mengabadikan namanya.
Makam pahlawan nasional — yang selalu digambarkan menunggang kuda dalam perjuangannya mengusir penjajah Belanda ini — lokasinya juga tak jauh dari Benteng Fort Rotterdam (dikenal pula dengan sebutan Benteng Ujung Pandang, nama lain Makassar) dan hanya 200 meter dari pusat perbelanjaan Makasar Mall.
Secara administrative, kompleks makam Diponegoro terletak di Jl Diponegoro , Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo, Kodya Makasar.
“Di situ ada puluhan makam. Dua makam yang paling besar adalah makam Pangeran Diponegoro dan isterinya. Sedangkan makam di sekelilingnya itu makam anak cucu dan pengikutnya,” tutur Husnison Nizar. Jumlahnya tidak kurang dari 66 makam.
“Pengurus makamnya adalah cicit generasi keempat dari perkawinan para cucu Diponegoro dengan penduduk asli Makasar,” tambahnya. Makanya anak cucu dan cicit pahlawan nasional itu kini sudah menyebar di Sulawesi, Jawa dan Maluku dan banyak yang menggunakan nama fam Diponegoro.
Melihat bentuk pintu gerbang kompleks makam Diponegoro dan para pengikutnya di Makasar, mirip sekali dengan bangunan serupa di pemakaman tua dekat perumahan Pondok Candra, sebelah selatan Kota Surabaya. Ny.Catur Setyowati yang pernah tinggal di Makasar selama 5 tahun menjelaskan, makam itu dari dulu banyak didatangi orang yang berziarah.
Dari buku tamu yang ada, hingga sekarang pun masih banyak peziarah dari jauh. Tujuannya tak lain berwisata spiritual dan sejarah ke makam Pahlawan Nasional yang masa perlawanannya terhadap penjajah Belanda satu zaman dengan Imam Bonjol. //LIM
____________________________________________________________


SITUS Sejarah Makam Pengeran Jayakarta ini terletak di Kelurahan Jatinegara Kaum, Kelurahan Pulogadung, Jakarta Timur. Di makam ini terdapat Masjid As Salafiyah, peninggalan Pangeran Jayakarta alias Achmad Djaketra yang dibangun pertamakali tahun 1620.
Lokasinya tak jauh dari terminal bus Rawamangun dan Instalasi Penjernihan PAM Pulogadung. Dari Jl Bekasi Raya dan pusat mebelair Klender hanya 300-an meter.
Para peziarah di makam yang sudah berumur lebih 3,5 abad ini, sebelum mereka menabur bunga di makam tersebut, biasanya dibacakan riwayat perjuangan Pangeran Jayakarta.
Di dalam masjid di bagian yang asli, yaitu di depan mihrab dengan mimbar yang terbuat dari kayu jati dari tahun 1620-an.
“Mimbar itu asli peninggalan Pangeran Jayakarta. Seperti empat soko guru masjid ini juga asli dari kayu jati yang kini sudah dilapis,” kata sesepuh dan ahli waris Makam Pangeran Jayakarta dan Makam Pangeran Shogeri, H Kanzul Arifin.
Pelapisan dengan kayu maupun dengan semen dimaksudkan sebagai upaya konservasi yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.
Menurut H Kanzul, beberapa kali direnovasi dan diperluas, bagian yang tetap dipertahankan dari masjid peninggalan Pangeran Jayakarta ini ada beberapa yaitu atap cungkup beberbentuk pyramid berikut genting dan lisplangnya , soko guru di dalam masjid dan mimbar.
Kalau dahulu masjid As Salafiyah ini dapat menampung hanya sekitar 300 orang jamaah, kini sudah dapat menampung lebih dari 800 jamaah. Selain dibuat bertingkat, halaman yang menghadap ke jalan Jatinegara Kaum sudah diubin keramik warna hijau muda.
Ahli waris makam, baik Sukendar, H Kanzul Arifin maupun Raden Manaf alias Raden Triyadi Syahbandar Muda mengharapkan penataan situs Makam Pangeran Jayakarta diteruskan sehingga akan lebih nyaman untuk kepentingan umum dan para peziarah, yaitu wisatawan religi dan sejarah berdirinya Kota Jakarta.
“Termasuk rencana gapura sebelah timur sebaiknya segera dibangun. Karena selama ini banyak yang nyasar kalau ingin ke masjid Pangeran Jayakarta,” kata Sukendar.
____________________________________________________________

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget