Articles by "Sensosbud"

Wilayah Nusantara sangat terkenal salah satunya karena banyaknya gunung berapi, baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif. Bahkan Indonesia mempunyai gunung yang bergelar gunung teraktif di dunia, yaitu Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah. Menurut para ahli ilmu bumi dan gunung, hal ini disebabkan karena wilayah nusantara merupakan “Ring of Fire”.
Sementara bagi penduduk lokal nusantara (suku-suku asli nusantara), gunung mempunyai tempat tersendiri dalam perkembangan budaya lokal, yaitu kesamaan anggapan bahwa gunung adalah tempat yang sakral karena merupakan tempat tinggal para dewa (pemahaman seperti ini nampaknya merupakan pemahaman global masyarakat di seluruh dunia, sebagai contoh masyarakat Yunani yang meyakini para dewa bertempat tinggal di Gunung Olympus, dll). Di Indonesia sendiri gunung bahkan dijadikan sebagai kompleks pemakaman, seperti Makam Raja-Raja Imogiri Bantul Yogyakarta, kemudian juga makam beberapa wali yang berada di gunung, seperti makam Sunan Gunung Jati, yang ada di sebuah gunung bernama Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Atau makam Sunan Muria di Gunung Muria, Jawa Tengah.
Akan tetapi, akhir-akhir ini beberapa gunung di Indonesia mendapat perhatian lebih dari masyarakat Indonesia. Beberapa gunung seperti Gunung Sadahurip, Gunung Padang, dan Gunung Lalakon mendadak terkenal karena konon di dalam gunung tersebut terdapat piramida layaknya piramida di Mesir. Jika memang benar, maka “gunung-gunung” yang semuanya terdapat di Jawa Barat tersebut tentu saja akan melebihi piramida terbesar di Mesir, yang bernama Piramid Giza, karena ukuran “gunung-gunung” tersebut melebihi piramid terbesar itu.

Fenomena ini seolah meneruskan tongkat estafet yang sebelumnya dimulai oleh Prof. Santos yang menyatakan bahwa kepulauan Atlantis ada di nusantara (Indonesia), dengan berbagai pertimbangan seperti banyaknya gunung berapi dan wilayah yang tak pernah mengalami musim dingin (sinar matahari sepanjang tahun). Setelah itu berbagai tanggapan muncul, sementara berbagai penelitian juga terus dilakukan. Fenomena ini semakin ramai ketika seorang dosen dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyatakan bahwa Candi Borobudur adalah buatan tentara Nabi Sulaiman, sementara Candi Boko adalah Kerajaan Saba yang diperintah oleh Ratu Balqis. Pernyataan tentang hal tersebut langsung ramai didiskusikan di forum-forum online (bahkan terdapat video untuk penyataan ini). Banyak yang kaget tapi banyak juga yang menyangkal akan hal tersebut.
Belum hilang forum itu, muncul lagi fenomena Gunung Sadahurip yang konon merupakan piramida yang terpendam, tapi sejauh ini nampaknya belum membuahkan hasil. Akan tetapi ternyata pencarian belum selesai, karena dilakukan penggalian di Gunung Padang. Penggalian tersebut membuahkan hasil karena ditemukan susunan batu yang tidak beraturan di gunung tersebut. Bahkan diperkirakan gunung tersebut sudah dihuni manusia sejak 6000 tahun sebelum masehi! Lebih tua daripada peradaban Mesir. Bergeser ke timur, di Jawa Tengah beberapa candi menarik perhatian, yaitu Candi Sukuh, Candi Cetho, dan Candi Penataran. Candi Sukuh mempunyai bentuk yang tidak lazim untuk candi-candi di Jawa, yaitu berbentuk piramida terpenggal, seperti piramida bangsa Inca, Maya ataupun Aztec di Amerika. Terdapat pula arca yang tidak menggambarkan orang Jawa, dan sosok manusia burung yang mirip dengan Annunaki daripada sosok Jatayu.
Yang terakhir, Gunung Lalakon di Soreang, Bandung, mendadak terkenal. Beberapa foto tentang penelitian di gunung ini menunjukkan bahwa di gunung ini terdapat sebuah bangunan. Yang dijadikan pertimbangan adalah bahwa penduduk sekitar gunung tersebut tidak bisa menggali sumur sampai dalam karena terbentur oleh semacam batu. Disimpulkan bahwa batu tersebut adalah lantai di sekeliling piramida. Penggalian di gunung tersebut juga menunjukkan susunan batu yang rapi mengelilingi gunung. Dengan adanya penemuan-penemuan ini, masyarakat Indonesia sebaiknya mulai bersiap-siap untuk tidak kaget dan menanggapi berlebihan jika di Indonesia nantinya memang ditemukan piramida.
Terlepas dari hal itu, mengapa gunung mempunyai tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia (nusantara)? Bahkan anak-anak kecil yang belum bisa menulis jika disuruh menggambar maka secara otomatis mereka akan menggambar dua buah gunung dengan matahari yang baru terbit di antaranya, sementara di bawah gunung terdapat sawah. Hal tersebut seolah-olah menunjukkan bahwa sebenarnya di dalam diri setiap manusia Indonesia, gunung adalah tempat yang spesial. Mungkin jika hal ini dihadapkan pada Robert Langdon, tokoh utama dalam novel trilogi masif karya Dan Brown yang ahli simbol, maka ia akan membaca bahwa manusia Indonesia adalah penganut Pagan yang menyembah Dewa Matahari.
Selain itu, banyak sekali simbol-simbol yang berwujud gunung dalam kebudayaan lokal Indonesia. Sebagai contoh, tumpeng (jawa: tumindak lempeng), tradisi Grebeg, lagu Gundul-gundul Pacul, serta gunungan dalam pertunjukan wayang kulit. Nasi tumpeng berwujud gunung dengan dikelilingi oleh bermacam-macam lauk pauk. Hal tersebut bisa diartikan sebagai manusia yang menuju kesejatian (menuju Tuhan), dimana jalan yang ia tempuh sangat berat (diibaratkan dengan naik gunung), sementara banyak godaan yang menyertainya (disimbolkan dengan lauk pauk). Selain penggambaran di atas tumpeng juga sering digunakan sebagai simbol manusia dengan berbagai karakter (lauk pauk). Akan tetapi jika dihubungkan dengan fenomena gunung piramida, tumpeng akan memberi kemakmuran ketika dirusak (maksudnya dibagikan kepada orang-orang untuk kemudian dinikmati secara bersama-sama).
Tradisi Grebeg, yang rutin diadakan setiap tahun di Kraton Solo maupun Kraton Yogyakarta, pada awalnya diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma. Grebeg Gunungan yang terbuat dari berbagai macam makanan dan sayuran ini akan diperebutkan setelah diarak. Maka gunungan itu akan dirusak untuk selanjutnya makanan dan sayuran dapat dinikmati (sama dengan tumpeng, bahwa untuk menikmati makanan – maksudnya kesejahteraan – gunung harus dibuka terlebih dahulu). Maksud yang sama juga terdapat pada lagu anak-anak Gundul-gundul Pacul, dimana lirik lagu tersebut, “gundul-gundul pacul cul, gemblelengan/ nyunggi-nyunggi wakul kul, gemblelengan/ wakul ngglimpang segane dadi sak latar (2x)//”. Bahwa permintaan untuk macul (mencangkul) yang gundul (gunung gundul), adalah untuk membagi rejeki (wakul ngglimpang segane dadi sak latar).
Simbol yang cukup jelas tapi sering luput dari perhatian adalah gunungan dalam pertunjukan wayang kulit, dimana dua buah gunungan selalu mengawali pertunjukan. Jika diamati, wujud gunungan adalah rata di pinggir dan terdapat semacam gerbang di dalamnya dengan berbagai makhluk hidup, seperti harimau, banteng, kera, dan juga pepohonan. Ada yang mengatakan bahwa di dalam gunung-gunung tertentu terdapat keraton (bangunan). Dalam dunia konspirasi, sebuah gerbang dengan dua buah pilar disebut Boas dan Yakhin, pilar istana Nabi Sulaiman AS yang kemudian menjadi simbol kelompok-kelompok tertentu.
Makna simbol-simbol tentang gunung tersebut sempat dibahas dalam sebuah acara di TVRI Yogyakarta dalam sebuah acara yang berjudul Karang Tumaritis, yang secara khusus selama dua minggu membahas penemuan-penemuan dan penelitian-penelitian tentang beberapa gunung di Indonesia yang ditengarai merupakan piramida yang terkubur. Jika memang nantinya benar-benar ditemukan piramida di “gunung-gunung” tersebut, sikap berlebihan yang selama ini ditunjukkan oleh kebanyakan masyarakat (acara-acara televisi tertentu) harus diminimalisir.
Dan lagi, jika benar-benar ditemukan piramida di Indonesia, para filologi harus bekerja lebih keras untuk mencari aksara-aksara asli Nusantara, karena selama ini menurut sejarah aksara-aksara yang ada di Nusantara merupakan turunan dari aksara Dewanagari dari India. Jika memang begitu, maka seharusnya kebudayaan India lebih tua daripada kebudayaan Nusantara, yang konon telah ada sejak 6000 tahun SM.

img
Sedekah sampah (dok: Rumah Zakat)

Yogyakarta, Sampah hanya akan mengotori lingkungan kalau hanya dibuang begitu saja, namun bisa sangat berguna asal kreatif memanfaatkannya. Di Yogyakarta, sampah-sampah dikumpulkan untuk sedekah bagi yang membutuhkan lingkungan bersih dan sehat.

Sedekah sampah merupakan terobosan yang dirintis oleh Rumah Zakat cabang Yogyakarta, di salah satu daerah binaan yakni Dusun Kauman, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Meski baru berjalan sejak April 2012, program ini mendapat apresiasi positif dengan masuk nominasi kategori Kesehatan dan Kemandirian Warga dalam event Kabupaten Sehat mewakili Bantul.

"Metode sedekah sampah ini harapannya dapat menjadi solusi penanganan sampah dengan mudah, murah plus ibadah," kata Dwi Endah, SKM, selaku Manajer Program kesehatan Rumah Zakat Yogyakarta dalam rilis yang diterima detikHealth, Senin (11/6/2012).

Dikatakan mudah dan murah karena pelaksanaan program ini sangat sederhana, bisa dilakukan di mana saja. Tidak butuh pencatatan detail, tidak butuh Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kompetensi tertentu, membutuhkan sarana dan prasarana yang tidak terlalu rumit.

Lebih detail, Dwi menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini dimulai dengan memilah-milah sampah di setiap rumah lalu mengumpulkannya ke Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPPS) yang telah ditentukan. Setelah terkumpul, sampah-sampah tersebut dijual ke pengepul sampah.

Hasil dari penjualan sampah tersebut akan dimasukkan ke kas RT (Rukun Tetangga), dusun atau UKBM (Usaha Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat). Oleh karenanya program ini disebut sedekah sampah, karena hasil 'panen sampah' tidak kembali ke masing-masing keluarga melainkan masuk ke kas bersama.

Karena tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang sehat, maka hasil panen sampah memang diprioritaskan sebagai dana sehat. Selebihnya jika memang ada sisa, dana itu bisa juga dipakai untuk meningkatkan kegiatan ekonomi warga serta untuk keperluan lainnya.

"Dengan memunculkan kesadaran warga untuk mulai memilah sampah dan mengelola hasil panen sampah, tidak hanya lingkungan yang lebih sehat, aspek kemandirian masyarakat lainnya juga mulai ditingkatkan," pungkas Dwi.
(up/ir)

JAKARTA (idc.voa-islam.com) – Cita-cita Samido agar anak kesayangannya menjadi mujahid tangguh yang  menggadaikan hidup dan matinya di jalan Allah, mendapat ujian berat.
Samido adalah aktivis yang memiliki  ghirah tinggi untuk perjuangan syariat Islam. Di tempat tinggalnya, kawasan Serdang Jakarta Pusat, ayah berusia 37 tahun ini sangat aktif dan sibuk memakmurkan masjid Al-Hidayah yang tak jauh dari rumahnya. Kesibukan dakwah dan sosial yang ditekuni selama ini, antara lain sunatan massal, bakti sosial, TPA, dan masih banyak lagi. Berbagai taklim dan kegiatan bertema penegakan syariah Islam pun aktif diikutinya di berbagai wilayah.
Demi cita-cita melahirkan generasi mujahid itulah, Samido menyematkan nama Izzuddin Al-Qossam kepada anak ketiga yang lahir 15 bulan lalu itu. Ia terobsesi dengan sosok Syaikh Izzuddin Al-Qassam, mujahid yang syahid di Palestina dalam jihad membela kaum Muslimin dan menentang Zionis Yahudi.
Kini, Izzudin Al-Qossam yunior sudah 12 hari tergolek lemah di ruang  gawat darurat PICU (Paediatric Intensive Care Unit) lantai 5 RSUD Koja, Jakarta Utara. Ventilator serta alat-alat penopang kehidupan lainnya tampak menempel pada tubuh mungil yang montok itu. Asupan makanannya pun disuplai dengan selang menuju ke lambung.
Awalnya, calon mujahid ini menunjukkan gejala tidak sehat pada Kamis (3/5/2012). Tiba-tiba Izuddin mengalami kejang-kejang, sehingga dilarikan kedua orang tuanya ke RS Sulianto Saroso, Sunter Jakarta Utara.
Malangnya, rumah sakit ini hanya bisa merawat selama satu malam. Karena ruangan gawat darurat (ICU) penuh, maka Izzuddin dirujuk ke RS Koja, Jakarta Utara. Menurut diagnosa dokter, Izzuddin menderita radang otak. “Belum ada tindakan yang bisa diambil, sementara dokter hanya berusaha mengantisipasi infeksi yang telah menjalar,” ujar Samido kepada voa-islam.com yang membesuknya.
Bagi Samido, betapapun kronisnya penyakit yang dialami anaknya, ia tidak berputus asa. Ia teringat sabda Nabi SAW: “Janganlah kalian berangan-angan mati disebabkan musibah yang menimpanya....” (HR Bukhari, Muslim).
Di mata Samido, meski sudah terbayang betapa besar dana pengobatan anaknya itu, namun belum terbayang dari mana biaya itu dipenuhinya. Gaji bulanan yang didapatnya sebagai karyawan ekspedisi, jelas jauh di bawah kekurangan untuk menutupi biaya pengobatan. Namun Samido tetap optimis, ikhtiar dan tawakkal kepada Allah. Di tengah ikhtiar dan kesungguhan berdoa, Samido bergantian dengan istrinya menunggui si buah hati. Dari pagi sampai sore, Samido harus menunaikan tugas pekerjaan, sementara malamnya ia maraton menjaga Izzuddin di rumah sakit. “Kami minta doanya agar Allah memberikan yang terbaik bagi ananda Izzuddin,” pinta Samido.
Malam yang semakin larut memaksa voa-islam.com untuk pamit pulang dari ruang. Kami pun izin meninggalkan Izzuddin yang sedang terbaring melawan rasa sakit, untuk bertahan hidup menggapai cita-cita sebagai mujahid.
Semoga Allah melimpahkan kesabaran pada antum sekeluarga, menghapus dosa-dosa karena ridha akan takdir-Nya, memudahkan segala  urusan, aamiin. Semoga lekas sembuh putra saudara kami Izzuddin Al-Qossam.
Bagi pembaca voa-islam.com yang terpanggil untuk membantu meringankan beban sesama Muslim untuk pengobatan Izzuddin Al-Qassam, bisa menyalurkan donasi melalui program DINAR (Dana Infaq Darurat) untuk Keluarga Mujahid dan aktivis Islam:
Bank Syariah Mandiri (BSM)
No.Rek: 0120043587
a/n Budi Haryanto

Bank Muamalat Indonesia (BMI)
No.Rek. 0132465841
a/n Budi Haryanto

Bank Mandiri
No.Rek: 0060006012623
a/n Budi Haryanto

BCA (Bank Central Asia)
No.Rek: 6310230497
a/n Budi Haryanto
Duka umat Islam adalah duka kita semua, dan kebahagiaan kita harus bisa mereka rasakan juga. Karena setiap umat beriman itu bersaudara seperti satu jasad yang utuh.
“Orang-orang mukmin itu bagaikan seorang manusia yang satu. Jika kepalanya terasa sakit, maka seluruh badannya pun ikut merasakan demam dan tidak bisa tidur” (Muttafaq ‘Alaih).
Mari bantu saudara kita yang tertimpa musibah, insya Allah kita akan mendatangkan barakah dan kemudahan  di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barang siapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat...” (HR Muslim).
CATATAN:
Demi kedisiplinan amanah dan untuk memudahkan penyaluran agar tidak bercampur dengan dana lainnya, silahkan tambahkan nominal Rp 100 (seratus ratus rupiah). Misalnya: Rp 1.000.100,- Rp 500.100,- Rp 200.100,- Rp 100.100,-dan seterusnya.
Info dan konfirmasi: Mumtaz (08999.704050), Abu Izzul (0813.1638.6463).

Calon Gubernur DKI Jakarta Hidayat Nurwahid ke kantor Tribunnews.com, Rabu (18/4/2012)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hidayat Nurwahid berharap seni dan budaya yang tumbuh di Jakarta selama ini terus dikembangkan untuk membangun daerah yang
humanis dan jauh dari budaya kekerasaan.

"Wayang dan bentuk seni-budaya lainnya telah menjadi alat oleh Walisongo dan para pejuang kemerdekaan untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan pesan-pesan perjuangan yang efektif kepada masyarakat, yang karenanya harus dilestarikan. Seni-budaya diharapkan terus memainkan perannya dalam membentuk warga Jakarta yang humanis", ujar Hidayat dalam siaran persnya kepada Tribunnews.com, Jumat(20/4/2012).

Menurut Hidayat, berdasarkan data Badan Pusat Statistik(BPS) yang ia ketahui bahwa peminat wayang telah terjadi peningkatan selama tahun 2010 yaitu sebesar
164.696 pengunjung dengan jumlah tiket pertunjukan wayang sebesar 288.582.750. Pada tahun sebelumnya, 2009, jumlah pengunjung hanya 77.333 dengan
tiket yang terjual 93.879.750.

Berdasarkan data tersebut, wayang dan bentuk seni dan budaya lainnya
dapat menjadi ciri khas Jakarta sebagai kota internasional. Karena
itu, Hidayat akan memperjuangkannya agar terus diberi tempat untuk
berkembang menjadi instrumen sosial dalam menumbuhkan masyarakat yang
berbudaya.

Dalang kondang Ki Manteb Sudarsono akan menggelar pertujukan wayang
kulit semalam suntuk di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan, malam ini pukul 22.00 WIB.

Pagelaran kesenian ini digelar sebagai wujud dukungan Ki Manteb kepada
pasangan yang diusung PKS, Hidayat Nurwahid-Didik J Rachbini.Acara
tersebut terbuka untuk umum.

"Dengan adanya dukungan dari Ki Mantep, kita ingin menunjukkan wajah
pluralitas yang menyokong langkah kami," kata Hidayat ketika
meresmikan Media Center Hidayat+Didik, atau dikenal sebagai 'Rumah
Oranye' tadi malam.

Mantan Ketua MPR ini menjelaskan, pagelaran Wayang digelar timnya atas
filosofi bersatunya kalangan Santri dan abangan. Dalam masyarakat Jawa
dikenal adanya pembagian kalangan santri dan kalangan abangan. Hidayat
dan kelompoknya sendiri sering dikategorikan ke dalam kelompok santri.

Ki Manteb, menurut Hidayat, mempunyai pengikut dari kalangan pecinta
wayang hingga 600 ribu orang.

"Para pecinta wayang ini mungkin yang sering disebut termasuk dalam
kalangan abangan. Jadi dukungan bagi kami tidak hanya datang dari
kelompok santri,"pungkas Hidayat.


Dalam bebeerapa waktu ini telah terjadi klaim-mengklaim berbagai budaya Indonesia oleh Malaysia. Setelah sekian lama, akhirnya perjuangan untuk mendapatkan pengakuan UNESCO secara Internasional akhirnya tercapai juga. Dan atas pengakuan itu, Malaysia pun seharusnya merasa malu.

Berikut adalah budaya-budaya yang diakui oleh UNESCO sebagai budaya Indonesia antara lain :



1. WAYANG KULIT

UNESCO pada tanggal 7 November 2003 telah MENETAPKAN bahwa WAYANG KULIT adalah warisan budaya dunia yang BERASAL DARI INDONESIA.

Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika mengungkapkan, sejak 7 November 2003 lalu Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) telah mengakui wayang sebagai World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.



2. KERIS

United Nation Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang merupakan organisasi bidang pendidikan dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) MENGUKUHKAN KERIS INDONESIA sebagai karya agung warisan kemanusiaan milik seluruh bangsa di dunia. “Dunia telah mengakui keberadaan keris Indonesia, sekaligus mendapat penghargaan dunia sejak 25 November 2005,” kata pendiri sekaligus Direktur Museum Neka Ubud, Pande Wayan Suteja Neka, Kamis (17/7).



3. BATIK

Perjuangan Indonesia untuk mendapatkan pengakuan dunia atas batik sebagai warisan budaya asli Indonesia tidak sia-sia. United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) DIPASTIKAN akan mengukuhkan tradisi batik sebagai salah satu budaya warisan dunia ASLI INDONESIA pada Oktober 2009 mendatang di Perancis.

Demikian dikatakan oleh Direktur Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Tjetjep Suparman di Surakarta, Selasa (2/6/2009). “Butuh waktu tiga tahun untuk pengajuannya,” katanya. Sebelumnya, wayang dan keris juga telah mendapat pengakuan yang sama dari UNESCO beberapa waktu lalu.

“Enam negara yang merupakan perwakilan dari UNESCO telah melakukan pengkajian terhadap budaya batik,” kata Tjetjep. Setelah melakukan kajian serta verifikasi selama tiga tahun, akhirnya terdapat pengakuan terhadap budaya batik sebagai budaya MILIK INDONESIA. “Penetapannya pada 28 September 2009 besok,” kata Tjetjep. Sedangkan pengukuhannya baru akan dilakukan pada 2 Oktober 2009 di Perancis.

Sementara itu, perusahaan swasta produsen film dokumenter asal Malaysia, yakni KRU Sdn. Bhd. telah membuat film berjudul “Batik”. Di situ dijelaskan bahwa batik Malaysia BERASAL DARI BATIK JAWA yang telah didesain menurut kultur Melayu di Malaysia. Begitu pula sejarah datangnya batik Jawa ke negara Malaysia.

Ada satu hal lagi yang lebih penting: MALAYSIA TIDAK PERNAH MEMATENKAN BATIK, karena BATIK MILIK INDONESIA. Yang dipatenkan oleh Malaysia HANYA MOTIF DAN CORAK, BUKAN BATIKNYA. “Kita sudah bicara dengan pihak budaya Malaysia dan mereka katakan tidak pernah patenkan batik. Yang dipatenkan motif dan coraknya,” kata Sekretaris I Penerangan & Humas KBRI Kuala Lumpur, Malaysia, Eka A Suripto, Jumat (16/11/2007). Eka mengaku sudah melihat motif atau corak yang dipatenkan Malaysia dan bentuknya berbeda. “Motif Malaysia itu jarang. Kecuali kalau kita bisa buktikan. Dia tidak berani memakai motif batik Solo atau Pekalongan,” imbuhnya.

Walaupun meskipun Malaysia tidak mematenkan batik, pemerintah RI tetap HARUS MEMATENKAN BATIK ke UNESCO – PBB untuk mengantisipasi adanya klaim batik oleh negara asing di masa-masa mendatang. Dan penetapan maupun pengukuhannya rencananya akan dilakukan pada tanggal 28 September 2009 dan 2 Oktober 2009 di Paris, Perancis.

4. RASA SAYANGE

RASA SAYANGE

Reffrain:
Rasa sayange… rasa sayang sayange…
Eeee lihat dari jauh rasa sayang sayange

Bait:
Mana kancil akan dikejar, kedalam pasar cobalah cari…
Masih kecil rajin belajar, sudah besar senanglah diri
Si Amat mengaji tamat, mengaji Qur’an di waktu fajar…
Biar lambat asal selamat, tak kan lari gunung dikejar
Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi…
Kalau ada umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi

Pemerintah Malaysia akhirnya menyerah soal polemik lagu Rasa Sayange. Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia Rais Yatim telah bertemu dengan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik. Dalam pertemuan itu, MALAYSIA MENGAKUI BAHWA LAGU RASA SAYANGE ADALAH MILIK INDONESIA.

Ketua Umum DPP Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) Dharma Oratmangun mengatakan, dalam kunjungan ke Malaysia, lahir kesepahaman antara Jero Wacik dan Rais Yatim. “Persoalan lagu Rasa Sayange selesai. Secara de facto, Malaysia mengakui itu milik Indonesia,” kata Dharma pada tanggal 12 November 2007.



5. REOG PONOROGO

Pemerintah Malaysia akhirnya MENGAKUI BAHWA REOG PONOROGO ADALAH MILIK INDONESIA. Tetapi, memang kebudayaan tersebut telah disebarkan di Johor dan Selangor oleh masyarakat Ponorogo yang tinggal di Malaysia sejak bertahun-tahun lalu.

“Reog tetap masih MILIK BANGSA INDONESIA,” ujar Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Zainal Abidin Mohammad Zin dari atas mobil pengeras suara milik pendemo, di depan Kantor Kedubes Malaysia, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis, 29 November 2007.

Zainal yang mengenakan baju koko berwarna biru itu, juga menegaskan sejarah berkembangnya Reog Ponorogo yang di Malaysia disebut sebagai Tarian Barongan.

“Sejarahnya rakyat Ponorogo pernah hijrah ke Johor dan Selangor. Anak cucu dari rakyat ini mengembangkan kebudayaan Reog Ponorogo yang mereka bawa dari Ponorogo. Namun, tetap saja asal-usul budaya ini tetap MILIK BANGSA INDONESIA,” paparnya.



6. TARI PENDET

Perlu diketahui di sini bahwa pemerintah Kerajaan Malaysia TIDAK PERNAH MENGKLAIM Tari Pendet sebagai budaya asal negara tersebut. Iklan pariwisata Malaysia yang menampilkan Tari Pendet adalah DIBUAT OLEH SWASTA, yakni Discovery Channel yang berbasis di Singapura. Discovery Channel Singapore pun tidak memiliki relasi apapun dengan pemerintah Diraja Malaysia.

Discovery Channel Singapore pun sudah meminta maaf atas kelalaian tersebut dan menyatakan dengan jelas bahwa TARI PENDET ADALAH MILIK INDONESIA, BUKAN MILIK MALAYSIA.

Dengan demikian, Tari Pendet yang muncul di film promosi Enigmatic Malaysia bukanlah promosi wisata Malaysia. Bukan juga diproduksi dan didanai oleh kementerian pariwisata, kementerian kebudayaan Malaysia atau PH Malaysia, tapi dibuat oleh Discovery Channel yang berbasis di Singapura.

DC Asia Inc pun sudah mengakui bahwa kesalahan ada di staf bagian promosi mereka. DC Asia Inc pun sudah menyatakan permohonan maaf atas kesalahan itu kepada kementerian pariwisata Indonesia.

Tuduhan Malaysia telah mengklaim tari Pendet Bali itu tidak benar. Dan DC menyatakan tari Pendet itu milik Malaysia juga tidak benar, yang benar tari Pendet itu memang milik Indonesia dan Bali.

Sekarang udah kelihatan siapa yang bener dan siapa yang tidak. Kita tidak perlu caci maki bikin rusuh. Yang penting adalah bagaimana kita bisa mencintai dan melestarikan budaya kita sendiri sehingga tidak dicuri oleh negara lain.

UNESCO rencananya akan meresmikan batik di Paris, 2 Oktober 2009, mari kita semua pakai batik, untuk menghargai kerja pemerintah kita sehingga akhirnya batik diakui oleh masyarakat internasional.

Sumber : Vivanews

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget