Articles by "Islam"

JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH. Amidhan mengimbau kepada seluruh remaja Muslim untuk tidak merayakan hari Valentine. Ia juga meminta orang tua berperan aktif mengawasi anak-anak untuk mencegahnya merayakan Valentine.

Hal itu diungkapkan KH. Amidhan, karena dalam Islam kasih sayang itu ditebarkan sepanjang masa dan tidak diperingati pada hari tertentu.

“Sebagaima kita ketahui valentine’s day itu kan temanya menurut agama tertentu hari kasih sayang. Kalau menurut Islam, tidak ada hari kasih sayang itu hari tertentu, kasih sayang itu ditebarkan sepanjang masa,” kata KH. Amidhan kepada voa-islam.com, Rabu (13/2/2013).
...Kita anjurkan kepada remaja putra dan remaja putra tidak perlu merayakan Valentine’s Day. Itu bukan hari raya agama kita
Ia menambahkan, Islam adalah agama damai yang mengajarkan kasih sayang tanpa pamrih, itulah kasih sayang yang murni.
“Islam itu sendiri kan artinya damai dan damai itu intinya kasih sayang. Jadi Islam itu mengajarkan agar kasih sayang tanpa pamrih, tanpa warna, tidak mengenal suku maupun agama tertentu. Itulah kasih sayang yang murni,” jelasnya.
...ayah dan ibu para remaja putra dan putri itu untuk mengawasi putra putrinya supaya jangan sampai anak-anaknya ikut dalam Valentine’s Day
KH. Amidhan pun menegaskan bahwa Valentine’s Day bukanlah hari raya agama Islam maupun nasional,  oleh sebab itu para remaja Muslim tak perlu merayakannya.
“Tidak perlu ada hari kasih sayang tertentu. Kita anjurkan kepada remaja putra dan remaja putra tidak perlu merayakan Valentine’s Day. Itu bukan hari raya agama kita juga bukan hari raya nasional,” tegasnya.
Selain itu, ia mengimbau kepada para orang tua untuk mengawasi putra-putrinya agar tidak ikut-ikutan merayakan hari Valentine.
“Bagi keluarga di rumah, baik ayah dan ibu para remaja putra dan putri itu untuk mengawasi putra putrinya supaya jangan sampai anak-anaknya ikut dalam Valentine’s Day. Jadi hari kasih sayang itu jangan dijatuhkan pada hari tertentu saja,” tandasnya. [Ahmed Widad]   

JAKARTA  - Densus 88 telah melakukan pelanggaran HAM berat, tidak cukup hanya dibubarkan. Tetapi, petinggi-petingginya harus diseret ke Pengadilan. Kalau orang lain tidak boleh membunuh tanpa alasan jelas, mengapa Densus 88 dapat membunuh dengan alasan yang tidak jelas.
Demikian itu dikatakan Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ismail Yusanto dalam  talkshow Halqoh Islam dan Peradaban (HIP) Edisi 45, bertema bubarkan Densus 88 ?!, Rabu (13/2), di Aula Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta.

“Jika dibiarkan, itu kan tidak tepat namanya, tidak ada politik before the law, persamaan dihadapan hukum,” ungkapnya menanggapi aksi penembakan brutal Densus 88 terhadap kaum Muslimin..
Ismail menyatakan ada dua kepentingan yang membuat pemerintah Indonesia terus memelihara  isu terorisme.

Pertama, ingin menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia masih konsern terhadap program yang dicetuskan Amerika yakni perang global memerangi terorisme.Meski di Amerika sendiri relevansinya sudah dipertanyakan,” jelasnya.
Kedua, lanjutnya, ada kepentingan yang lebih sektoral, Kepentingan institusi, atau lebih personal lagi, ada kepentingan person-person di Densus 88 untuk memelihara lembaganya. “Karena di situ ada proyek, di situ ada dana, di situ ada macam-macam,” tudingnya.
Ismail mengatakan, publik tahu bahwa anggaran buat Densus 88 itu terus naik dan harus ada pertanggungjawabannya. Terakhir 300 atau 400 milyar Densus dapatkan dari APBN. Nah, ini kan harus ada pertanggungjawabnnya, harus ada relevansinya. Harus ada kerjaannya.
“Di situlah Densus 88 memelihara isu terorisme, dari cerita kawan yang ditangkap Densus 88. Densus itu menyusup-nyusupkan orang-orangnya dan mengaitkan target dengan orang itu agar dipersepsikan target itu sebagai teroris.”
Lebih dari itu, Ismail menyatakan kaum Muslim harus memikirkan secara serius masalah Densus 88. Karena bila dibiarkan, umat Islam akan terus jadi korban Densus 88.
“Ini luar biasa, kalau sekedar salah tangkap, masih bisa dibebaskan, kalau salah tembak? Tidak sedikitkan yang salah tembak, apakah Densus bisa menghidupkannya lagi?” tanyanya retoris.
Ia memaparkan beberapa kedzaliman Densus 88. Salah satu adik korban salah tangkap di Bima bercerita pada Ismail bahwa kakaknya itu orang biasa-biasa saja.
“Kalau mau disebut radikal, radikalan dia daripada kakaknya, tetapi kakaknya ditangkap dengan proses yang luar biasa ditayangkan televisi. Densusnya pakai senjata lengkap. Padahal orang itu biasa-biasa saja. Tidak melakukan apa-apa. densus 88 sudah ngaku keliru. Dan melepaskannya dengan memberi uang Rp 500 ribu. Ditolak sama keluarganya. Kenapa? Karena orang ini sudah bonyok tidak karu-karuan. Ibunya stres memikirkan anaknya ini hingga struk sampai sekarang,” beber Ismail.
Selain kasus salah tangkap di atas, Ismail pun menceritakan fakta salah tembak di Bima yang didapatnya dari Pembina TPM Achmad Michdan.
“Ada yang ditembak tapi tidak tahu namanya. Suatu saat, Densus 88 baru mencari nama orang yang ditembaknya itu. Cari tahunya ke mana? kepada keluarganya. Kata keluarganya, jangan kasih tahu, biar tahu rasa dia.”
Menurut Ismail, Densus benar-benar dzalim. Sudah nembak, tidak tahu siapa namanya yang ditembak itu. “Kalau salah tangkap masih mending bisa dilepaskan, kalau salah tembak seperti ini bagaimana, apakah Densus bisa menghidupkan?” ungkapnya (bilal/arrahmah.com)

Sebuah penelitian yang dilakukan Pew Forum on Religion & Public Life menyebutkan tentang pertumbuhan agama di Amerika Serikat. Hasilnya, penganut Islam meningkat setiap tahunnya sebesar 2.6 juta. Umat Kristen Protestan malah sebaliknya, populasinya menjadi 48 persen saja.
Untuk pertama kalinya di Amerika jumlah penganut Kristen Protestan tidak lagi menjadi mayoritas. Selain meningkatnya pertumbuhan penganut Islam, hal ini juga terjadi lantaran meningkatnya penganut atheis. Penelitian itu menyebutkan jumlah penganut atheis meningkat lima persen dalam lima tahun terakhir. Survei ini dilakukan sepanjang Juni-Juli tahun ini dan melibatkan tiga ribu responden. Ada jgua warga yang masih melakukan ibadah ritual menyebut dirinya kaum spiritual daripada kaum beriman.
Diperkirakan, angka kaum atheis akan meningkat dalam jumlah pemilih pada pemilihan presiden Amerika mendatang. Para pendukung Partai Demokrat yang mengaku atheis bertambah menjadi 24 persen.
Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa Amerika bukan lagi negara yang berpenduduk mayoritas umat Kristen Protestan karena banyaknya orang yang menjadi atheis, kaum spiritual, dan juga beragama Islam.

Jika anda umat Nasrani ingin mengetahui misteri Ibadah Haji dalam Alkitab, ketahuilah, Ibadah haji bukan ritual bangsa pagan seperti yang diinformasikan secara sesat oleh orang-orang yang alergi terhadap Islam. Secara syariat, mula haji dilakukan oleh Nabi Ibrahim as. pada sekitar 2000 tahun SM.Ketika itu, Ibrahim dan putranya, diperintahkan membangun Ka’bah. Ritual ini terjadi pada bulan ke dua belas terdiri dari pejalanan ke Mekkah, melakukan beberapa ritual yang berpuncak pada ritual korban dan mencukur rambut.
ALHAJJ 26. Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): “Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku’ dan sujud.
27. Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus[984] yang datang dari segenap penjuru yang jauh,
Hakikat haji , dalam TAURAT bahasa IBRANI atau Pentatech Perjanjian Lama ALKITAB adalah HAGG yang berarti FESTIVAL TAHUNAN, adalah perjalanan ruhani dan jasmani seorang hamba menuju BAIT SUCI.
“Syalosy regalim to-HAG liy ha-syanah” = “Tiga kali setahun haruslah engkau mengadakan hagg (haji) bagiKu” (Keluaran 23: 14)
Kata Ibrani חג – HAG, (hari raya/ perayaan/ festival) paralel dengan kata Arab “Hajj (الحجّ)”, haji.
Dalam terjemahan kamus HAGG adalah: perjalanan jauh seseorang ke sebuah tempat istimewa dimana untuk menunjukkan rasa hormat (kepada Sang Pencipta).
HAgg atau Pilgrimage yakni a journey to a place which is considered special, and which you visit to show your respect. (Cambridge dictionary)
Ia bermakna keharusan bagi setiap manusia yang ingin kembali kepada Tuhan dalam keadaan suci hingga berakhir dengan perjumpaan dengan Tuhan. MENGAPA dalam ISLAM harus berhaji?
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Islam didirikan atas lima hal; Penyaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad sebagai utusan Allah, melaksanakan shalat, membayar zakat, haji ke Baitullah dan puasa Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar).
Surat dalam Alquran: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah” (QS Ali ‘Imran: 97).
Salah satu makna terbesar yang terkandung dalam pelaksanaan ibadah haji adalah tentang persatuan dan kesatuan umat.Ajaran ini tercermin sejak orang yang melaksanakan ibadah haji memasuki miqat. Di sini mereka harus berganti pakaian karena pakaian melambangkan pola, status dan perbedaan-perbedaan tertentu. Pakaian menciptakan “batas” palsu yang tidak jarang menyebabkan “perpecahan” di antara manusia. Selanjutnya dari perpecahan itu timbul konsep “aku”, bukan “kami atau kita”, sehingga yang menonjol adalah kelompokku, kedudukanku, golonganku, sukuku, bangsaku dan sebagainya yang mengakibatkan munculnya sikap individualisme. Mulai dari miqat mereka mengenakan pakaian yang sama yaitu kain kafan pembungkus mayat yang terdiri dari dua helai kain putih yang sederhana. Semua memakai pakaian seperti ini. Tidak ada bedanya antara yang kaya dan yang miskin, yang terhormat dan orang kebanyakan, yang berasal dari Barat dan yang berasal dari Timur, mereka memakai pakaian yang sama, berangkat dan akan bertemu pada waktu dan tempat yang sama. Dengan aktivitas yang sama dan menggunakan kalimat yang sama.
“Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, akau penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kekuatan hanyalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu.
Manusia yang tadinya terpecah-pecah dalam berbagai ras, bangsa, kelompok, suku dan keluarga dengan ibadah haji dihimpun oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan berbagai faktor kesamaan agar mereka menjadi satu. Memuji kebesaran Allah dengan konsentrasi yang sama, dimana di tempat asalnya mereka disibukkan dengan masalah masing2, di sana kita seolah me re-charge hati, keyakinan dan kepasrahan terhadap Allah.
Pada masa Nabi Daud, tempat ziarah / kiblat shalat dipindahkan seperti kita ketahui dalam 1 TAWARIKH 15, dengan membawa tabut ke Yerusalem.
15:12 dan berkata kepada mereka: “Hai kamu ini, para kepala suku dari orang Lewi, kuduskanlah dirimu, kamu ini dan saudara-saudara sesukumu, supaya kamu mengangkut tabut TUHAN, Allah Israel, ke tempat yang telah kusiapkan untuk itu.
Dalam khotbah di bukit Yesus AS meramalkan akan berpindahnya tempatZIARAH HAJI dan arah DOA, atau dalam bahasa arab bermakna Shalat, dari Yerusalem ke sebuah tempat lain :
“Kata Yesus AS kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.”
“Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
“Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh(Rohani) dan kebenaran(Realita;Jasmani); sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.” (Yohanes 4:21-23)
Tempat ziarah menjadi subyek kontoversi di masa Yesus AS. Kaum Yahudi meng-klaim tempat itu adalah Yerusalem sedangkan kaum Samaritan meng-klaim gunung yakub sebagai tempat ziarah.
Pertama, Yesus menyebutkan bahwa akan datang suatu masa tempat ziarah bukan lagi Yerusalem atau gunung kaum Samaritan. Kedua, beliau menyebutkan bahwa ziarah akan dilakukan di suatu tempat yang akan dituju oleh orang yang benar-benar akan menyembah Tuhan.
Begitu juga dalam perjanjian lama:
“Tetapi tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu sebagai kediaman-Nya untuk menegakkan nama-Nya di sana, tempat itulah harus kamu cari dan ke sanalah harus kamu pergi.” (Ulangan 12:5)
“maka ke tempat yang dipilih TUHAN, Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah kamu bawa semuanya yang kuperintahkan kepadamu, yakni korban bakaran dan korban sembelihanmu, persembahan persepuluhanmu dan persembahan khususmu dan segala korban nazarmu yang terpilih, yang kamu nazarkan kepada TUHAN.” (Ulangan 12:11)
“Tetapi di tempat yang akan dipilih TUHAN di daerah salah satu sukumu, di sanalah harus kaupersembahkan korban bakaranmu, dan di sanalah harus kaulakukan segala yang kuperintahkan kepadamu.” (Ulangan 12:14)
“Apabila tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, untuk menegakkan nama-Nya di sana, terlalu jauh dari tempatmu, maka engkau boleh menyembelih dari lembu sapimu dan kambing dombamu yang diberikan TUHAN kepadamu, seperti yang kuperintahkan kepadamu, dan memakan dagingnya di tempatmu sesuka hatimu.” (Ulangan 12:21)
Ayat di atas, mirip dengan praktik ritual haji dan penyembelihan HEWAN KURBAN dalam Festival TAHUNAN Iidul Adha atau Lebaran Haji, atau HAGG, dalam ajaran Islam, dimana para jemaah haji di Mekkah akan menyembelih kurban di sana setelah selesai ritual haji, maka bagi yang tidak pergi ziarah, dapat menyembelih hewan kurban dimana saja mereka berada.
Dalam Injil dapat juga kita temui petunjuk yang menyebutkan cara ritual haji seperti yang dilakukan umat muslim di mekkah, yaitu berwudhu atau bersuci lalu berjalan mengelilingi Ka’bah/rumah (mezbah) Allah:
“Aku membasuh tanganku tanda tak bersalah, lalu berjalan MENGELILINGI Mezbah-Mu, ya TUHAN (Mazmur 26:6)
dalam BBE lebih jelas = “I will make my hands clean from sin; so will I go round your altar, O Lord;” (clean from sin = bersuci, go round = mengelilingi)
Rumah Tuhan yang pertama dicatat dalam Alquran sebagai di Bakkah, nama kuno bagi Mekkah:
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia” (QS 3-96)
Hal ini telah diketahui dalam Mazmur 84:5-7:
“Berbahagialah segala orang yang boleh duduk dalam rumah-Mu serta memuji akan Dikau senantiasa.” (Mazmur 84:5)
“Berbahagialah orang yang kuatnya adalah dalam Engkau, dan hatinya adalah pada jalan raya (ziarah) ke kaabah-Mu”. (Mazmur 84:6)
NIV© (New International Version) Blessed are those whose strength is in you, who have set their hearts on pilgrimage. (dalam versi ini, ayat ini terdapat di ayat 5)
“Apabila mereka itu melalui lembah Baka mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air, bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.” (Mazmur 84:7)
(catatan: terjamahan di atas diterjemahkan dari Injil versi ‘New International Version’ karena berbeda dalam terjemahan bahasa Indonesia dan versi alkitab lainnya selain NIV)
Ringkasnya ziarah dalam Islam pada dasarnya sama dengan ziarah dalam al-kitab. Keduanya merefleksikan waktu, tujuan, praktik dan tempat tempat ziarah yang sama.
Sejak masa awal monotheistic ibrahimik sudah menjadi salah satu syariat yg ada bahkan sebelum islam itu dibawa nabi muhammad saw. ( http://en.wikipedia.org/wiki/Mizrach ) , kiblat orang yahudi itu disebut mizrakh/mizrath, secara jelas digambarkan dalam kitab daniel 6:10 dalam bible. Mereka berkiblat ke Temple of Solomon (Beth HaKadosh/Baitul Maqdis/Bait Suci/), sampai sekarang.
Al Baqarah 143. Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas
(perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh
(pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
Al Baqarah 145. Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan kamupun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebahagian merekapun tidak akan mengikuti kiblat sebahagian yang lain. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu -kalau begitu- termasuk golongan orang-orang yang zalim.
Orang yahudi, gak ikut kiblat org Islam, mereka sholat menghadap Baitul Quds, Orang Nasrani gak punya kiblat melainkan kiblat tubuhnya sendiri jadi BAIT.Adapun okaum MUSLIMIN sholat menghadap Masjidil Haram. Maha Benar Allah dg segala firman-Nya.
“Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah TUHAN bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem”
Beberapa orang Katolik mengartikan ini pusat kekristenan di Vatican. Padahal semua tahu orang katolik ataupun protestan tidak mengenal konsep “arah sembayang” (kiblat). Mungkin akan menimbulkan argumentasi apologetik yg panjang, tapi kalau secara sederhana kita berfikir, Islam adalah keyakinan terakhir dalam mata rantai agama semitik, maka akan tepat perintah perubahan kiblat dg keterangan yg diberikan Nabiullah Yesus itu. Dalam kristen ada yg disebut “ziarah ke tanah suci”, mungkin mereka mengganti haji dengan ini.
dalam tradisi judaistic ada yg disebut “shalosh regalim”, secara textual artinya “tiga hijrah”, salosh = tiga, regalim, bentukan dari kata dasar “le’reghal” yg artinya “hijrah”, jadi plural dg suffix -im.
http://en.wikipedia.org/wiki/Shalosh_regalim.
http://www.jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=125&letter=F&search=regalim#329
The Three Pilgrimage Festivals, known as the Shlosha Regalim (שלושה רגלים), are three major festivals in Judaism — Pesach (Passover),Shavuot (Weeks), and Sukkot (Tabernacles) — when the Israelites living in ancient Israel and Judea would make a pilgrimage to Jerusalem, as commanded by the Torah. In Jerusalem, they would participate in festivities and ritual worship in conjunction with the services of the kohanim (“priests”) at the Temple in Jerusalem. dasarnya Exodus 23:14-17, Exodus 34:18-23, Deuteronomy 16. Sama seperti orang naik haji, mereka datang ke jerusalem dan memberikan korbanot (qurban).
Selidikilah kebenaran dengan bijak, jangan sampai ternyata kamu telah menghina Nabi Allah, naudzubillah min zalik.
Kenapa ada nabi Musa AS dengan Taurat, lalu ada Nabi Isa (Yesus) AS dengan Injil kemudian ada Nabi Muhammad SAW dengan Al-Quran ? :
Matius 5:17 : “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”
Al-Quran surat Ali Imran:3 : “Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur`an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.”
mohon maaf kalau ada salah2 kata, kebenaran milik Allah semata.
mohon maaf atas kemiskinan ilmu saya
terima kasih.

Terry Jones, pemimpin gereja Dove World Outreach Center di Gainesville, Florida, kembali melakukan aksi bakar Quran pada Sabtu (28/4). Aksi ini dilakukannya sebagai bentuk pernyataan protes kepada Iran atas penahanan pendeta Youcef Nadarkhani.
Dalam aksi yang dilakukan di luar gerejanya ini, Jones menyerukan agar Youcef Nadarkhani dibebaskan atau ia akan menggalang gerakan pembakaran Quran dan gambar-gambar Mohammad secara mendunia. Aksi ini diikuti oleh sekitar 20 orang jemaat pendukungnya. Aksi ini kemudian diupload di Youtube. Meskipun baru dua hari bertengger di Youtube dan hanya disaksikan oleh 29.931 pengunjung, namun telah dikomentari sebanyak 787 komentar.
Jones sebelumnya pernah menjadi bahan pemberitaan global karena aksinya membakar Quran pada Maret 2011 lalu. Aksi Jones menimbulkan kemarahan di seluruh dunia, termasuk masyarakat non muslim. Aksinya kala itu memicu kemarahan besar di Afghanistan yang menyebabkan tewasnya 12 orang.
Pemerintah Amerika Serikat sendiri mengecam keras aksi pembakaran ini. Ditegaskan bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai Amerika.
"Kami menganggap perbuatan tersebut tercela. Kami menganggap itu tidak sopan. Ini perbuatan seorang individu dan tidak mencerminkan nilai-nilai rakyat Amerika atau pemerintah AS," ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland kepada para wartawan di Washington, DC, sebagaimana dilansir AFP, Selasa (1/5).
Apa yang dilakukan Terry Jones sepertinya baik karena membela nasib Youcef Nadarkhani, pendeta Iran yang dipenjara karena mempertahakan imannya. Namun sayang, cara yang ditempuh Jones tidak mendatangkan simpatik dan dukungan dari banyak pihak, termasuk saudara seiman yang juga sama-sama memperjuangankan kebebasan Youcef Nadarkhani. Dalam hal ini kita dapat belajar bahwa memperjuangkan kebenaran dengan cara yang salah juga tidak dapat dibenarkan sama sekali.

Jakarta - Begitu luar biasa gencarnya media kristen dan sekuler membuat opini yang sangat destruktif terhadap Islam dan umat Islam. Tujuannya hanya bagaimana membuat phobia dikalangan bangsa Indonesia yang 240 juta penduduknya, dan 85 persen beragama Islam.
Pertama, media kristen dan sekuler, secara konsisten dan terus-menerus mengangkat tentang toleransi dan pluralisme.
Media kristen dan sekuler secara konsisten dan terus menerus memberikan "covered" terhadap kelompok-kelompok yang diberi lebel sebagai moderat. Kelompok moderat itu, mendapatkan pencitraan sebagai kelompok yang sangat toleran dan berpaham inklusif.
Di sisi lain,  media kristen dan sekuler itu, secara konsisten dan terus-menerus menciptakan opini, kelompok-kelompok yang ingin mengupayakan tegaknya nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam, kemudian diberi lebel sebagai militan, fundamentalis, ekstrim, dan tidak toleran.
Kemudian, kelompok yang ingin  menegakkan nilai-nilai Islam itu, diberi sebagai kelompok yang anti toleransi dan eksklusif, dan umat didorong menjadikan kelompok yang ingin menegakkan nilai-nilai Islam itu, bukan hanya eksklusif, tetapi membahayakan keutuhan  NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), serta bhineka tunggal ika.
Langkah berikutnya, melakukan adu-domba antara kelompok moderat dengan kelompok fundementalis yang dianggap ekstrim, secara terbuka.
Adu domba itu, tujuannya hanya satu menghancurkan dan melemahkan pengaruh kelompok-kelompok yang dituduh fundamentalis.
Sehingga, terbentuk opini yang bersifat menyeluruh bahwa Islam fundamentalis dan kelompok militan itu, sangat tidak toleran, dan membahayakan persatuan bangsa, serta keutuhan negara.
Media kristen dan sekuler menghancurkan kalangan Islam dan kelompok yang dituduh fudamentalis itu, menggunakan cara yang sangat sistmatis dan terencana secara rapi. Penghancuran itu dilakukan secara gradual (bertahap), tetapi mempunyai dampak jangka panjang yang sangat serius, terutama terkait dengan kepercayaan umat dan bangsa terhadap nilai-nilai Islam sebagai sistem nilai.
Media kristen dan sekuler itu, menghancurkan Islam dan umat Islam dengan menggunakan : "pikiran", "mulut", dan "tangan", orang Islam sendiri. Tentu, yang paling terkenal, dan paling hafal mereka itu, menggunakan teori atau tehnik, "war by proxy", perang dengan menggunakan tangan orang Islam sendiri, guna menghancurkan umat Islam.
Seperti dalam menggalang opini yang bertujuan menghancurkan kalangan fundamentalis itu, media kristen dan sekuler itu, menggunakan tokoh-tokoh Islam, tokoh-tokoh ormas Islam, tokoh lembaga pendidikan Islam, yang dipandang memeliki legitimasi yang kuat di mata masyarakat. Sehingga masyarakat percaya dan seakan meyakinkan, bahwa tokoh yang menghantam mereka yang dituduh fundamentalis itu, mereka tokoh yang benar dan jujur.
Media kristen dan sekuler itu, mereka menggunakan tokoh yang berasal dari kampus semacam UIN, yang dahuulunya dikenal dengan IAIN, yang berpikiran sekuler.
Tetapi, karena dikalangan awam, banyak tidak tahu, bahwa Universitas semacam UIN itu, sejatinya menjadi gudangnya pemikir-pemikir sekuler, produk pendidikan Barat,  tetapi dikalangan umat masih dipandang memiliki kapasitas, dan legitimasi guna berbicara atas nama Islam, atau menganggap pemikir Islam. Padahal, tidak ada sedikitpun yang mereka sampaikan itu, dapat dikatakan mewakili kepentingan Islam dan umat Islam.
Media kristen dan sekuler dengan sangat pandainya memainkan kartu "cendekiawan muslim", yang diberi covered begitu hebat, seperti Nurcholis Madjid, Muslim Abdurrahman, Abdurrahman Wahid, Syafi'i Maarif, Said Agil Siraj, Bachatiar Effendi, Azzumardy Azzra, Johan Effendi, Utomo Dananjaya, Ahmad Wahib, Abdul Mukti, dan sejumlah tokoh lainnya, yang terang-terangan sudah menelanjangi prinsip Islam sebagai "cendekiawan muslim".
Tokoh-tokoh seperti itu yang banyak pernyataannya dikutip melalui laporan khusus, wawancara, dan berbagai pendapat, yang digunakan sebagai "war by proxy", menggebuki mereka yang dianggap fundamentalis. Tentu, yang paling terkenal sepanjag sejarah Republik ini, pernyataan Nurcholis Madjid, yaitu "Islam Yes, Partai Islam No". Pemikiran Nurcholis Madjid inilah yang sampai sekarang terus bergema.
Pernyataan Nurcholis itu, tak lain, hanyalah menguatkan posisi rezim Orde Baru, yang dipimpin Soeharto di awal pemerintahannya, yang baru tahap konsolidasi. Pernyataan Nurcholis Madjid, yang sangat sekuler itu, sesungguhnya menjadi bagi media kristen dan sekuler, terutama bagi menggebuk para kelompok Islam politik.
Media Kristen dan sekuler itu, menghadapi kalangan fundamentalis, yang sudah masuk dalam "red notice", kelompok-kelompok yang sudah dianggap bagian dari gerakan radikal, yang menggunakan senjata, alias "teroris", maka kelompok media kristen dan sekuler, mereka menggunakan "tokoh-tokoh" yang alumni dari pesantren yang dicap sebagai gudangnya teroris.
Tetapi, tokoh-tokoh yang menjadi alumni pesantren gudangnya toreris itu, sesungguhnya tokoh sudah kehilangan integritas, sudah murtad, dan karena sejatinya mereka itu, orang upahah aparat keamanan, yang digunakan membentuk opini negatif terhadap kelompok-kelompok yang dituduh teroris.
Tentu, sangat memprihatinkan sekali, umat Islam di mana saja, seperti di Solo, Ambon, Poso, yang sudah menjadi korban tindakan semena-mena aparat, tidak ada satupun kalangan tokoh Islam, yang berani mengangkat dan berbicara tentang masalah penzaliman itu. Seakan kalau sudah diberikan lebel teroris itu, sudah sifatnya "given" kalau dibunuh  atau ditembak oleh aparat keamanan.
Maka, sekarang ini yang ada hanyalah tokoh-tokoh Islam yang sudah "koplo" alias "dayus", karena otak mereka sudah dicuci habis oleh media kristen dan sekuler, sampai tak berani lagi mengatakan, "Isyhadu bi anna muslimun".
Mereka tidak berani menyatakan jati dirinya, tidak berani lagi menyatakan dirinya sebagai pejuang penegak Islam. Mereka telah dihinggapi penyakit wahn, di mana mereka telah mengalami "collective fears" (ketakutan massal). Mereka seperti melihat hantu disiang bolong. Sembari mulutnya komat-kamit membuat mantera bagi legitimasi rezim yang zalim itu.
Umumnya, tokoh-tokoh Islam itu perutnya sudah kenyang, tak berani lagi melawan kemungkaran, dan terlalu banyak menikmati yang haram dan subhat, dan bergelimang dengan kehidupan duniawi. Maka Allah Azza Wa Jalla mencabut dari dada mereka sifat sajaah, dan yang ada hanya sikap yang menjad pembebek.Wallahu'alam.

Seorang informan untuk unit intelijen Departemen Kepolisian New York (NYPD) telah diperintahkan untuk mengumpan Muslim.  Ia menjalani kehidupan ganda, memotret Masjid dan mengumpulkan nama-nama orang yang tidak bersalah yang menghadiri kelompok belajar Islam, menurut pengakuannya kepada AP.
Shamiur Rahman (19), seorang Amerika-Bangladesh yang kini mengecam sendiri tindakannya sebagai seorang informan, mengatakan, polisi menyuruhnya untuk menjalankan strategi yang disebut "membentuk dan menangkap".  Dia mengatakan melibatkan percakapan mengenai Jihad, kemudian menangkap respon yang akan dikirim ke NYPD.  Untuk pekerjaannya, ia mendapatkan 1.000 USD setiap bulannya dan surat berkelakuan baik dari polisi setelah serangkaian penangkapan ganja kecil.
"Kami membutuhkan Anda untuk berpura-pura menjadi salah satu dari mereka," ujar Rahman yang menambahkan bahwa polisi mengatakan "ini teater jalanan".
Rahman mengatakan ia yakin kini pekerjaannya sebagai informan melawan Muslim di New York telah merugikan konstitusi.  Setelah ia menungkapkan kepada teman-temannya mengenai pekerjaannyauntuk polisi-dan setelah ia mengatakan kepada polisi bahwa ia telah dikontak oleh AP-ia tidak lagi menerima pesan teks dari atasan NYPD nya, "steve" dan nomer teleponnya telah tidak aktif.
Rahman menunjukkan bagaimana NYPD melepaskan informan di lingkungan Muslim, sering tanpa target tertentu atau yang dicurigai melakukan kriminal.  Apa yang dikatakan Rahman merupakan taktik NYPD yang sering dibantah oleh NYPD sendiri.
AP menguatkan pengakuan Rahman melalui catatan penangkapan dan pesan teks berminggu-minggu antara Rahman dengan handler polisinya.  AP juga meninjau foto-foto Rahman yang dikirim ke polisi.  Teman-temannya mengonfirmasi Rahman berada di acara-acara tertentu ketika mereka juga berada di sana, dan mantan pejabat NYPD mengatakan walaupun tidak mengenal Rahman secara pribadi, taktik yang ia gambarkan digunakan oleh informan.
Informan seperti Rahman merupakan komponen utama dari program NYPD untuk memonitor lingkungan Muslim sejak tahun 2001.  Pejabat polisi telah memata-matai pebisnis Muslim, meletakkan kamera video di Masjid-masjid dan mengumpulkan plat nomer Jamaah Masjid.  
Informan yang disebar di Masjid yang secara formal disebut "crawler Masjid", memberitahu polisi apa yang dikatakan oleh imam Masjid dalam setiap khubah mereka dan memberikan polisi daftar peserta yang hadir, bahkan ketika tidak ada bukti bahwa mereka telah melakukan kejahatan.  Program ini dibangun dengan bantuan dari CIA.
Polisi merekrut Rahman pada akhir Januari setelah penangkapan ketiga atas tuduhan pelanggaran narkoba, di mana diyakini Rahman memiliki konsekuensi hukum serius.  Seorang petugas berpakaian preman mendekatinya di penjara Queens dan bertanya apakah dia ingin mengubah hidupnya.
Bulan berikutnya, Rahman mengatakan, ia berada dalam daftar gaji NYPD.
Juru bicara NYPD, Paul Browne tidak mau berkomentar mengenai hal ini.  Dia membantah NYPD menyebar mata-mata.
Dalam sebuah wawancara pada 15 Oktober lalu dengan AP, Rahman mengatakan ia menerima sedikit pelatihan dan memata-matai apapun dan siapapun.  Ia mengambil gambar di dalam Masjid yang ia kunjungi dan menguping apa yang dikatakan imam.
Rahman mengatakan, dia berpikir dirinya melakukan pekerjaan penting untuk melindungi New York dan menganggap dirinya pahlawan.
Salah satu tugas pertamanya adalah memata-matai kuliah di Asosiasi Mahasiswa Muslim di John Jay College di Manhattan.  Pembicara adalah Ali Abdul Karim, pemimpin keamanan di Masjid At-Taqwa di Brooklyn.  NYPD telah memperhatikan Karim selama bertahun-tahun dan siap menyusup ke dalam Masid.
Rahman juga diperintahkan untuk memantau kelompok mahasiswa itu sendiri, meskipun ia tidak diberitahu untuk menargetkan seseorang secara khusus.  Steve mengatakan kepadanya untuk mengambil gambar orang-orang yang menghadiri acara itu, menentukan siapa pemilik asosiasi dan mengidentifikasi kepemimpinannya.
Pada 23 Februari, Rahman menghadiri acara dimana Karim yang mengisinya dan mendengarkan dengan baik, dia siap untuk menangkap apa yang disebut "kejanggalan dalam pembicaraan".  NYPD mengatakan setiap kata seperti "Jihad" atau "revolusi" perlu dilaporkan.
Talha Shahbaz, wakil presiden kelompok mahasiswa, bertemu dengan Rahman dalam acara tersebut.  Saat Karim menyelesaikan pembicaraannya mengenai warisan Malcolm X, Rahman mengatakan kepada Shahbaz bahwa ia ingin tahu lebih banyak mengenai kelompok mahasiswa.  Mereka ternyata menghadiri sekolah tinggi yang sama di Qeens.
Rahman mengatakan dia ingin mengubah hidupnya dan berhenti menggunakan narkoba, dan mengatakan ia percaya Islam bisa memberikan tujuan dalam hidup.
Pada hari-hari berikutnya, Rahman berteman dengannya di Facebook dan saling bertukar nomer telepon.  Shahbaz, seorang warga Pakistan yang datang ke Amerika tiga tahun lalu, memperkenalkan Rahman dengan Muslim lainnya.
"Dia mengatakan kepada kami bagaimana ia mencintai Islam dan mengubah hidupnya," ujar Asad Dandia yang juga menjadi teman Rahman.
Diam-diam, Rahman mengumpulkan informasi mengenai rincian kehidupan mereka, mengambil gambar mereka ketika makan di restoran, mencatat plat nomer mereka atas perintah dari NYPD.
Sesuai instruksi NYPD, ia pergi ke acara-acara lain di John Jay, termasuk ketika siraj Wahhaj berbicara pada bulan Mei.  Wahhaj (62), adalah tokoh menonjol, seorang imam New York yang telah menarik perhatian otoritas selama bertahun-tahun.  Jaksa menyertakan namanya dalam tiga setengah halaman daftar nama yang dikatakan "diduga sebagai co-konspirator" dalam pemboman WTC di tahun 1993, meskipun ia tidak pernah dituntut.  Pada tahun 2004, NYPD menempatkan Wahhaj dalam daftar pengawasan "terorisme" internal dan mencatat bahwa ideologinya cukup radikal dan anti-Amerika.
Malam itu di John Jay, seorang teman mengambil foto Wahhaj dengan Rahman yang tersenyum.Rahman mengatakan ia terus mengawasi kelompok mahasiswa dan menggunakan Shahbaz dan teman-temannya untuk memudahkan perjalanan ke cara yang diselenggarakan oleh Islamic Circle of North Amerika dan Muslim American Society.  Konvensi tahunan masyarakat di Hartford, Conn, menarik sejumlah besar Muslim dan banyak menarik perhatian NYPD.  Menurut dokumen yang diperoleh AP, NYPD mengirim tiga informan pada tahun 2008 dalam acara ini.Rahman diberitahu untuk memata-matai dan mengumpulkan setiap informasi.  Shahbaz membiayai biaya perjalanan Rahman.
Rahman yang lahin di Queens, mengatakan ia tidak pernah menyaksikan kegiatan kriminal atau melihat orang melakukan sesuatu yang salah.
Dia kadang sengaja salah menafsirkan apa yang dikatakan orang.  Misalnya, Rahman mengatakan ia meminta pendapat orang, apa yang mereka pikir mengenai serangan terhadap Konsulat AS di Libya.  Itu mudah untuk mengambil pernyataan diluar konteks, ujarnya.  Ia mengatakan hanya ingin menyenangkan hati handlernya di NYPD.
"Aku sedang berusaha untuk mendapatkan uang," ujar Rahman.  "Aku sedang bermain sebuah permainan."
Rahman mengatakan polisi tidak pernah membahas kegiatan orang-orang yang ditugaskan untuk dimata-matai.  Dia mengatakan, polisi pernah berkata kepadanya sekali, "kami tidak berpikir mereka sedang melakukan sesuatu yang saah, kami hanya perlu memastikan."
Suatu hari, pada 16 September, ia bangun pagi-pagi untuk menghadiri acara di Masjid Al Farooq di Brooklyn, mengambil gambar imam dan daftar orang yang hadir.  Dia juga memberikan nomer ponsel mereka kepada NYPD.  Malam harinya ia memata-matai orang di Masjid Al Ansar, juga di Brooklyn.
Rahman akhirnya memata-matai teman-temannya, mencatat bahwa mereka kadang mengirimkan makanan kepada keluarga Muslim yang membutuhkan.  Dia mengatakan ia pernah diidentifikasioleh informan NYPD lainnya.
Ia mengambil 200 USD dari NYPD lainnya dan mengatakan kepada mereka bahwa ia selesai sebagai informan.  Ia mengatakan NYPD menawarkan uang lebih banyak, namun ia menolaknya.  
Ia mengatakan kepada teman-temannya di Facebook pada awal Oktober bahwa ia merupakan mata-mata polisi namun ia telah berhenti.
Ia juga memperdagangkap pesannya dengan Shahbaz di Facebook, mengakui bahwa ia memata-matai mahasiswa di John Jay.
"Saya adalah seorang informan untuk NYPD, untuk sementara waktu, menyelidiki terorisme," tulisnya pada 2 Oktober.  Dia mengatakan bahwa dia tidak lagi berpikir apa yang dijalankannya adalah sesuatu yang benar.  Mungkin ia telah memburu "teroris", "tapi aku ragu".
Shahbaz mengatakan telah memaafkan Rahman.
"Aku benci, telah menggunakan orang lain untuk menghasilkan uang," ujar Rahman.  "Aku membuat kesalahan".

Pergi menunaikan ibadah Haji memang hal yang di wajibkan bagi umat Islam yang mampu. Segala rintangan apapun bisa dikalahkan jika niat telah menggebu demi panggilan Allah Swt tersebut. Hal ini dibuktikan Hadzic, seorang pria dari Bosnia. Uang yang ia miliki hanya 200 Euro, namun tak menghalangi niatnya untuk menunaikan ibadah Haji.


www.belantaraindonesia.org

Saya ingin beribadah haji tapi saya tidak memiliki cukup uang, saya hanya membawa 200 euro untuk berjalan menuju Saudi Arabia," ungkapnya seperti dilansir Emirates. Jadi dengan tekad kuat, Hadzic memulai perjalanan dari kampung halamannya Banovici, di utara Bosnia pada bulan Desember.

www.belantaraindonesia.org

Ia berjalan sepanjang lebih dari 5.900 km dari Bosnia menuju Mekkah. Dalam sehari ia menuturkan mampu menemuh 12 sampai 20 mil. Turki, Yordania dan Suriah adalah beberapa negara yang berhasil disinggahi sebelum memasuki Arab Saudi.

Hadzic hanya berbekal tas punggung berisi Al-quran dan uang 200 euro. Selama perjalanan ia tidur di Masjid, sekolah, dan tempat - tempat lain, termasuk rumah - rumah warga sekitar yang berniat menolongnya.

www.belantaraindonesia.org

Berjalan sepanjang Asia tengah menuju Arab harus menempuh daerah penuh binatang liar dan gejolak perang. Nyatanya hal ini tak menyurutkan langkah Hadzic.

www.belantaraindonesia.org
www.belantaraindonesia.org

Mengapa harus takut, Allah selalu bersama saya," ungkapnya penuh yakin. Dan memang benar, kini Hadzic sudah berada di Mekkah bersama jutaan umat lainnya siap menjawab seruan Allah SWT, "Labbaik Allahumma Labbaik. Labbaik, La Shareek Laka, Labbaik. Innal Hamdah, Wan Nematah, Laka wal Mulk, La Shareek Laka Labbaik."

www.belantaraindonesia.org

Ka'bah merupakan kiblat Shalat bagi seluruh umat Muslim sedunia. Lokasi Ka'bah berada di dalam wilayah Masjidil Haram yang terletak di kota Makkah, Arab Saudi. Musim Haji setiap tahunnya di sini akan terasa dengan datangnya ribuan kaum Muslim dari berbagai penjuru dunia, disamping juga melaksanakan Umrah maupun berziarah ke sejumlah lokasi bersejarah disana.

Dalam Ka'bah tidak terdapat benda apapun. Meskipun demikian, Ka'bah memiliki arti yang sangat penting bagi umat Muslim. Berdasarkan sebuah riwayat, Ka'bah merupakan bangunan pertama yang diciptakan sejak penciptaan Bumi.

Ka'bah memiliki rahasia tersembunyi, bahkan tempat - tempat sekitar Ka'bah termasuk depan pintu Multazam merupakan tempat mustajab untuk berdoa.

Namun, tahukah Anda jika ternyata ada banyak fakta unik di balik kesucian bangunan Ka'bah? Sedikitnya ada 5 fakta unik tentang Ka'bah.

1. Ka'bah mengeluarkan sinar radiasi
Planet bumi mengeluarkan semacam radiasi, yang kemudian diketahui sebagai medan magnet. Penemuan ini sempat mengguncang National Aeronautics and Space Administration ( NASA ), badan antariksa Amerika Serikat, dan temuan ini sempat dipublikasikan melalui internet. Namun entah mengapa, setelah 21 hari tayang, website yang mempublikasikan temuan itu hilang dari dunia maya.

www.belantaraindonesia.org

Namun demikian, keberadaan radiasi itu tetap diteliti, dan akhirnya diketahui kalau radiasi tersebut berpusat di kota Makkah, tempat di mana Ka'bah berada. Yang lebih mengejutkan, radiasi tersebut ternyata bersifat infinite ( tidak berujung ). Hal ini terbuktikan ketika para astronot mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih tetap terlihat. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka'bah di planet bumi dengan Ka'bah di alam akhirat.

2. Zero Magnetism Area
Di tengah - tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila seseorang mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

www.belantaraindonesia.org

Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Makkah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu, ketika mengelilingi Ka’ah, maka seakan - akan fisik para jamaah haji seperti di-charge ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

3. Tekanan Gravitasi Tinggi
Ka'bah dan sekitarnya merupakan sebuah area dengan gaya gravitasi yang tinggi. Ini menyebabkan satelit, frekuensi radio ataupun peralatan teknologi lainnya tidak dapat mengetahui isi di dalam Ka'bah. Selain itu, tekanan gravitasi tinggi juga menyebabkan kadar garam dan aliran sungai bawah tanah tinggi. Inilah yang menyebabkan Shalat di Masjidil Haram tidak akan terasa panas meskipun tanpa atap di atasnya.


Tekanan gravitasi yang tinggi memberikan kesan langsung kepada sistem imun tubuh untuk bertindak sebagai pertahanan dari segala macam penyakit.

4. Tempat ibadah tertua
Pembangunan Ka'bah telah dilakukan sejak zaman Nabi Adam AS. Ada pula sumber yang menyebutkan, Ka'bah telah dibangun semenjak 2000 tahun sebelum Nabi Adam diturunkan. Pembangunannya pun memerlukan waktu yang lama karena dilakukan dari masa ke masa.

www.belantaraindonesia.org

Menurut sebagian riwayat, Ka'bah sudah ada sebelum Nabi Adam AS diturunkan ke bumi, karena sudah dipergunakan oleh para malaikat untuk tawwaf dan ibadah. Ketika Adam dan Hawa terusir dari Taman Surga, mereka diturunkan ke muka bumi, diantar oleh malaikat Jibril. Peristiwa ini jatuh pada tanggal 10 Muharam.

5. Ka'bah memancarkan energi positif
Ka'bah dijadikan sebagai kiblat oleh orang yang Shalat di seluruh dunia, karena orang shalat di seluruh dunia memancarkan energi positif apalagi semua berkiblat kepada Ka'bah. Jadi dapat Anda bayangkan energi positif yang terpusat di Ka'bah, dan juga menjadi pusat gerakan shalat sepanjang waktu karena diketahui waktu salat mengikuti pergerakan Matahari.

www.belantaraindonesia.org

Itu artinya, setiap waktu sesuai gerakan Matahari selalu ada orang yang sedang shalat. Jika sekarang seseorang di sini melakukan shalat Dhuhur, demikian pula wilayah yang lebih barat akan memasuki waktu Dhuhur dan seterusnya atau dalam waktu yang bersamaan orang Indonesia shalat Dhuhur orang yang lebih timur melakukan shalat Ashar demikian seterusnya.

Memandang Ka'bah dengan ikhlas akan mendatangkan ketenangan jiwa. Aturan untuk tidak mengenakan topi atau kepala saat beribadah haji juga memiliki banyak manfaat. Rambut yang ada di tubuh manusia dapat berfungsi sebagai antena untuk menerima energi positif yang dipancarkan Ka'bah.

SAAT-SAAT Hari Raya Qurban (Idul Adha), para penginjil getol menyerang syariat qurban. Seorang penginjil yang mengaku bernama Kalangi menulis artikel berjudul “Syariat Qurban Di Hari Raya Haji, Kini Perlu Dipertanyakan Muslim” di website http://www.###ring-islam.org.
Kalangi menuding umat Islam salah kaprah merayakan hari Idul Qurban karena konsep qurban dalam Al-Qur'an tidak jelas, sedangkan konsep Alkitab (Bibel) sangat jelas dan rasional. Demikian kutipannya:
“Adakah dikatakan di dalam Alkitab dan Al-Qur’an bahwa Ismael itu anak pengorbanan? Banyak Muslim belum tahu, bahwa jawabannya adalah tidak ada! Alkitab menegaskan anak itu adalah Ishak, Ishak, dan tak lain daripada Ishak! Sebaliknya Qur’an ragu-ragu, dan hanya berkata dalam kekaburan bahwa anak itu adalah “anak” Ibrahim. Kisah Ishak sebagai anak-pengorbanan telah tertulis di Kitab Taurat 2600 tahun sebelum Muhammad dilahirkan. Semua nabi-nabi Tuhan tahu bahwa Ishak itulah anak-yang ingin dikurbankan, tak ada ceritanya sama sekali tentang Ismail yang “punah” dari sejarah.”
Kemudian Penginjil Kalangi mengutip Al-Qur'an surat Ash-Shaffat 100-109 yang menjelaskan asal-usul qurban. Menurut Kalangi, ayat-ayat Al-Qur'an tersebut sama sekali tidak menyebutkan bahwa anak Nabi Ibrahim yang akan dikurbankan adalah Ismail, demikian kutipannya: 
“Apa yang dapat Anda lihat? Benar, tak ada muncul nama “Ismail” di situ sebagai anak sembelihan. Kosong! Dan di manapun di Qur’an, nama anak-pengurbanan itu dikosongkan oleh Muhammad. Yang ada disebut cuma “sang anak”. Tentu hal semacam ini bukan hal yang kebetulan, melainkan dengan sengaja atau terpaksa.”
Kesimpulan Penginjil Kalangi itu seratus persen salah, akibat mengutip Al-Qur'an surat Ash-Shaffat tak utuh, hanya sampai ayat ke-109. Seharusnya, jika mengkaji secara benar dan fair, dia harus mengutip utuh hingga ayat 112.
Bila dibaca utuh ayat 100-112, terutama dengan pemahaman kaidah bahasa yang benar, maka akan terasa betapa indahnya sastra Al-Qur'an dalam mengisahkan keteguhan Nabiyullah Ibrahim dan putranya Nabi Ismail. Keteguhan iman dua orang nabi ayah dan anak yang diabadikan dalam syariat Idul Qurban.
Bacalah dengan teliti ayat 99-111, dikisahkan tentang tahapan ujian Allah kepada Ibrahim untuk menyembelih anak kandung yang shalih. Singkat kata, karena keikhlasan, kesabaran dan kepatuhan Ibrahim kepada Allah sudah teruji, maka ketika hendak disembelih, Allah menggantikannya dengan seekor sembelihan (kambing) yang besar (bi dzibhin ‘adhim).
Memang, dalam kisah penyembelihan itu sama sekali tidak disebutkan secara tekstual siapa nama anak shalih yang hendak dikurbankan Nabi Ibrahim. Tapi jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa anak yang disembelih itu bukan Nabi Ismail. Semakin keliru pula kesimpulan Penginjil Kalangi bila dari ayat-ayat ini disimpulkan bahwa anak Ibrahim yang hendak dikurbankan adalah Ishaq. Bukankah dalam ayat-ayat tersebut juga tidak terdapat nama Ishaq?
Setelah membaca ayat 100-111 yang mengisahkan kronologis pengurbanan, teruskan membaca hingga ayat 112. Setelah proses pengorbanan selesai dilakukan Nabi Ibrahim, surat Ash-Shaffat 112 memberitakan kelahiran Nabi Ishaq.
“Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran Ishaq seorang Nabi yang termasuk orang-orang yang saleh” (Qs As-Shaffat 112).
Jika Nabi Ishaq lahir setelah terjadinya peristiwa penyembelihan, maka dapat disimpulkan secara otomatis anak shalih yang hendak dikurbankan Ibrahim itu pastilah Nabi Ismail. Mustahil Nabi Ibrahim mengorbankan Ishaq, karena saat prosesi qurban dilakukan, Ishaq belum lahir.
Kesimpulan ini semakin jelas bila dibaca dalam nas Al-Qur’an dalam bahasa aslinya: “wa basy-syarnaahu bi ishaaqa nabiyyan minas-shalihin.” Huruf “wawu” dalam kata “wa basy-syarnaahu” (Dan Kami beri dia kabar gembira), dalam ilmu nahwu disebut wawu ‘athaf littartiibi bil-ittishaal, yaitu huruf wawu penghubung (conjunction) antara dua kalimat yang menunjukkan urutan kronologis dua peristiwa yang terjadi secara berurutan.
Sebuah hadits riwayat dari Al-Hakim dalam Al-Manaqib meneguhkan kesimpulan ini. Rasulullah SAW bersabda: “Aku adalah keturunan dari dua orang bapak yang hampir disembelih” (ana ibnu adz-dzabiihain).
Dalam silsilah Rasulullah, dua orang yang hampir disembelih itu antara lain: pertama, Nabi Ismail yang hampir disembelih ayahandanya, Nabi Ibrahim. Kedua, Abdullah, ayahanda Nabi yang hampir disembelih karena adar jahiliyah.
Disebutkan dalam sejarah bahwa Abdul Muthalib, kakek Rasulullah, pernah bernazar kalau diberi karunia 10 anak laki-laki maka akan menyembelih satu sebagai qurban. Lalu jatuhlah undian kepada Abdullah, ayah Rasulullah. Mendengar itu kaum Quraisy melarangnya agar tidak diikuti generasi setelah mereka, akhirnya Abdul Muthalib sepakat untuk menebusnya dengan 100 ekor onta.
Karena dua kisah inilah, maka suatu hari seorang Baduy memanggil Rasulullah SAW, “Hai anak dua orang sembelihan” beliau hanya tersenyum. Dua orang sembelihan itu adalah Ismail dan Abdullah bin Abdul Muthalib.


KISAH QURBAN DALAM BIBEL TERBALIK-BALIK

Setelah puas menghina Al-Qur'an salah kaprah dan tidak jelas dalam kisah Qurban, Penginjil Kalangi memuji-muji Bibel sebagai kitab yang rasional dalam kisah qurban. Menurutnya, Bibel secara tegas, jelas dan tidak ragu-ragu menyatakan dalam Kitab Kejadian 22:1-19 bahwa anak Abraham (Ibrahim) yang hendak dikurbankan adalah Ishak, bukan Ismael. Kalangi menulis:
“Kita telah menyaksikan di atas betapa buruk dan rancunya ‘wahyu’  Allah SWT (Al-Qur'an, pen.) ketika Ia harus mewahyu-ulang apa-apa yang telah diturunkan dengan segenap otoritas kedalam Taurat Musa, seperti yang termaktub dalam Alkitab 2600 tahun sebelumnya.
Simaklah Kitab Kejadian 22: 1-19. Tampak betapa lancar, utuh, logis dan penuh otoritasnya pasal tersebut  sebagai buah Firman, ketimbang ayat-ayat Quran yang berantakan dalam kisah “korban sembelihan.”
Baiklah, mari kita baca ayat-ayat Bibel tersebut dibaca dengan teliti. Pada ayat 22:2 tertulis sebagai berikut:
“Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” (Kejadian 22:2).
Atas dasar ayat inilah umat Kristen mengklaim bahwa anak yang hendak dikorbankan Abraham adalah Ishak, bukan Ismael. Benarkah kesimpulan ini? Mari kita kritisi!
Nama Ishak dalam Kejadian 22:2 yang disebut sebagai “anak tunggal Abraham” itu patut dipertanyakan. Karena fakta-fakta dalam Bibel menyebutkan bahwa Ismael dalam Alkitab berusia lebih tua 14 tahun dibandingkan adiknya, Ishak. Karena Ismael dilahirkan ketika Abraham berusia 86 tahun (Kej 16:16) dan Ishak dilahirkan ketika Abraham berusia 100 tahun (Kej 21:5).
Secara otomatis, Ismael pernah jadi anak tunggal Abraham selama 14 tahun. Sedangkan Ishak tidak pernah jadi anak tunggal Abraham, karena sampai akhir hayat Abraham, Ismael dan Ishak sama-sama masih hidup. Buktinya, mereka berdua bersama-sama menguburkan Abraham ke pemakamannya di gua Makhpela di padang Efron bin Zohar (Kej. 25:9).
Jika faktanya Ismael pernah jadi anak tunggal Abraham selama 14 tahun, sedangkan Ishak tidak pernah menjadi anak tunggal Abraham, kenapa ada ayat yang menyebut Ishak sebagai anak tunggal Abraham?
Jika Penginjil Kalangi ingin memaksakan pendapatnya bahwa anak tunggal Abraham yang hendak dikurbankan adalah Ishak, maka Bibel harus direvisi. Nama Ismail dalam Kej 16:16 harus diganti menjadi Ishak, kemudian nama Ishak dalam Kej 25:9 harus diganti dengan Ismael.
Jika Penginjil Kalangi ingin memaksakan pendapatnya bahwa anak tunggal Abraham yang hendak dikurbankan adalah Ishak, maka Bibel harus direvisi. Nama Ismail dalam Kej 16:16 harus diganti menjadi Ishak, kemudian nama Ishak dalam Kej 25:9 harus diganti dengan Ismael. Dengan demikian, tepatlah sebutan bahwa Ismael adalah “anak tunggal Abraham.” Tentunya, harus diikuti dengan revisi banyak ayat menyangkut tukar guling nama Ismael dan Ishak.
Untuk menutupi kekeliruan ayat tersebut, Kalangi ngotot menyatakan Ishak sebagai anak tunggal Abraham karena Ismael bukan anak sah Abraham, tapi anak rekayasa. Kalangi menulis sbb:
“Di mata Tuhan, Ia sendiri malahan menetapkan Ishak  sebagai anak tunggal, artinya satu-satunya anak Abraham yang sejati!... Maka di hadapan Allah, Ismail bukanlah betul-betul keturunan Abraham yang hakiki, melainkan seorang “anak-rekayasa” kedagingan hasil akal-akalan Sara.”
Pernyataan ini justru menambah ruwet masalah teologi kristiani. Soal status anak tunggal belum selesai, malah ditambah dengan masalah baru tuduhan keji terhadap Siti Sarah sebagai wanita licik yang pandai main rekayasa dan akal-akalan. Secara tidak langsung pernyataan itu juga melecehkan Abraham sebagai suami tidak cerdas yang mudah diakal-akali istrinya.
Berdasarkan Bibel sendiri, tidak benar tuduhan penginjil bahwa Ismael adalah anak rekayasa yang tidak sah sebagai anak tunggal Abraham. Kitab Kejadian 16:1-4 mengakui bahwa Ismael lahir dari pernikahan resmi/sah antara Abraham dan Hagar atas restu istri pertamanya, Sara.
Selain itu tak ada satu ayat pun dalam Bibel yang menyebut Ismael sebagai anak rekayasa yang tidak sah. Faktanya, Bibel sama sekali tidak membeda-bedakan antara Ismail dan Ishak, keduanya sama-sama diakui sebagai putra sah Nabi Ibrahim. “Anak-anak Abraham ialah Ishak dan Ismael” (I Tawarikh 1:28).
Bila penginjil menuduh Ismael sebagai anak rekayasa dan anak yang tidak sah dari Nabi Ibrahim, otomatis mereka menghina Ibrahim sebagai nabi yang pernah mengalami kecelakaan iman sehingga menurunkan anak rekayasa yang tidak sah.
Al-Qur'an membersihkan Nabiyullah Ibrahim dari tuduhan keji penginjil ini, dengan menggaransi Ibrahim sebagai nabi yang shalih (Al-’Ankabut 27) yang bergelar “Khalilullah” (kesayangan Allah) dalam An-Nisa’ 125. Betapa hebatnya konsep Al-Qur'an! [A. Ahmad Hizbullah MAG/Suara Islam]

AMBON (voa-islam.com) - Menyampaikan kebenaran dinul Islam memang beresiko. Berapa banyak diantara para ulama salafus shalih yang akhirnya disiksa, dijebloskan kedalam penjara, hingga dibunuh karena berani menyampaikan kebenaran.

Nasib yang sama ternyata dialami oleh ustadz Assadullah alias Arsyad alias Sulton, seorang da’i dan mujahid asal Madura yang pernah turut berjihad di Ambon.  Sekarang ustadz Assadullah menjadi narapidana karena ditutuduh terlibat kasus terorisme. Ia divonis dengan hukuman penjara 15 tahun dan kini menjalani hukuman di LP Kelas IIA Ambon.

Sebagai seorang da'i, ustadz Assadullah giat berdakwah terhadap sesama napi muslim yang ada di LP. Karena wawasannya yang luas tentang kristologi, tak jarang ia diajak berdialog tentang perbandingan agama  oleh orang-orang  non muslim.

Alhamdulillah, melalui dialog inilah Ustadz Assadullah pernah mengislamkan dua orang warga Myanmar yang beragama Hindu ketika berada di Rutan Ambon.

Namun proses dakwah yang dilakukan oleh ustadz Assadullah ternyata tidak selamanya mulus dan tanpa hambatan.

...Melalui dialog inilah Ustadz Assadullah pernah mengislamkan dua orang warga Myanmar yang beragama Hindu ketika berada di Rutan Ambon...
Baru-baru ini ustadz Assadullah dimasukkan kedalam sel isolasi setelah berdialog dengan Napi Nasrani (Murtadin sebelumnya muslim). Hasil investigasi  voa-islam.com ternyata membuka tabir keganjilan permasalahan tersebut.


Dialog Ilmiah Berbuah Petaka
Ummu Najih, istri ustadz Assadullah menceritakan, mulanya ada seorang napi Kristen bernama Wahyu. Murtadin asal Purwokerto Jawa Tengah ini mengajak ustadz Assadullah berdialog tentang persoalan agama.

Setelah berdialog, ternyata Wahyu  tidak bisa menerima penjelasan ustadz Assadullah secara lapang dada.  Kemudian murtadin  Wahyu ini memprovokasi napi-napi Kristen Ambon  dengan menyampaikan apa isi dialog tersebut secara bias.

Perlu diketahui bahwa di LP Ambon yang ditempati oleh ustadz Asadullah, mayoritas pegawai dan napinya terdiri dari orang-orang Kristen, kecuali Kalapas yang beragama Islam.  
Apa yang disampaikan oleh Wahyu secara provokatif kepada napi-napi Ambon Kristen menimbulkan akhirnya menimbulkan reaksi. Para napi Kristen tersebut kemudian melaporkan ustadz Assadullah kepada petugas LP dengan tuduhan melakukan pelecehan agama.
...Karena wawasannya yang luas tentang kristologi, tak jarang ia diajak berdialog tentang perbandingan agama  oleh orang-orang  non muslim...
Setelah menerima laporan dusta tersebut, petugas LP memanggil Ustadz Assadullah, lalu menyidangnya, kemudian memasukannya kedalam sel isolasi dan tidak boleh dikunjungi.
Padahal, sebenarnya tidak ada pelecehan agama yang dolontarkan ustadz Assadullah dalam dialog tersebut. Menurut keterangan petugas lapas, Ustadz Assadullah mengatakan bahwa ucapan Yesus dalam Injil hanya 18% yang benar sedangkan 82% salah.

Menurut Ustadz Wencelclaus Insan Mokoginta, pakar kristologi yang juga mantan aktivis Katolik, argumen Asaddullah itu sangat ilmiah dan tidak mengada-ada, karena hanya mengutip referensi Kristen sendiri. Ustadz Insan yang telah menulis puluhan buku kajian kristologi ini menjelaskan, hasil penelitian 72 profesor dan pakar Bibel kaliber internasional yang tergabung dalam “The Jesus Seminar,”  menyimpulkan bahwa 82 persen kalimat yang redaksinya diucapkan Yesus di dalam kitab-kitab Injil, sebenarnya tidak pernah disabdakan oleh Yesus sama sekali. Pernyataan ini telah ditulis Robert W Funk, Roy W Hoover dan The Jesus Seminar dalam kitab monumental, The Five Gospels, What did Jesus Really Say? pada halaman 5 sebagai berikut:

“Eighty-two percent of  the words ascribed to Jesus in the Gospels were not actually spoken by him.” (Delapan puluh dua persen kalimat yang disebut-sebut sebagai ucapan Yesus dalam kitab-kitab Injil sebenarnya tidak pernah diucapkan oleh Yesus).
...argumen Asaddullah itu sangat ilmiah dan tidak mengada-ada, karena hanya mengutip referensi Kristen sendiri...
Meski argumen ini cukup ilmiah, namun Ustadz Assadullah masuk sel isolasi sejak tanggal 7 April 2012 lalu dan sampai sekarang belum bisa dibesuk meskipun oleh keluarganya.

Mendengar  terjadinya kezhaliman yang menimpa ustadz Asadullah dari sang istri, pada kamis (19/4/2012) watawan voa-islam.com bersama beberapa orang yang turut membesuk  lalu bergegas menyambangi  LP kelas IIA Ambon, guna mengecek kebenaran informasi tersebut kepada Kepala Lapas (Kalapas).

Ketika hendak bertemu dan wawancara Kalapas kesimpangsiuran pun nampak dari petugas Lapas. seorang petugas wanita mengatakan bahwa Kalapas tidak ada, tapi seorang petugas laki-laki lainnya justru mengatakan Kalapas ada.

Dengan alasan yang berbelit-belit maka Kalapas pun menolak diwawancara, alasannya untuk mewawancarai Kalapas harus ada izin dari Kanwil terlebih dahulu, namun ketika ditanya peraturan mana yang mengaharuskan izin tersebut? Petugas tidak menjawabnya.

Dari informasi yang dihimpun voa-islam.com, alasan penempatan ustadz Asadullah di sel isolasi untuk mencegah pengeroyokan  napi Ambon Kristen terhadap ustadz Asadullah.  Namun tentu saja alasan ini tak masuk akal dan berlebihan, sebab jika memang demikian, mengapa keluarga ustadz Asadullah juga dilarang membesuk?

Penderitaan ustadz Assadullah tak hanya itu. Menurut keterangan sang istri, tanpa alasan yang jelas, ustadz Assadullah juga pernah mengalami penganiayaan dari sejumlah napi Ambon Kristen. Penganiayaan tersebut terjadi dua tahun lalu dan hampir-hampir mengakibatkan ustadz Assadullah buta matanya.

Menurut Ummu Najih ketika itu suaminya dikeroyok para napi Ambon Kristen setelah terlebih dahulu memukuli ustadz Assadullah pada bagian mata dan kepalanya. Ustadz Assadullah dipukul dengan menggunakan batu dan kayu. Akibat pengeroyokan tersebut ustadz Assadullah luka parah dan hingga kini kedua matanya mengalami gangguan dan tidak normal lagi.

Anehnya ketika terjadi pengeroyokan tersebut para petugas LP tidak mampu mencegahnya dan cenderung ada pembiaran.

Dengan pertimbangan keselamatan itulah Ummu Najih menyampaikan kepada voa-islam.com bahwa ia berniat mengurus kepindahan suaminya ke Pulau jawa. Apalagi ditambah kunjungan besuk yang dipersulit karena sang suami berada di sel isolasi.

Akhirnya pada kesempatan lain, jurnalis voa-islam.com berhasil menghubungi  Kalapas kelas II A, Ambon, Farid Junaedi. Dari ujung telepon ia menyampaikan bahwa keinginan keluarga ustadz Assadullah yang meminta agar tempat penahanannya dipindahkan ke pulau Jawa, bisa diusahakan.

Farid mengatakan pihak keluarga bisa membuat surat permohonan yang diajukan ke Kalapas agar bisa dipindahkan ke LP yang berada di pulau Jawa.

Sampai berita ini dimuat, pihak keluarga masih kesulitan mengurus prosedur kepindahan ustadz Assadullah karena berbagai keterbatasan. [AF, Widad]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget