Articles by "Liberal"

-
bush
-
Presiden AS, George Walker Bush, dengan enteng akhirnya mengaku menyesal atas terjadinya Perang Irak. “Keputusan saya untuk melakukan perang terhadap Saddam Hussein (waktu itu sebagai Prediden Irak) berdasarkan informasi intelejen yang tidak benar akhirnya menjadi penyesalan saya yang terbesar sebagai presiden,” demikian pengakuan Bush ketika diwawancarai oleh TV ABC, Selasa 2 Desember 2008.
-
Dengan demikian bahwa tuduhan resmi (motif  Amerika memerangi Irak) bahwa Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah masal dan terlibat dengan teroris al-Qaeda telah diakui oleh Bush adalah salah dan ia sangat menyesal atas keputusannya itu. Mengenai motif lain bahwa Saddam Hussein telah menindas rakyatnya, sebenarnya adalah urusan dalam negeri Irak sendiri, Amerika tidak berhak untuk menginvasi Irak atas terjadinya penindasan ini. Jadi sebenarnya dapat dikatakan bahwa teroris sejati adalah Presiden Bush sendiri !
-
Sebenarnya pada tahun 2004, Presiden Bush pernah memutuskan  membentuk tim penyelidik independen yang sedikitnya terdiri dari 9 orang yang akan menyelidiki kegagalan intelejen AS pra-Perang Irak, dan akan memberikan laporannya tahun 2005. Sejumlah sumber di Gedung Putih mengatakan, meskipun ia telah memerintahkan penyelidikan, namun ia akan menolak membuat pengakuan terbuka bahwa informasi intelejen yang dijadikan dasar untuk menginvasi Irak adalah salah. Alasannya, Bush menganggap mengaku kesalahan sama dengan menunjukkan kelemahannya, dan hal itu akan mengundang kritik yang pedas dari kelompok oposisi !
-
-
PERANG IRAK
-
Invasi Amerika ke Irak (tergabung dalam koalisi beberapa negara) atas prakarsa Presiden AS, George W. Bush untuk mengganyang Saddam Hussein, dimulai 18 Maret 2003 sampai sekarang.
-
PASUKAN YANG TERLIBAT
-
Pasukan Koalisi :
-
1. Pasukan yang aktif perang: Amerika Serikat (250.000 waktu invasi, sekarang 144.000), Inggris (45.000 waktu invasi, sekarang 4.100) dan Australia (2.000 waktu invasi, sekarang 400).
-
2. Pasukan penunjang (masih hadir): Korea Selatan (3.600, sekarang 600), Rumania (730,  sekarang 501), El Savador (380, sekarang 200), Republik Chezch (300, sekarang 17), Azerbaijan (250, sekarang 88), Albania (120, sekarang 240), Bosnia dan Herzegovina (85), Ukraina (1.650, sekarang 37), Estonia (40), Macedonia (77), Moldova (24, sekarang 20), Bulgaria (485, sekarang 155), Singapura (161, sekarang 1),
Tonga (55),
-
3. Pasukan penunjang (telah ditarik seluruhnya): Latvia (136), Polandia (2.500), Kazakhstan (29), Armenia (46), Mongolia (180), Georgia (2.000), Slovakia (110), Denmark (545), Lithuania (120), Italia (3.200), Norwegia (150), Jepang (600), Hongaria (300), Belanda (1.345), Portugal (128), New Zealand (61), Thailand (423), Filipina (51), Honduras (368), Republik Dominika (302), Spanyol (1.300), Nikaragua (230), Islandia (2).
-
Perang Irak ini disebut “Perang Teluk II” atau oleh AS disebut “Operasi Pembebasan Irak”.
-
Pasukan Pemerintahan Saddam Hussein :
-
1.Tentara aktif: 389,000 (termasuk 80.000 Pengawal Republik / Pasukan Garda Republik).
2. Para militer/pasukan keamanan : 44.00060.000.
3. Tentara cadangan : 650.000
-
Perbandingan kekuatan persenjataan Pasukan Koalisi dan Pasukan Irak era Pemerintahan Saddam Hussein :
-
Senjata Lapis Baja
Irak :
Sekitar 1.800 sampai 2.000 tank siap pakai, termasuk 500-600 T-72 buatan Soviet, lebih dari 3.000 kendaraan lapis baja.
Koalisi :
Lebih dari 800 tank Abram M1, lebih dari 600 Bradley M2/M3, sekitar 120 tank tempur Inggris, sekitar 150 kendaraan bersenjata Warrior Inggris.
-
Rudal
Irak :
Rudal Al Samoud 2. Sampai 12 Maret ini Irak sudah menghancurkan lebih dari 50 buah Al Samoud 2 dari total persediaan sekitar 100 buah. Rudal Ababil-100 yang tidak diketahui jumlahnya beberapa ratus rudal Scud berjangkauan jauh.
Koalisi :
1.000 rudal Tomahwk di kapal-kapal perang AS ratusan roket rudal anti-rudal Patriot.
-
Helikopter
Irak :
Sekitar 100 helikopter penyerang, semuanya buatan Uni Soviet sekitar 275 helikopter pangangkut pasukan.
Koalisi :
Lebih dari 700 helikopter, termasuk Apache AH-64 dan Cobra AH-1. Lebih dari 400 helikopter pengangkut pasukan, termasuk Black Hawk UH-60, CH-47 dan CH-53 yang berpangkalan di laut.
-
Pesawat
Irak :
Sekitar 300 pesawat tempur, termasuk Mirage-F-1EQ buatan Prancis dan MiG-29, MiG-25, MiG-23, MiG-21 buatan Soviet.
Koalisi :
Sekitar 100 pesawat Inggris, termasuk jet tempur Tornado, Harrier dan Jaguar. Sekitar 500 pesawat tempur termasuk F-14, F-15, F-16, F/A-18, F-117, AV-8 dan A-10 lebih dari 30 pesawat pengembom berat, termasuk B-52, B-1B dan B-2. Puluhan ribu bom dan rudal, termasuk Amunisi Serangan Langsung Gabungan yang dipandu satelit dan bom Paveway yang dikendalikan laser.
-
Kekuatan Laut
Irak :
2.000 serdadu laut dengan 9 kapal perang ranjau dan rudal anti-kapal bernama Silkworn, jumlahnya tidak diketahui.
Koalisi :
6 kapal induk AS yang sudah berada di wilayah Teluk dan 6 lainnya dalam perjalanan 1 kapal induk Inggris.
-
Pasukan koalisi akhirnya berhasil menggulingkan Presiden Saddam Hussein (golongan minoritas Sunni, dari partai yang memerintah, Partai Bath). Kemudian dibentuklah pemerintahan Irak baru dengan presiden partama adalah Jalal Talabani (kaum Kurdi, Islam Sunni), sedangkan perdana menteri pertama adalah Ibrahim al-Jaafari (kaum mayoritas Shiah) yang kemudian diganti oleh Nouri al- Maliki (kaum Shiah). Juga dibentuk Tentara Baru Irak untuk menggantikan tentara Irak lama yang dibubarkan, dengan harapan tentara baru ini akan mengambil alih tugas-tugas tentara koalisi setelah mereka “cabut” dari Irak.
-
Saddam Hussein telah digulingkan, namun sampai kini ternyata perang Irak masih tetap berlangsung. Negara Irak yang tadinya makmur dengan infrastruktur dan bangunan gedung-gedungnya yang berdiri megah, kini banyak menjadi puing-puing. Kelompok perlawanan Irak terhadap pendudukan tentara Amerika cs masih berlangsung.
-
Kelompok perlawanan Irak masa kini :
-
1. Pemberontak Sunni (60.000),
2.-Tentara Mahdi (70.000, pimpinan Imam Syi’ah Irak, —-Muqtada al-Sadr).
3. Organisasi Badr (10.000).
4. Al Qaeda Irak (1.300, pimpinan Abu Musab al-Zarqawi).
-
Mereka melakukan perang gerilya dan serangan bom bunuh diri.
-
Kekuatan pasukan koalisi dan jumlah pasukan Irak baru serta pihak lain yang pro koalisi, masa kini :
-
1. Jumlah Tentara Koalisi sewaktu invasi sekitar 300.000, sekarang menjadi sekitar 152.000.
2. Pasukan Keamanan Baru Irak: tentara 254.000, polisi —-227.000, FPS 150.000.
3.-Jumlah “Tentara Sewaan” (militer swasta) 61.000 (Irak —-85.300, AS 27.400, lainnya 45.500).
4.-Peshmerga (pasukan Kurdi): 50.000 waktu invasi, sekarang 270.000.
5. Pasukan Milisi 65.00080.000.
-
JUMLAH KORBAN PERANG IRAK
-
Jumlah korban tewas :
-
Militer Irak era Saddam: 4.8956.370.
Kelompok perlawanan Irak : sekitar 23.500 sampai 2 November 2008.
Pasukan AS: 4.119 sampai 15 Juli 2008. Anggota pasukan koalisi negara lainnya : 311 sampai 24 Maret 2008.
Tentara dan Polisi Irak Baru (era setelah Saddam) : 8.745 sampai 5 November 2008.
Tentara sewaan: 1.186 sampai Juli 2008, diantaranya AS 244.
Jurnalis: 112, pekerja media: 40, pekerja sosial: 95, sampai 27 November 2007.
Rakyat Sipil: 97.762 sampai 1 Desember 2008 (www.iraqbodycount.org).
Total tewas menurut Kementrian Kesehatan Irak: 100.000151.000 (sampai 2006).
-
Jumlah korban luka-luka :
-
Pasukan Koalisi: sedikitnya AS 31.832, Inggris 400.
Tentara sewaan : sedikitnya 10.569.
-
Jumlah Pengungsi :
-
Dari 28 juta penduduk Irak, 4 juta jiwa menjadi pengungsi di negeri sendiri (Internally Displaced Persons) dan 2 juta jiwa mengungsi ke negara lain.
-
BIAYA PERANG IRAK
-
Biaya perang selama 5 tahun (2003 – 2008), pemerintahan Bush telah menghabiskan biaya sebesar 2 triliun dollar AS. Padahal di awal perang, ia hanya menganggarkan 50 miliar dollar AS saja. Angka 50 miliar dollar AS kini hanya cukup membiayai perang selama 3 bulan saja.
-
SUMBER :
Wikipedia.
-
irak21
Saddam Hussein menjabat sebagai Presiden Irak dari 16 Juli 1979 sampai digulingkan oleh Pasukan Koalisi 9 April 2003.
-
-
FILES IRAQ SADDAM HUSSEIN-
-
irak4-
-
irak5
-
-
irak6-
-
irak7-
-
irak8-
-
irak9-
-
irak9airak9birak9c 
 Pasukan AS menyerang Irak yang dimulai 18 Maret 2003.
-
-
bendera-asirak10irak11 
 Patung Saddam Hussein di alun-alun kota Baghdad dirobohkan oleh massa anti Saddam, saat kendaraan tank AS memasuki jantung ibu kota Irak, Baghdad, menandai berakhirnya kekuasaan Saddam Hussein. Sesaat sebelum patung Saddam dirobohkan, seorang serdadu AS memanjat dan menutup wajah patung dengan bendera Amerika. Namun, kerumunan massa di alun-alun tidak menyambutnya dan menganggap tindakan tersebut berlebihan. Bendera itu segera diturunkan dan diganti bendera Irak.
-
-
irak121irak13 
 Kondisi Saddam Hussein (sebelum dan sesudah dicukur rambutnya) setelah tertangkap di lubang persembunyiannya, Sabtu 13 Desember 2003, 15 Km sebelah selatan Tikrit.
-
-
irak14 
 Sadddam Hussein saat diadili oleh pengadilan era pemerintahan Irak yang baru, dengan tuduhan melakukan kejahatan kemanusiaan. Pengadilan atas dirinya dimulai hari Rabu 19 November 2005 dan dijatuhi hukuman mati dengan digantung setelah dinyatakan bersalah Minggu 5 November 2006.
-
-
irak15 
 Saddam siap-siap menjalani eksekusi hukuman gantung sampai mati, 30 Desember 2006.
-
-
irak16 
Jenazah Saddam disolati di rumah kampung halamannya di Awja, dekat Tikrit, 31 Desember sebelum dimakamkan di Awja. Pemakaman Saddam berlangsung tanpa dihadiri masyarakat umum. Gubernur provinsi kampung halaman Saddam dan seorang pemimpin suku menjemput jenazahnya dari Baghdad dimana ia di eksekusi mati 30 Desember 2006 pada usia 69 tahun.-
-
INVASI PASUKAN AS KE IRAK
-
as1-
-
as2-
-
as3-
-
as4-
-
as5-
-
as6-
-
as7-
-
as81-
-
as9-
-
as10-
-
as11-
-
as12-
-
as13-
-
as142-
-
as15-
-
as17-
-
as18-
-
as16-
-
as19-
-
as201-
-
as21
-
-
as22-
-
as23-
-
as24-
-
as25-
-
as26-
-
as27-
-
as28-
-
as29


Oleh: Ust. Abu Misykah Tamam
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga, para sahabatnya, dan umatnya yang senantiasa berpegang dengan sunnah-sunnahnya.
Pagi-pagi buta sampai kabar kepada kami, tadi malam ada kerusuhan antara Sunni-Syi'ah di Puger, Jember. Kabar yang dikirimkan seorang Ustad Alumnus Al-Azhar, Kairo menyebutkan, "Sekitar habis Maghrib, 7 orang Syi'ah mendatangi 4 orang Sunni yang berencana mengadakan pengajian tanggal 7 Juni besok dengan pembicara Habib Muhdhor al-Hamid, ulama Sunni yang anti Syi'ah. ketujuh orang Syi'ah tersebut meminta agar pengajian Ustadz Muhdhor digagalkan. Akhirnya terjadi perang mulut dan berakhir dengan pembacokan oleh orang-orang Syi'ah terhadap orang Sunni, sampai berdarah-darah."
"Setelah pembacokan, massa berdatangan. Akhirnya 7 orang Syi'ah itu kabur. 2 sepeda motor mereka ada yang tertinggal, kemudian dibakar massa. Tadi malam 2 orang Syi'ahnya sudah tertangkap Polisi," kelanjutan pesan yang dikirim kepada kami.
Sebenarnya konflik Sunni–Syi'ah bukan persoalan baru. Sejak beberapa abad yang lalu sudah terjadi. Hal itu di antara sebabnya, karena prinsip dari ajaran Syi'ah yang bersifat antagonis dan kemarahan terhadap pihak yang berseberangan paham dari kalangan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Mereka, kaum Syi'ah menghina dan mengafirkan Abu Bakar as-Sidiq, Umar bin Khathab, dan Utsman bin Affan, dan mayoritas sahabat Nabi Ridhwanullah 'Alaihim. Kebencian terhadap para sahabat tadi berimbas dan diberlakukan kepada siapa saja yang loyal kepada mereka. Bahkan takfir (hukum kafir) kepada sahabat juga mereka berlakukan kepada umat yang mencintai dan mengikuti mereka, khususnya  dari kalangan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.  
Masyarakat muslim Indonesia mayoritas bermadhab Ahlus Sunnah Wal Jama'ah (Sunni). Maka saat faham Syi'ah berkembang di negeri ini dan semakin banyak pengikutnya gesekan pasti tak bisa dihindarkan. Dan terlebih ajaran Syi'ah sendiri mengajarkan untuk menunjukkan kebencian kepada Ahlus Sunnah. Contoh kasusnya seperti penyerangan terhadap Pesantren Syi’ah YAPI di Desa Kenep, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, pada Selasa (15/2/2011), beberapa knflik di Jember dan tempat lainnya.
Biasanya saat terjadi perseteruan antara Sunni-Syi'ah selalu yang dianggap tidak toleran adalah kelompok mayoritas. Padahal tidak demikian. Sebaliknya, ajaran akidah Syi'ah-lah yang mengajarkan untuk memusuhi dan membenci kelompok mayoritas. Bahkan sampai menghalalkan darah dan harta mereka, seperti menyikapi orang kafir harbi. Sehingga jika ingin terjadi hubungan yang harmonis, kelompok Syi'ah harus meninggalkan ajaran mereka yang menghina ajaran dan keyakinan kaum muslimin Ahlus Sunnah.
Berikut ini kami paparkan akidah dan ajaran syi’ah –yang tergolong minoritas- terhadap Ahlus sunnah yang menjadi mayoritas? Apakah ajaran golongan minoritas tersebut tidak berisi kebencian dan pengafiran terhadap selain mereka, khususnya Ahlussunnah wal Jama’ah? Mari kita melihat bagaimana ajaran Syi’ah terhadap Ahlus Sunnah dari kitab-kitab yang ditulis para ulama Syi’ah dan diakui sebagai rujukan agama mereka.
Akidah Syi’ah Terhadap Ahlussunnah
Akidah Syi’ah terhadap kaum muslimin Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah akidah kebencian dan cacian, bahkan sampai pengafiran dan penghalalan darah dan harta. Menurut keyakinan mereka, kekufuran Ahlus Sunnah lebih besar daripada kekufuran Yahudi dan Nashrani. Kenapa bisa begitu? Menurut mereka, kekafian Yahudi dan Nashrani adalah kekafiran asli, sedangkan kekafiran ahlus sunnah adalah karena murtad. Dan menurut ijma’, kekafiran karena murtad lebih besar daripada kekafiran asli.
Berikut ini kami sebutkan beberapa keyakinan mereka tentang Ahlus Sunnah yang berasal dari ucapan ulama-ulama mereka yang tertulis dalam kitab-kitab mereka sendiri.
1. Syaikh Husain bin Ali ‘Ushfur al-Darari al-Bahrani dalam kitabnya, al-Mahasin al-Nafsaniyyah fii Ajwibah al-Masaa-il al-Khurasaaniyyah, hal. 17: Orang-orang Syi’ah menggelari orang-orang Sunni atau Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dengan al-Naashibah. Menurut keyakinan Syi’ah, mereka lebih najis daripada anjing dan lebih kufur daripada Yahudi dan Nashrani.
Dia mengatakan,
بَلْ أَخْبَارُهُمْ عَلَيْهِمُ السَّلامُ تُنَادِي بِأَنَّ النَّاصِبَ هُوِ مَا يُقَالُ لَهُ عِنْدَهُمْ سُنِّياًّ
Bahkan kabar-kabar dari mereka (para imam) 'alaihis salam menyerukan bahwa yang dimaksud al-Nashib adalah yang dikenal dikalangan mereka dengan Sunni.
2. Al-Majlisi dalam Bihar al-Anwar, Juz: 101, hal. 85: Abu Abdilllah berkata: “Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta’ala terlebih dahulu melihat orang-orang yang menziarahi kuburan Husain bin Ali pada sore hari ‘Arafah.” Beliau ditanya, “(Apakah) sebelum melihat orang-orang yang sedang wukuf?” Beliau menjawab, “Ya.” Beliau ditanya lagi, “Bagaimana bisa begitu?”  Beliau menjawab,
لِأَنَّ فِي أُولَئِكَ أَوْلادُ زِنَا ولَيْسَ فِي هَؤُلَاءِ أَوْلادُ زِنَا
Karena di tengah-tengah mereka (orang-orang yang wukuf di Arafah) terdapat anak-anak zina, sedangkan di tengah-tengah mereka (peziarah kuburan Husain) tidak ada anak-anak zina.
3. Al-Kulaini, dalam al-Raudhah min al-Kaafi, Juz 8, hal. 285, menyebutkan sebuah riwayat dari Abu Abdillah yang berkata kepada Abu Hamzah:
وَاللهِ يَا أَبَا حَمْزَةَ، إِنَّ النَّاسَ كُلَّهُمْ أَوْلادُ زِنَا مَا خَلا شِيْعَتُنَا
Demi Allah hai Abu Hamzah, sesungguhnya manusia seluruhnya merupakan anak-anak pelacur kecuali Syi’ah kita.
4. Muhammad al-Tijani, dalam kitabnya al-Syi'ah Hum Ahlus Sunnah, hal. 161, lebih terang-terangan lagi menyatakan bahwa al-Nawasib (yang mereka kafirkan dan musuhi) adalah Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Dia berkata,
وَعُنِيَ عَنِ التَّعْرِيْفِ بِأَنَّ مَذْهَبَ النَّوَاصِبَ هُوَ مَذْهَبُ ((أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ)) فَنَاصِرُ مَذْهَبِ النَّوَاصِبِ اَلْمُتَوَكِّل هُوَ نَفْسُهُ (( مُحْيِي السُّنَّةِ )) فَافْهَمْ
Dan tidak membutuhkan pengenalan lagi bahwa madhab al-Nawashib adalah madhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Dan al-Mutawwil adalah pembela madhab Al Nawashib, dia itu sendiri yang bergelar muhyis sunnah (pengidup sunnah), maka pahamilah.
Menurut keyakinan al-Tijani, mayoritas Ahlus Sunnah wal Jama'ah-lah yang menyimpang dari keluarga Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Ia menjuluki al-Mutawwil sebagai tokoh utama al-Nawashib (yang memusuhi) Ali dan Ahlul Bait. Bahkan kedengkiannya sudah sampai membongkar makam Husain, melarang menziarahinya, dan membunuh orang-orang yang menggunakan nama Ali. Al-Khawirizmi dalam Rasail-nya menyebutkan bahwa al-Mutawakkil tidak akan memberikan harta atau bantuan kecuali kepada orang yang mencela keluarga Ali bin Abi Thalib dan membela madhab al-Nawashib.
(Namun ini merupakan tuduhan semata dari al-Tijani yang menunjukkan kedengkian dan kebenciannya terhadap kaum muslimin Ahlus Sunnah wal Jama'ah).
5. Muhammad al-‘Ayasyi, dalam tafsirnya al-‘Ayasyi, Juz 2, hal. 398, menukil riwayat dari Ibrahim bin Abi Yahya. Dari Ja’far bin Muhammad, ia berkata: “Tidaklah seseorang dilahirkan kecuali ada satu Iblis yang mendatanginya. Jika Allah mengetahui bahwa dia dari Syi'ah kami, maka Allah akan menghijabinya dari syetan itu. Dan jika bukan dari Syi'ah kami, maka syetan akan menancapkan jari telunjuknya di duburnya, lalu ia akan menjadi orang yang buruk, oleh karenanya zakar keluar di depan. Dan jika ia seorang perempuan, syetan akan menancapkan jari telunjuknya di kemaluannya sehingga ia menjadi pezina. Di saat itulah seorang bayi akan menangis dengan kencang jika ia keluar dari perut ibunya. Dan setelah itu, Allah akan menghapus dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya, dan di sisi-Nya lah terdapat Ummul kitab.”
6. Ni’matullah al-Jazairi, dalam al-Anwar al-Nu’maniyah, 2/307: Bahwa Syi’ah menghalalkan darah dan harta Ahlus Sunnah wal Jama'ah, yakni membunuh dan merampas harta mereka. Diriwayatkan oleh al-Shaduq, ia bertanya kepada Abu Abdillah, “Apa pendapat Anda tentang membunuh orang al-Nashib (Ahlus Sunnah)?” Ia menjawab, “Darahnya halal (boleh membunuhnya), tetapi aku khawatir atas (keselamatan)-mu. Jika kamu bisa, robohkan dinding (timpakan) atasnya atau kamu tenggelamkan di air supaya tidak bisa memberikan kesaksian (yang memberatkan) atasmu, maka lakukanlah.” Aku bertanya lagi, “Apa pendapat Anda dalam hartanya?” Ia menjawab, “Ambillah hartanya semampumu.”
7. Ni’matullah al-Jazaairi, dalam Nuur al-Barahin, hal. 57, bahwa firqah-firqah yang menyelisihi Firqah Imamiyah, berdasarkan nash-nash yang banyak sekali, menunjukkan mereka kekal di neraka. Dan ikrar syahadat mereka tidak bermanfaat sedikitpun kecuali dalam penjagaan darah dan harta mereka serta pelaksanaan hukum-hukum Islam yang berlaku bagi mereka.
Catatan Penulis: Bagi Syi'ah, seluruh kaum muslimin adalah Nawashib, karena mereka tidak mendahulukan Ali atas Abu Bakar dan Umar, kecuali Syi'ah saja.
8. Yusuf al-Bahrani, dalam al-Hadaa-iq al-Nadhirah fi Ahkaam al-‘Ithrah al-Thaahirah, hal.  136 dalam Bab “Orang yang menyelisihi (Syi’ah), hakikatnya bukan orang Islam. Dan sesungguhnya orang yang menyelisihi (Syi'ah) sebenarnya adalah kafir.” Ia tidak membedakan antara kufur kepada Allah dan kufur kepada para imam, dengan alasan bahwa imamah termasuk masalah ushuluddien (pokok agama) berdasarkan nash ayat dan hadits yang sangat jelas.  Di antaranya pernyataannya, “Pertama: engkau telah mengetahui bahwa orang yang menyelisihi (Syi'ah) adalah kafir, tidak memiliki bagian dalam Islam dari berbagai sisinya, sebagaimana telah kami pastikan dalam kitab kami al-Syihab al-Syaqib.”
Catatan Penulis: Beginilah Syi’ah dengan mudahnya menisbatkan kekafiran kepada orang yang mereka sebut sebagai wahabiyyin. Jangan heran jika mereka sangat membenci dan suka menghina Ahlus Sunnah wal Jama'ah, karena memang beginilah ajaran agama mereka.
. . .engkau telah mengetahui bahwa orang yang menyelisihi (Syi'ah) adalah kafir, tidak memiliki bagian dalam Islam dari berbagai sisinya, sebagaimana telah kami pastikan dalam kitab kami al-Syihab al-Syaqib. . . (Ulama Syi'ah Yusuf al-Bahrani, dalam al-Hadaa-iq al-Nadhirah fi Ahkaam al-‘Ithrah al-Thaahirah)
9. Muhammad bin al-Hasan al-Thusi, dalam kitabnya Tahdziib al-Ahkaam: 3/197, menyebutkan: Imam mereka (Abu Abdillah), ikut menyalatkan jenazah orang munafik (yang mereka maksud adalah Ahlus Sunnah,- red), tapi ia melaknatnya, isi doanya:
اَللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ الْعَنْ فُلاناً عَبْدَكَ أَلْفَ لَعْنَةٍ مُؤْتَلَفَةٍ غَيْرَ مُخْتَلَفَةٍ اللَّهُمَّ اخْزِ عَبْدَكَ فِي عِبَادِكَ وَبِلادِكَ وَأَصِلْهُ حَرَّ نَارِكَ وَأَذِقْهُ أَشَدَّ عَذَابِكَ فَإِنَّهُ كَانَ يَتَوَلَّى أَعْدَاءَكَ وَيُعَادِيْ أَوْلِيَاءَكَ وَيُبْغِضُ أَهْلَ بَيْتِ نَبِيِّكَ
Allahu Akbar, Ya Allah laknatlah fulan hamba-Mu dengan seribu laknat yang terkumpul, bukan terberai. Ya Allah, hinakanlah hamba-Mu ini  di tengah hamba-hamba-Mu dan di dalam negeri-Mu, sampaikanlah ia panasnya neraka-Mu, dan timpakan padanya adzab-Mu yang paling pedih, karena ia mengangkat musuh-musuh-Mu sebagai pemimpin, memusuhi para wali-Mu, dan membenci keluarga Nabi-Mu.
Catatan Penulis: Maka jangan heran jika kita melihat seorang pengikut Syi'ah ikut menyalatkan jenazah seorang muslim, lalu laknat ini yang ia bacakan kepadanya. Karena menurut mereka, setiap orang yang menyelisihi Syi'ah disebut munafik.
10. Al-Hurr al-‘Aamili dalam Wasail al-Syi’ah: 2/771, Bab: Bagaimana cara menyalatkan orang yang sunni yang menyimpang, dari Muhammad bin Muslim dan salah seorang kedunya berkata: “Jika ia seorang penentang kebenaran, maka ucapkan:
اَللّهُمَّ أَمْلِأْ جَوْفَهُ نَاراً وَقَبْرَهُ نَاراً وَسَلِّطْ عَلَيْهِ الْحَيَاتَ وَالْعَقَارِبَ
Ya Allah penuhilah lambungnya dengan api, kuburnya dengan api, dan kuasakan ular dan kalajengking atas mereka.”
11. Al-Maaqami, dalam Tanqih al-Maqaal fii ‘Ilmi al-Rijal, pada faidah yang ke-20, hal. 208, menukil dari al-Muhaqqiq al-Bahrani dan dari riwayat-riwayat yang banyak bahwa orang yang bukan Syi'ah Istna ‘Asyariyah adalah kafir dan musyrik.
12. Muhsin al-Mu’allim, dalam kitabnya al-Nushbu wa al-Nawashib, hal. 609. Sesudah menyebutkan sejumlah Nawashib, di antaranya: Abu Bakar, Umar, Ustman, ‘Aisyah, Hafshah, Abu Hurairah, Ibnu Umar, dan sejumlah sahabat, serta Imam Malik, dan al-Bukhari radhiyallahu 'anhum, ia menyebutkan kafirnya para nawashib dari perkataan para ulama Syi'ah:
“Sayyid al-Khu-i semoga Allah meridhainya berkata: dan lebih jelasnya seorang nashib hukumnya kafir walau ia menampakkan (ucapan) dua kalimat syahadat dan keyakinan kepada hari kiamat.”
Sayyid al-Shadr berkata tentang orang-orang yang ia kecualikan dari najisnya orang kafir, ia memasukkan di antaranya: Ahlul Kitab, ghulat, lalu menyebut Nawashib. Ia berkata, “Begitulah nawashib yang menyatakan permusuhannya kepada Ahlul Bait yang mereka itu telah Allah hilangkan kotoran (najis) dari mereka dan membersihkan mereka sebersih-bersihnya. Sesungguhnya mereka itu, para pemberontak dan nawashib, adalah kafir. Tetapi mereka suci menurut syariat selama mereka menisbatkan diri kepada Islam.”
“Mengambil dalil dari apa yang diriwayatkan Ibnu Abi Ya’fur dalam al-Mautsiq, dari Abu Abdillah, dalam sebuah hadits ia berkata: Janganlah kalian mandi dari tempat pemandian umum, karena di dalamnya digunakan mandi orang Yahudi, Nashrani, Majusi, dan al-Nashib (para pembeci) terhadap kita ahlul Bait. Maka dia itu adalah yang terburuk dari mereka. Dan sesungguhnya Allah Tabaraka Wa Ta’ala tidak pernah menciptakan satu makhluk yang lebih najis daripada anjing. Dan sesungguhnya al-Nashib (orang-orang yang memusuhi) kita ahlul bait, jauh lebih najis daripada anjing.”
. . . Dan sesungguhnya Allah Tabaraka Wa Ta’ala tidak pernah menciptakan satu makhluk yang lebih najis daripada anjing. Dan sesungguhnya al-Nashib (orang-orang yang memusuhi) kita ahlul bait, jauh lebih najis daripada anjing. . . (Riwayat Syi'ah)
13. Al-Majlisi dalam Bihar al-Anwar, 23/390 meyebutkan, seluruh kaum muslimin yang tidak meyakini keimamahan para imam dua belas (artinya; selai kelompok Syi'ah) adalah kafir, sesat, dan kekal dalam neraka. Berikut pernyataannya:
- “Ketahuilah, sesunguhnya keumuman lafadz syirik dan kufur atas orang yang tidak meyakini keimamahan amirul mukminin dan para imam sesudahnya dari anak-anaknya, dan lebih mengutamakan yang lain atas mereka itu menunjukkan bahwa mereka adalah kafir yang kekal di neraka.”
- "Syaikh al-Mufid dalam kitab al-Masa’il berkata: “Imamiyah bersepakat atas orang yang mengingkari keimamahan salah seorang imam (yang dua belas) dan menentang apa yang Allah wajibkan kepadanya berupa kewajiban taat (kepada para imam) adalah kafir, sesat, dan wajib kekal di neraka.”
. . . kaum Syi'ah mengafirkan kaum muslimin Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang merupakan kelompok mayoritas kaum muslimin Indonesia. . .
Penutup
Dari pernyataan-pernyataan para ulama syi’ah dalam kitab-kitab mereka sendiri di atas, nampak jelas bahwa kaum Syi'ah mengafirkan kaum muslimin Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang merupakan kelompok mayoritas kaum muslimin Indonesia. Akidah mereka juga mengajarkan untuk membenci dan menimpakan kemudharatan kepada Ahlus Sunnah. Bahkan sampai menghalalkan harta dan darah kaum Sunni. Maka bukti terjadinya gesekan dan konflik saat Syi'ah mulain meningkat jumlahnya adalah tuntutan dari ajaran akidah Syi'ah. Oleh sebab itu, ajaran yang semacam ini layaklah untuk segera dilarang beredar di Indonesia. Jika mereka masih ingin tinggal di negeri ini dan hidup rukun dengan Ahlus Sunnah wal Jama'ah, hendaknya mereka meninggalkan ajaran yang berisi provokasi dan suka menghina kelompok lain. Kemudian kembali kepada kesatuan ajaran Islam, Al-Qur’an dan Sunnah shahihah sesuai dengan yang dipahami para sahabat Nabi ridhwanullah ‘alaihim. Wallahu Ta’ala a’lam.

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget